20. MAS NIKO

42 14 128
                                    

Ini udah chapter 20 loh.
Kalian yang masih enjoy baca tanpa ngasih vote, YO KEBACUT!

Kalian yang masih enjoy baca tanpa ngasih vote, YO KEBACUT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading! 🥰❤

***

Aku selesai mengantar Noah dan Arshinta ke sekolah. Kak Hana seharusnya menggajiku dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya sebagai tukang ojek budiman yang sudah berjasa memastikan dua bocil kematian itu selamat sampai sekolah. Pagi hari ini cerah sekali, kehidupanku berjalan sangat normal. Bahkan terlalu normal. Ada sih, satu dua masalah yang berhubungan dengan Vila Bumi, tapi aku bisa menanganinya dengan baik. Aku belajar banyak menjadi manajer di bawah bimbingan Mbak Indah. Selama dua tahun belakangan setelah kepergian Luna, aku hidup lebih baik. Memang sulit awalnya, tapi aku berhasil melalui semua proses menyakitkan itu.

Hari ini, aku sedang malas menyetir mobil Brio. Memilih untuk mengendarai motor Yamaha N-Max hitamku. Aku sudah tidak punya motor Ninja, lama terjual. Aku tidak sanggup melihat motor itu lagi, terlalu banyak kenangan bersama Luna ada melekat pada mesin benda mati sialan tersebut. Apa memang kenangan manusia bisa alami bangkit hanya dengan pemicu sederhana seperti sebuah benda, tempat, atau bau-bauan khusus? Itu agak menyebalkan.

Aku sudah sampai di jalanan rumah Kak Hana. Hendak memarkirkan motorku di halaman rumah. Pagi ini lumayan senggang, aku berencana mampir dulu karena kudengar jadwal Mas Niko pulang tepat di tanggal ini. Ada mobil pengangkut parkir. Aku melihat sosok Mas Niko sedang sibuk memeriksa sesuatu, motor baru?

N-Max milikku merapat ke halaman rumah Kak Hana, mencari lokasi di bawah pohon mangga rindang untuk parkir. Aku mengantongi kunci motor di jaket denim milik almarhum ayah yang biasa kupakai. Kak Hana tadi berdiri di samping Mas Niko, menyapaku sebentar saat aku datang. Membiarkanku mengobrol dengan Mas Niko. Lantas kembali ke dapur. Memeriksa kerja dua karyawannya. Yah, Kak Hana punya bisnis yang harus diurus.

"Mas, beli motor baru?" tanyaku. Ikut mengamati mulus body motor offroad Kawasaki KLX 230 SE keluaran terbaru 2023 ini. Wah, pokoknya lebih seksi daripada istri muda deh. Warna hitam legam dengan corak lemon berkilau itu. Siapa saja pasti ngiler ingin menunggangi, apalagi bila masih baru begini. Aura perawannya masih kerasa.

"Yo'i." Mas Niko mengelus kebanggaannya. Orang-orang yang mengantar tadi sudah pergi berlalu dengan mobil angkut mereka. Mungkin sebelum datang, Mas Niko sempat mampir ke dealer motor untuk meminang si cantik satu ini. "Rain, Hari Minggu jalan bareng yuk? Temenin Mas."

Aku tersenyum lebar. Bersorak dalam hati. Asik, bisa refresing! "Hayuk hayuk aja, aku Mas. Eh, Kak Hana gak marah? Mas Niko beli motor baru. Motor di rumah kan udah banyak."

"Alah, murah kok, Rain." Mas Niko nyengir, "Gak nyampe seratus juta."

"MURAH? Ini ada kalo lima enam jutaaaa, Massss!" Mataku melotot. Tidak terima kata 'murah' tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐑𝐚𝐢𝐧𝐛𝐨𝐰 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐚𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang