1

1.8K 80 5
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜...

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖.

"𝙆𝙚𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠𝙨𝙚𝙣𝙜𝙖𝙟𝙖𝙖𝙣, 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙩𝙚𝙥𝙖𝙩 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙢𝙗𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙠𝙞𝙩𝙖"

_𝙋𝙤𝙣𝙙𝙋𝙝𝙪𝙬𝙞𝙣_

.
.
.

Cuaca hari ini sedang mendung ketika Phuwin baru saja pulang dari sekolahnya, ia berjalan melewati lorong sekolah menuju arah pulang.

Tepat saat Phuwin ingin keluar dari gerbang sekolahnya tiba-tiba saja hujan turun, hal itu tentu menunda niat Phuwin untuk segera pulang.

Phuwin berlari menuju halte terdekat yang kebetulan tidak jauh dari sekolahnya, setelah sampai di sana Phuwin duduk sendirian.

Hujan masih terus mengguyur kota dan menyirami setiap tumbuhan yang hidup baik yang di tanam ataupun yang tidak di tanam. Ketika hujan masih terus turun samar-samar Phuwin melihat ada dua orang pria bertubuh besar berjalan mendekat kearahnya, melihat itu Phuwin hanya terdiam tak menanggapi hingga salah satu dari pria itu memutuskan untuk duduk di sebelahnya.

Phuwin tentu terkejut dan langsung menoleh kearah dua pria yang tadi di lihatnya, ternyata dua orang itu adalah preman.

"Sendiri saja dek?" tanya salah satu dari dua preman itu.

Dengan sedikit keberanian dan sejuta ketakutan Phuwin menjawab dengan gemetar.

"I-iya, Om" jawab Phuwin.

"Mau ikut Om nggak?" tanya preman itu mulai mencolek dagu Phuwin.

"Nggak Om, makasih"

"Ayolah, nanti Om beliin apapun yang kamu mau" ucap preman itu mulai menyentuh tangan Phuwin.

"Nggak Om, aku gak mau" tolak Phuwin.

Tak menerima penolakan preman itu langsung menarik tangan Phuwin kasar.

"Ah! Sudahlah tidak usah menolak" ucap preman yang satunya ikut menarik tangan Phuwin yang berpegang kuat pada tiang halte.

"NGGAK OM! AKU GAK MAU"

"KAMI TIDAK MENERIMA PENOLAKAN" teriak preman itu.

"TOLONG! TOLONG!" Phuwin berteriak kencang berharap ada orang yang lewat dan menolongnya.

Preman itu langsung memukul punggung Phuwin agar pingsan dan berhenti berteriak.

Phuwin sudah jatuh pingsan tepat ketika ia di pukul, ketika preman itu ingin mengangkat tubuh Phuwin tiba-tiba ada sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di dekat mereka. Seorang pria yang juga bertubuh kekar keluar dari mobil itu, setelan jas berwarna hitam yang saat ini ia pakai menandakan bahwa pria itu baru pulang dari kantornya dan melihat aksi kejahatan mereka.

𝘉𝘶𝘬𝘬! 𝘉𝘶𝘬𝘬!

Pria itu memukul kedua preman itu berkali-kali hingga kedua preman itu memutuskan untuk pergi dari sana.

Setelah kepergian dua preman itu, pria yang masih menggunakan jas kantornya itu mendekati seorang siswa SMA yang sudah jatuh pingsan akibat pukulan preman tadi.

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang