Klik bintangnya dulu teman!
Happy Reading!•Color of Catur•
°Kembali dengan amunisi dan ambisi°"Saya!" 7 orang mengangkat tangan secara bersamaan.
Kelas 12 MIPA 1. Kelas yang penuh dengan murid terpandang, mulai dari ketua, wakil, dan sekertaris osis, ketua pramuka hingga ketua paskibra berada dalam 1 kelas yang sama.
Catat : 12 MIPA 1.
Kelas yang sangat dipuja-puji oleh para guru karena kekompakannya, keaktifannya, dan ambisiusnya.
Namun, hal itu berbanding terbalik dengan keadaan kelasnya. Antar murid penuh dengan persaingan sengit, perang dingin, hingga saling menjatuhkan.
Sudah jelas! Sangat jelas. Zanayya adalah murid paling unggul dari semua teman-temannya. Namun, hal itu sering kali memicu rasa iri.
Apa? IRI.
Terutama, Jesslyn Restara, orang yang menganggap Zanayya sebagai rivalnya, dan yang selalu ingin menjatuhkan Zanayya dengan menghalalkan seribu satu cara.
Siapa? Jesslyn Restara. Sekertaris osis yang selalu berlindung dalan circle para ketuanya, beranggotakan 5 orang, dimana 4 diantaranya adalah laki-laki yaitu Arka (Ketua Osis), Idzam (Ketua Pramuka), Daffa (Ketua Paskibra), Rafka (Murid biasa). Ia seolah menjadi ratu dalam circlenya.
Baginya, tak ada kata puas sebelum Zanayya lemas.
"Ya, Jesslyn jelaskan pengertian HAM" titah Bu Indah, -Guru PPKn.
Jesslyn membacakan pengertian HAM yang tertera di buku dengan lancar.
"Terimakasih, tapi ibu suruh menjelaskan bukan membaca," Zanayya langsung mengangkat tangannya "ya, Zanayya silakan jelaskan pengertian HAM."
"HAM merupakan singkatan dari Hak Asasi Manusia. Dimana Hak tersebut berkaitan dengan kedudukan negara dan selalu melekat pada setiap jiwa manusia hal itu berguna supaya seseorang mendapatkan haknya dan juga keadilan dari pihak berwenang. Contohnya...," Zanayya menggantung ucapannya, dadanya terasa sesak mengingat kejadian pedih sang Bunda.
"Contohnya, kita harus berani speak up atas ketidakadilan yang kita terima, dan pemerintah harus memutuskan perkara dengan seadil-adilnya yaitu memberikan hukuman setimpal pada pelaku. Dan negara kita saat ini, krisis akan keadilan dan kejujuran, dimana mereka lebih memilik konsep hukum tajam kebawah tumpul ke atas. Solusinya, kita sebagai generasi muda harus bisa meregenerasi kepemerintahan supaya penuh dengan kedisiplinan, kejujuran, dan keadilan." papar Zanayya.
"Bagus sekali, Jelas dan lugas. Itu yang ibu inginkan." ucap Bu Indah membuat Jesslyn mendengus menatap tajam Zanayya.
"Dari mana kamu mendapat sumber itu Zanayya?" tanya bu Indah.
"Experience" Zanayya berhenti sejenak sebelum ia melanjutkan kalimat selanjutnya, "Ada satu contoh pembunuhan menggunakan senjata api secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas patut menerima hukuman penggal kepala," ucap Zanayya dingin.
"Ibu faham, namun, hukum kita kembali lagi pada pancasila--"
"Maaf memotong, namun, faktanya sekarang seperti yang Nayya ucapkan tadi hukum tajam kebawah dan tumpul ke atas. Sekarang, banyak hukum yang dibeli oleh orang yang tidak mempunyai harga diri. Dan sebenarnya bukan hukum yang membentuk pancasila, tapi Pancasila yang membentuk hukum." jelas Zanayya mengundang riuh tepuk tangan dari seisi kelas, kecuali Jesslyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color of Catur
Teen Fiction"Aku, Zanayya Auretta Claryn yang akan membalaskan dendam atas kematian Rietta Airin." Antara dendam dan ikhlas, mana pemenangnya? Hanya ada warna Hitam dan Putih dalam papan catur, begitu pula hanya ada suka dan duka dalam hidup. Langkahnya baga...