3

802 61 1
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜...

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖.

.
.
.

Hari senin adalah hari yang menyebalkan bagi  parah siswa/i karena harus kembali bersekolah setelah menjalani hari libur, seperti saat ini Phuwin hanya bisa menghela napas pasrah ketika ia sampai di kelasnya yang masih sepi hanya ada beberapa murid yang baru sampai.

"Selamat pagi sahabatku yang paling tampan" ucap Winny yang juga baru sampai.

Phuwin hanya menatap tak minat pada sahabatnya itu, ia menumpuhkan tangannya di atas meja lalu menenggelamkan wajahnya di sana.

"Kenapa?" tanya Winny ketika melihat sahabatnya seperti itu.

Phuwin hanya memberikan gelengan kepala sebagai tanggapan.

"Di marahin tante Yuli lagi?" tanya Winny lagi.

Tak ada respon dari sahabatnya, hal itu membuat Winny semakin yakin kalau ada sesuatu dengan sahabatnya ini.

"Gapapa cerita aja sama gue"

Phuwin mengangkat kepalanya untuk melihat sang sahabat, kemudian kembali ia tenggelamkan di lipatan kedua tangannya.

"Kayaknya gak ada gunanya deh gue hidup," ucap Phuwin yang tentu membuat Winny terkejut.

"Eh lo jangan macam-macam ya, terus kalau gak ada gunanya lo idup lo mau gantung diri gitu?"

Phuwin repleks menoyor kepala Winny yang asal bicara itu.

"Sekalipun gak ada gunanya gue hidup, gue gak bakalan milih cara kayak gitu buat ninggalin dunia"

"Lagian lo mikirnya kayak gitu banget, ni ya gak mungkin semua orang yang hidup itu gak ada gunanya, tanah aja ada gunanya apalagi lo"

"Ya terus gunanya gue apa Winny?"

"Ya mungkin aja buat jadi takdir seseorang yang mencintai lo dengan hebat"

"Apaan sih gak nyambung, lagian emang ada orang yang suka gue?"

"Kan lo gak tau isi hati orang-orang Phuwin,"

"Terus kenapa juga gue harus tau isi hati orang-orang Winny?"

"Astaghfirullah" Winny membuang pandangan dari sahabatnya ini kesal karena sahabatnya yang entah terlalu polos atau memang bodoh.

"Udahlah males gue ngomong sama lo"

.
.
.

Setelah pulang sekolah seperti biasa Winny dan Phuwin akan menaiki bus untuk pulang, tapi kali ini sepertinya mereka sedang sial karena tertinggal bus.

"Hadehh! Nasib-nasib, baru juga mau bersyukur kenapa malah tersungkur" kesal Winny.

Phuwin terkekeh mendengar ucapan temannya barusan, lalu ia tepuk pelan pundak temannya.

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang