bagian #3

66 2 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.













  "Ehem.. cie." Zea menoleh kearah suara.ternyata dia adalah temannya sendiri.

"Apasi?"

Gadis bernama Delima itu pun tertawa pelan. "Dasar penganten baru,kemana mana sekarang berdua ya." Ledeknya. Ia melihat jika Zeana di antar oleh Alaskar.

"Sirik ya?" Tanya Zea yang meledek balik temannya yang jomblo itu.

"Eum... Enggak si." Balasnya. "Oh iya,lo kan sekarang udah nikah ya, terus sekarang gimana perasaan lo? maksud gue,lo masih naksir teman dari kakak sepupu lo itu? siapa si namanya, eum hasan ya,eh bukan.haris ya,eh siapa si namanya gue lupa."

"Harsa." Koreksinya.

"Nah iya,Harsa.gimana perasaan lo sama dia,hm?" Tanyanya.

"Masih sama,gue gamon,Del." Jujurnya.walaupun ia sudah menikah dengan Alaskar,tapi hatinya masih di penuhi dengan satu nama, yaitu Harsa.

Ia sendiri tidak tau, kenapa perasaannya yang jelas jelas tidak terbalaskan itu tidak pernah mau hilang.padahal ia tau jika sampai kapanpun Harsa tidak akan membalas perasaannya karena memang bukan dirinya yang laki laki itu mau.

Delima menggelengkan kepalanya. " Ck.. ck.. Zea sumpah ya lo,ko bisa si sampai gamon gitu, padahal jadian aja enggak lho,lo sama dia kan cuma HTS'an saja padahal." Ujarnya yang tak habis pikir dengan temannya itu.

Selama ini,Zea dan Harsa memang hanya HTS alias hubungan tanpa status yang jelas.

"Ya namanya juga hati manusia,siapa si yang tau.gue juga maunya move on tapi ya gak bisa semudah itu,Del. gue udah mulai kagum sama dia aja dari lama." Katanya.

Zea memang mulai tertarik dengan Harsa saat pertemuan pertamanya dirumah sepupunya itu saat laki laki itu masih duduk di bangku SMA.

Cuma saat itu ia tidak langsung dekat dengan Harsa dan hanya bisa melihat dari kejauhan saja, sampai akhirnya setelah Harsa lulus SMA atau lebih tepatnya awal kuliah.ia tidak sengaja bertemu bahkan laki laki menolongnya dari jambret.saat mulai itulah ia dan Harsa saling tukeran WA dan mulai dekat,tapi ya gitu cuma HTS'an karena nyatanya Harsa hanya menganggap Zea sebagai adik atau temannya saja tidak lebih dari itu.

"Oke,gue ngerti.tapi Mau sampai lo gamon kayak gini?lo itu udah punya suami yang harusnya lo cintai mulai sekarang, karena menurut gue,buat apa lo masih gamon sama orang yang jelas jelas gak bisa lo gapai." Peringatnya. Ia hanya tidak mau jika temannya itu masih mengharapkan orang yang jelas jelas gak bisa dimiliki dan malah menyia nyiakan orang yang sudah jelas menjadi suaminya.

"Gue juga maunya bisa move on,atau bahkan kalo bisa gue cancel aja rasa sukanya,tapi ya gimana, masalahnya dia tipe gue banget,Del."

Harsa memang laki laki sederhana namun mampu membuat Zea jatuh cinta hanya dengan satu kali pertemuan.banyak kesamaan jika dengan Harsa yang membuatnya lebih nyaman juga nyambung dalam berbicara.

Jika dibandingkan dengan Alaskar, sebenarnya cukup banyak perbedaan ditambah laki laki sangat irit bicara bahkan tidak romantis,yang membuat Zea tidak bisa langsung nyaman apa apalagi jatuh cinta dalam waktu singkat.

Namun,yang dikatakan Delima,ada benarnya juga.mau selama apapun ia menyimpan perasaannya untuk Harsa,itu semua hanya akan sia sia karena laki laki itu sudah punya pilihan nya sendiri.mungkin memang sudah saatnya ia belajar mengikhlaskan orang yang belum sempat ia miliki itu dan belajar menerima Alaskar yang jelas jelas sudah menikahinya itu.

___

Sepulang dari kampus,Zea berinisiatif membawa makanan yang sudah dibelinya untuk Alaskar.

Ia sengaja tidak pulang dulu ataupun memberi tau laki laki itu jika ia akan datang.

Sesampainya di sana ia menanyakan dimana ruangan laki laki itu berada.awalnya perempuan yang bekerja dibagian resepsionis itu tidak mau memberitahunya karena memang tidak ada janji apapun,namun setelah ia mengaku sebagai istrinya dan memberi lihat foto pernikahannya itu, barulah ia di beritau dimana ruangan Alaskar berada.

Zea masuk kedalam setelah mengetuk pintu juga di persilahkan masuk oleh orang didalam.

"Assalamualaikum." Ujarnya saat masuk kedalam, membuat laki laki yang sedang berkutat dengan laptopnya itupun langsung mengalihkan pandangannya.

"Wa'alaikumsalam." Balasnya. "Ada apa?" Tanyanya heran, karena tiba-tiba saja Zea datang kesini.

"Emang kalo mau kesini harus ada apa apa dulu ya." Balasnya.

Laki laki itu menutup laptopnya dan berjalan mendekati istrinya itu.ia menyuruh gadis itu untuk duduk tapi tidak dengan bicara, melainkan dengan gerakan tangannya.

Zea yang mengerti, langsung saja duduk yang diikuti oleh Alaskar. "Apa susah nya si tinggal bilang aja,Zea silahkan duduk,apaan gini gini." Gerutu Zea sambil menirukan tangan Alaskar tadi.

Melihat laki laki itu yang hanya diam membuat Zea malah semakin kesal,benar benar merusak moodnya sekali.

"Kamu tuh sariawan atau kenapa si,ko kayak susah gitu buat ngomong."  Melihat laki laki itu hanya diam saja, membuat Zea berdecak dan memberikan makanan yang tadi ia beli itu.

"Makan nih" katanya.

"Kenapa liatin aku gitu?gak mau? yaudah Sin_" belum sempat ia menyelesaikan ucapannya diwaktu yang sama Alaskar mendahuluinya.

"Makasih." Katanya.





ALASKAR DAN ZEANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang