2

968 67 0
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜...

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖.

.
.
.

𝘗𝘭𝘢𝘬𝘬𝘬!

Sebuah tamparan keras mengenai pipi mulus Phuwin ketika ia baru saja memasuki rumah, itu tantenya, tante Yuli yang barusan menampar dirinya.

"DARI MANA SAJA KAMU HAH?!"

"MAU JADI JALANG DI LUAR SANA? JAM SEGINI BARU PULANG, KAMU LUPA KALAU KAMU HARUS BERESIN RUMAH MALAH KELUYURAN PULANG LARUT MALAM" teriak sang Yuli pada ponakannya.

Phuwin hanya mampu diam dan menunduk karena takut.

"POKONYA TANTE NGGAK MAU TAU, SEKARANG KAMU HARUS BERESIN RUMAH INI SAMPAI BERSIH"

"I-iya tan" jawab Phuwin bergetar karena menahan tangis.

"YA UDAH SANA BERESIN"

Phuwin langsung pergi dari hadapan tantenya karena takut akan di marah lebih lama lagi kalau ia tak segera pergi.

Setelah sampai di dapur Phuwin terduduk di lantai dekat wastafel menumpahkan tangisnya di sana, cukup lama ia menangis hingga nafasnya tersengal-sengal.

"Papa, mama, Phu terluka!" lirih isaknya memberi tanda kalau saat ini hatinya benar-benar sakit.

Orang tua Phuwin sudah meninggal sejak Phuwin masih berusia 2 tahun, dan sang tantelah yang sudah membesarkannya sampai sekarang.

.
.
.

Sinar matahari yang cerah menyinari awal pagi ini dengan bahagia, Phuwin baru saja selesai menjemur pakaian yang tadi ia cuci.

"PHUWIN!!" teriakan itu membuat Phuwin terkejut segera ia berlari mencari sumber suara.

"Iya tan" ucap Phuwin ketika sudah sampai di dekat tantenya.

"Ni! Kamu setrika semua pakaian ini, tante mau pergi arisan sama temen-temen tante" ucap Yuli.

Phuwin hanya bisa pasrah ketika melihat rantang baju yang akan di setrikanya, ada 2 rantang yang cukup besar di sana.

"Belum lagi mau ngepel satu rumah" ucap Phuwin lesu, hari minggu yang seharusnya menjadi hari libur bagi setiap pelajar tapi malah menjadi hari yang melelahkan bagi Phuwin.

.
.
.

Setelah selesai membereskan saru rumah, barulah Phuwin membersihkan dirinya.

𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬!

Phuwin keluar dari kamar mandi memakai celana panjang putih polos di padukan dengan kaos biru mudah, setelah menyelesaikan acara mandinya Phuwin berencana untuk bersepeda keliling komplek untuk mengisi kekosongannya hari ini.

Phuwin keluar dari rumah tantenya dan tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu, Phuwin mulai mengayu sepedanya mengelilingi komplek, ketika Phuwin akan keluar dari gang tiba-tiba ada sebuah mobil yang sedang berhenti di sana, karena tidak terlalu memperhatikan jalan Phuwin tidak melihat mobil itu dan alhasil dia terjatuh karena hampir menabrak mobil yang sedang berhenti itu.

Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang