Like It?

87 11 4
                                    




🔞

"Korban dengan pola yang sama?" Seokjin berbisik pada speaker ponselnya.
"Kau yakin, Yoongi?"

"Tergeletak tak bernyawa di depan pintu penerimaan jenasah, sama persis seperti beberapa hari lalu"

"Kau ada waktu? Datanglah sekarang..."




"Benar-benar sama seperti tempo hari?" Namjoon menoleh singkat pada Seokjin yang duduk menatap ke luar jendela di sisi penumpang mobilnya.

Pria itu menggumam singkat tanpa memalingkan wajah. Pantulan bayangan di kaca jendelanya cukup untuk Namjoon mengetahui bahwa sang rekan khawatir.


Keduanya berjalan cepat setelah tiba di gedung penyimpanan jenasah. Berbelok setelah menyapa sang petugas keamanan dan terus berjalan hingga menemukan sang dokter tengah membelakanginya dengan tubuh setengah membungkuk.


"Yoongi...."

"Seok......ah.....detektif Kim...." Yoongi bergeser menutupi jasad seorang wanita yang tengah terbujur kaku di atas meja otopsinya.

"Aku ingin melihatnya..." Seokjin mendekat bersamaan dengan tubuh Yoongi yang semakin bergeser seolah menghalanginya.

Bola mata kecilnya melirik pada sosok besar yang tengah memperhatikan setiap sudut ruang sepi dan dingin itu di belakang Seokjin.

"He's my partner, Yoongi..." Seokjin berbisik.
"Apapun itu, ia harus tahu...."

Yoongi mendengus pelan dan bergerak memberi ruang untuk Seokjin memeriksa tubuh tak bernyawa itu.

Kedua mata Namjoon membelalak ketika tatapannya berpindah pada seorang wanita dengan mulut terbuka dan lidah terjulur kaku berukir pola yang diyakininya adalah sebuah simbol. Ia berjalan mendekat.

"Jangan katakan jika ini adalah sebuah perkumpulan sesat..."

Yoongi mendengus tersenyum. "Kau pernah berurusan dengan mereka, detektif Kim?"

"Namjoon...."
"Tolong panggil aku Namjoon" Ucap sang pria ringan.

"Hanya sekali pada saat aku masih menjadi petugas kepolisian"

"Apakah ini salah satunya?" Namjoon hendak mendekat namun urung ketika bau menyengat mulai mengusik indera penghidunya. Ia terbatuk menutup mulutnya dengan punggung tangan.

"Sulfur..." Yoongi mengambil masker lalu menyerahkannya pada Namjoon.
"Beberapa kejadian supranatural selalu menghasilkan bau yang sama"

"Seokjin, apakah....." Ucapannya terputus ketika pria itu sedikit terengah menundukkan kepala dan menopang tubuhnya dengan kedua tangan di atas meja.

"Seokjin?"


"Tidak mungkin....." Seokjin menggeleng pelan.
"Ayah sudah memusnahkan semuanya, Yoongi..." Ia berbisik lemah.



"Mereka bilang bahwa perkumpulan seperti itu tidak akan bisa seluruhnya hilang" Dahi sang detektif berkerut memperhatikan sosok terbujur kaku di hadapannya.
"Akan ada orang-orang lain yang meneruskan tradisi mereka"

"Apa yang terjadi?" Namjoon melirik pada lampu ruangan yang tiba-tiba berkedip.


"M-mungkin hanya tegangan listrik yang kurang stabil" Dengan cepat Yoongi menarik kain putih untuk menutupi jasad sang wanita.

"Tunggu..." Namjoon mengambil ponsel lalu memotret bagian-bagian tubuh wanita itu singkat.

"Baiklah, dokter Min....aku membutuhkan data-data korban juga rekaman video CCTV kapan dan bagaimana wanita ini bisa tiba-tiba berada di depan ruang jenasah"



ParadoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang