4

730 58 0
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜...

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖.

.
.
.

Phuwin sudah sampai di rumah setelah berbelanja, Phuwin meletakkan semua belanjaannya di dalam kulkas sayur.

"Hufttt! Sekarang harus masak duluh baru bisa mandi" ucap Phuwin pelan, sebenarnya dia sudah kelelahan namun tidak bisa apa-apa selain melakukan pekerjaan rumah itu.

Sebelum melanjutkan pekerjaan rumah Phuwin tersenyum mengingat kembali kejadian di supermarket bersama Pond tadi.

𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘯

"Kak!" panggil Phuwin pada Pond.

Pond langsung menoleh kearah Phuwin ketika Phuwin memanggilnya.

"E-eh,,," Phuwin terdiam tak berani untuk bicara.

"Kenapa Phu?" tanya Pond bingung.

"Eh, i-itu kak"

Pond mendekatkan wajahnya kewajah  Phuwin, hal itu tentu membuat jantung Phuwin konser di dalam sana.

"Kenapa hm?" ucap Pond tepat di depan wajah Phuwin.

"Tangannya kak" ucap Phuwin menunjuk tangan Pond yang sedang menggenggam tangan kecilnya.

Pond melihat kearah yang di tunjuk oleh Phuwin melihat tangannya yang masih menggenggam tangan Phuwin, Pond tersenyum menyadari itu, awalnya Phuwin hampir jatuh ketika ingin mengambil barang di rak yang cukup tinggi jadi Pond menolongnya dengan cara menarik Phuwin kearahnya saja, entah sejak kapan tangannya repleks menggenggam tangan kecil Phuwin.

"Gapapa kan kalo kayak gini aja? " tanya Pond.

"Apa ini nggak terlalu intim kak?"

"Intim itu nggak gini Phu, tapi gini" balas Pond mendekatkan wajahnya pada wajah Phuwin.

Phuwin masih menatap Pond yang mendekatkan wajahnya dengan wajah Phuwin, Pond menempelkan kening keduanya membuat debaran jantung keduanya sangat kencang di dalam sana.

𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘧𝘧

"Kok Phu jadi kepikiran sama kak Pond sih" gumamnya pelan.

Tak ingin terlalu memikirkan kejadian tadi sore Phuwin memutuskan untuk mulai memasak untuk makan malam.

.
.
.

Pond memasuki kamarnya, setelah pulang dari supermarket Pond memutuskan untuk pulang ke rumahnya setelah mengantarkan belanjaannya ke apartemen.

Pond merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya, bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman ketika mengingat kejadian di supermarket tadi sore.

"Manis" gumam Pond pelan.

"Sayang kalau gak jadi milik gue" lanjutnya.

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang