14

760 73 4
                                    

HAPPY READING!!

(Saran : play song sampai jadi debu, by Banda Neira)

.
.

Kini tersisa Oline dan Erine saja, Mama Papa Erine harus mengurus pekerjaan, sedangkan Kimmy beserta teman-teman Oline dan Erine juga sudah pulang tadi malam karena harus bersekolah esok hari.

"Kamu kenapa ga pulang juga, harusnya hari ini sekolah masuk kan? Nanti ketinggalan pelajaran loh" Ujar Oline

"Sekolahnya libur" Jawab Erine singkat

Oline mengernyitkan dahi, seingatnya hari ini bukan hari libur, kenapa Erine bilang libur?

"Hari ini bukan hari libur, Erine"

"Yaudah Aku sendiri yang libur" Jawabnya seadanya

Oline menarik nafas dalam-dalam sebelum mengucapkan kalimatnya namun di potong oleh Erine

"STOP! jangan ngomell, Aku udah izin, Aku ga bolos Olineee"

"Beneran?"

"Bener deh, suer" Jawabnya sambil mengangkat tangannya yang membentuk huruf V

"Harusnya di sini ada taman ga sih Rin?"

"Harusnya sih ada, mau ke taman?"

Oline menganggukkan kepalanya "Iya itu maksudnya"

Erine membantu Oline untuk memindahkan tubuhnya ke atas kursi roda, kemudian membantu mendorong kursi roda nya menuju taman rumah sakit.

Kini Erine terduduk di kursi taman sedangkan Oline tetap pada kursi roda nya. Hening, mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Mau nunggu sunset ya? " Ucap Erine

"Hu'um, lihat sunset itu bikin tenang, apalagi kalau lihatnya bareng orang yang paling di sayang" Jawab Oline kemudian mengalihkan pandangan pada Erine

Erine sadar jika Oline memandangnya sekarang tapi Dia tetap memandang lurus ke arah langait, Dia tersenyum mendengar ucapan Oline.

"Kamu tau ga sih Rin, harusnya aku udah lama mati" Ucap Oline memandang lurus kedepan, kalimatnya mampu mengundang atensil Erine, sekarang Erine menghadap ke arah Oline dan mendengarkannya dengan seksama

"Dulu waktu kecil, keluargaku fine aja, kaya keluarga bahagia pada umumnya. Tapi suatu ketika Aku ceroboh, Aku ngejar balon yang terbang, balon itu Papi yang kasih, pikirku Aku harus jaga karena itu pemberian Papi, waktu itu aku ngejar balon sampai ke jalan raya yang kebetulan ada truck yang lewat, Mami dorong Aku dan gantiin posisi Aku di sana, Kamu pasti tau yang terjadi setelahnya, Ya Mami yang tertabrak truck itu, sempet dilarikan ke rumah sakit tapi sayangnya nyawa Mami ga selamat. Sejak saat itu Papi jadi orang yang bener-bener beda, Papi benci banget sama Aku"

"Semakin aku tumbuh, Aku ga mau lagi nyusahin orang, semua bakal aku laluin sendirian, pikirku. Aku ga mau lagi kehilangan orang lain hanya karena Aku"

Oline berhenti sejenak, menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan, memegang dadanya yang terasa sakit dan sesak yang ia tahan sedari tadi malam. Kemudian dia melanjutkan kalimatnya.

"Tapi beruntungnya aku di pertemukan sama malaikat baik tak bersayap, yang ketemunya juga konyol, karena ga sengaja papasan dan tabrakan" Ucap Oline terkekeh

"Dia sekuat tenaga banget ngedeketin Aku, tapi Aku selalu cuek sama Dia, Aku kira Dia ga bakal betah di deket ku, dan ku pikir juga ga lama pasti ngilang, ternyata Aku salah, bahkan sampai sekarang orang itu ada di deketku, bahkan di sampingku sekarang, Dia selalu nemenin Aku, Dia baik, Dia hangat, orangnya selalu ceria walau kadang suka marah-marah, suka ngomel-ngomel kalau Aku kenapa-napa" Lanjutnya kini memandang ke arah Erine

"Rin.. Aku rasa udah cukup Kamu nemenin aku selama ini, Aku udah capek.." Lirih Oline sambil mendekap tubuh Erine, begitupula Erine membalas memeluknya dengan erat

Erine tau kemana arah pembicaraan ini sekarang, Erine mencoba menahan air matanya namun gagal, ia meneteskan air matanya di pundak milik Oline.

"Oline capek banget ya.. hm?" Lirih Erine dengan suara yang bergetar

"Hm" Oline berdehem sebagai jawaban

"Dadaku sesak, sakit banget dari tadi malem, Aku mau istirahat.., boleh ya?"

Ucapan Oline mampu membuat air mata Erine semakin deras

"Boleh Oline, boleh, Kamu boleh istirahat habis ini.." Ucapnya dengan suara bergetar dan di sertai isakan tangis

"Nanti titip salam sama Mama, Papa, Kimmy, dan temen-temen ya, makasih udah jadi orang baik buat Oline dan udah jagain Oline sampai sekarang, bilangin ke temen-temen makasih udah mau jadi temen buat Oline" Ucap Oline sembari tersenyum di balik pundak Erine dan memejamkan matanya

"Tentu Oline, pasti Aku sampein ke mereka semua"

Lagi-lagi Oline menarik nafas dalam, merasakan sesak di dadanya semakin hebat.

"Rin, Kamu tau?"

"Hm" Sahutnya masih dengan suara yang bergetar

"Aku sayang Kamu, selalu"

"Aku juga"

"Boleh denger kalimat yang tadi malem? Untuk yang pertama.., dan terakhir kalinya"

"I love you Oline, selalu, dan seterusnya"

"I love you more than you love me" Bisikan terakhir di telinga Erine

Tubuh Oline mulai melemah, pelukannya mulai merenggang, Erine yang merasakan itu, mendekap tubuh Oline semakin erat. Tubuh Erine bergetar hebat tangis yang sedari tadi ia tahan kini sepenuhnya ia lepaskan, ia menangis sejadi-jadinya.

"Selamat beristirahat Oline, Oline hebat, Oline kuat.."

***

Haii, satu chapter lagi, dan selesai.
Maaf jika terlalu aneh untuk dibaca, ini first time aku buat cerita, so sorry jika anehh:)

Sedikit cerita, lagi, cerita tertabrak truck itu benar, tapi in real life ga sampai meninggal karena di real life, mama tarik tubuhku ke tepi jalan, jadi aku dan dia selamat. Mengenai ayah dia orangnya memang bawaannya tempramental jadi tidak ada hubungannya dengan truck ini hehe.

See you di chapter terakhir.

You Are Not Alone [ORINE] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang