- yakinlah bahwa itu
yang terbaik untukmu -
" Woiilahh, ni anak kemana sih? " Kesal Bulan. " Lo tadi nggak jemput dia toh Ngit? "Bulan!
" Nggak. Guwa tadi di chat ama bokapnya. Kalo nggak usah jemput Bulan. "
Sebenarnya Langit memang tidak ingin menjemput Bulan. Karena ia sudah tau bahwa dua orang itu pasti tak akan masuk sekolah.
" Bintang juga nggak masuk hari ini. " Imbuh Rafa.
" Apa jangan-jangan mer- . "
" Udahlah nggak usah bahas itu. Mungkin mereka sibuk! " Potong Bela.
Heningg!
Terdengar suara langkah kaki yang begitu cepat menuju ke arah mereka.
" Heh, anak cewek yang kemarin lalu kemana? Kok nggak bareng sama lo? " Tanya perempuan itu. Yang tak lain adalah Kak Key.
" Dia nggak masuk hari ini, ada urusan keluarga katanya. " Jawab Bintang sambil menatap tajam ke arah Kak Key.
" Yaudah kalo gitu lo aja. Lo ada tugas baru , ikut guwa! "
Kak Key pun meninggalkan mereka.Bersamaan dengan Langit yang mengikutinya dari belakang.
Di lorong itu hanya ada Bela dan Rafa. Bingung tak tau apa yang harus mereka lakukan.
Sepi! Resah! Gelisah! Kawatir!
Ya, itulah yang dirasakan mereka berdua. Kawatir dengan keadaan Bulan dan Bintang apakah mereka akan baik baik saja.
***
Di rumah Bulan!
" Selamat pagi sayang! " Ucap Bu Lina sambil memeluk suami barunya Pak Candra.
Mereka berdua tampak senang dengan itu. Terkecuali dengan Bulan dan Bintang.
" Ohh iya, dimana Bulan? Aku ingin sekali bertemu dengannya. "
'Bulan? Dimana Bulan? '
" Ohh aku panggil sebentar ya. Ohh iya, nak Bintang nanti kamu di pandu sama Bulan aja ya. "
" Baik om, e-eh pap-papa. " Ucapnya dengan gugup. Hati Bintang yang berdegup degup kencang, tak siap untuk bertemu dengan Bulan.
Pak Candra yang segera menaiki tangga menuju lantai dua dan masuk ke kamar Bulan.
" Sayang, lihat tuh mama sama kakak kamu udah datang. Ayok turun beri salam sama mereka. "
Bulan segera meletakkan handphonenya. Dan bersiap siap, ia merapikan rambutnya, memakai kemeja warna hitam dan jepit warna putih keabu-abuan.
Ia turun menuju ruang tamu dan melangkah di belakang papanya.
Bulan duduk disamping papanya dan memberi salam kepada mamanya.
" Selamat pagi mama dan selamat pagi juga kakak. " Ucapnya dengan lemah lembut.
Keduanya tersebut tersenyum lebar dan merasa bahwa Bulan senang dan dapat menerima hal itu.
Terkecuali dengan Bintang yang merasa dengan aneh dengan sikap Bulan.
" Baik kalau begitu saya buatkan teh sebentar ya. " Ucapnya sambil berdiri dan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝘽𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 [An Older Sister Younger Brother]
Teen Fiction" Guwa suka sama lo Bul. " " Guwa juga suka sama lo Tang. " Kisah dua orang yang jatuh cinta. Namun pada akhirnya bersatu sebagai keluarga. Hanya karangan penulis semata!! Jika ada kesamaan di cerita lainnya (guwa juga ngga tau kok tanya saya) Up...