30

517 53 0
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜...

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙣𝙮𝙖...
.
.
.

Matahari pagi mulai menampakan diri dan memberikan sinar teriknya untuk menemani aktivitas di siang hari, pukul sepuluh pagi Phuwin baru saja terbangun setelah semalaman melayani hasrat Pond yang ternyata sangat menguras tenaganya.

"Nngghh"

Si manis menggeliat di atas kasur sebelum kesadarannya terkumpul, manik indah miliknya mengerjap beberapa kali menatap langit-langit kamar, Phuwin menoleh kesamping kanan dan kiri ternyata Pond sudah tidak ada lagi di sampingnya.

Phuwin ingin segera bangun dari posisi rebahannya namun gagal karena rasa nyeri di bagian bawahnya juga badannya yang terasa pegal-pegal.

"Aww!"

Ringisan demi ringisan terdengar menjadi pertanda kalau dirinya tidak baik-baik saja, Phuwin menghentikan aksinya yang ingin bangun dari posisi rebahannya karena bagian bawahnya benar-benar terasa nyeri.

Namun ketika Phuwin mengingat sesuatu ia terkejut dan kembali berusaha bangkit dari tidurannya, hari ini adalah hari keberangkatan Pond ke Amerika dan sekarang dimana laki-laki yang semalam menggagahinya berada? Susah paya Phuwin bangun sampai akhirnya berhasil.

Phuwin langsung berjalan menuju lemari pakaian lalu mengambil asal pakaian disana, di tengah nyeri yang tercipta kakinya mulai melangkah mendekati pintu kamar setelah memakai pakaian asal.

"Ih..sakitt" keluhnya saat bagian bawahnya semakin terasa nyeri.

Langkah Phuwin sudah di depan pintu kini ia mulai berjalan menuju tangga sembari memegangi tembok agar tidak terjatuh, setelah sampai di dekat tangga Phuwin tercengang melihat tangga yang tinggi, kalau Phuwin sedang tidak apa-apa maka menuruni tangga ini bukanlah hal yang susah, tapi masalahnya saat ini Phuwin sedang tidak baik-baik saja.

"Kok tinggi banget si?"

Meski sedikit takut Phuwin tetap melanjutkan langkahnya menuju lantai bawah, susah payah kakinya menginjak satu persatu mata tangga hingga akhirnya sampai di lantai bawah.

Phuwin segera menuju ruang tamu, berharap kalau Pond ada disana.

"Phu!"

Diana yang kebetulan dari dapur hendak keruang tamu tak sengaja melihat Phuwin.

"Mama"

"Kamu kenapa sayang? Jalannya kok gitu?"

Diana memperhatikan cara jalan Phuwin, lalu ia baru menyadari pakaian Phuwin saat ini, Phuwin hanya memakai kameja putih polos yang menutupi sampai pahanya.

Jangan lupakan tanda di bagian leher dan dada atasnya, Diana mulai paham apa yang terjadi dengan Phuwin.

"Eh..itu ma" susah payah otak Phuwin mencari alasan namun tak ada yang tepat untuk di katakan.

"Eh.."

"Berapa jam" tanya Diana menyita alih pertanyaan.

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang