BAB : VII

93 59 35
                                    

Klik bintangnya dulu teman!
Happy Reading!

•Color of Catur•
°Kamu pemenangnya°

Menghirup dalam udara yang menerpa, menyambut deburan ombak yang menyelimuti kaki, dan memandang pahatan murni sang Maha Kuasa yang sangat indah dibentuknya.

Sunset..
Keindahan alam yang tak bisa Zanayya lewatkan.

Hari ini, dengan seseorang yang baru ia temui, seseorang yang baru ia kenal, bersamanya Zanayya menikmati sunset.

Cakra menoleh pada Zanayya yang tengah memejamkan matanya meresapi angin yang menyapu lembut wajahnya.

Tak henti-hentinya Cakra memuji Zanayya dalam hatinya.

'Hari ini, aku salah. Bukan sunset, tapi kamu pemenangnya. Cantikmu mengalahkan Sunset.' Batin Cakra tersenyum.

Membuka mata perlahan, membuat manik matanya menatap langsung air laut yang terlihat tenang, dan awan berwarna itu.

Zanayya menoleh perlahan pada Cakra dengan kacamata hitam yang bertengger dihidungnya tentu itu semakin menambah ketampanan dari seorang Cakra Pradipta.

"Thanks." ucap Zanayya dengan senyuman.

Ya!, itu yang kita semua tunggu, lengkungan manis yang terukir di bibir ranum Zanayya, ternyata Cakra-lah pemahat nya.

"You're welcome" balas Cakra dengan senyum yang tak kalah manis.

Zanayya mengambil handphonenya, niat ingin memotret keindahan alam dihadapannya ini.

Namun Cakra?, melihat hal itu, ia pun melakukan hal yang sama, ia memotret sunset dan seorang pemenang dihadapannya.

Namun Cakra?, melihat hal itu, ia pun melakukan hal yang sama, ia memotret sunset dan seorang pemenang dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakra tersenyum puas saat melihat hasil jepretannya, ini lebih dari indah.

Seperti tak merasa pegal, Zanayya masih terus berdiri menghadap pantai selama 1 jam lamanya.

Namun hari sudah mulai gelap.

"Nayya, kita pulang?" tanya Cakra hati-hati.

Zanayya menghela nafas, sepertinya ia merasa baru 5 menit disini, tapi Cakra sudah menyuruhnya untuk pulang.

Dengan berat hari Zanayya mengangguk.

Mereka memasuki mobil dan menuju perjalanan pulang.

"Kita mampir resto dulu ya?" tawar Cakra saat ia menemui Resto di jalan.

Color of CaturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang