Bagian #14

38 4 0
                                    


Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.


















       

"Zea." Panggil Delima membuat yang pemilik nama menoleh.

"Paan."

"Ke Gramedia yu,dah lama lho gak kesana." Ajaknya.kelasnya sudah berakhir jadi sudah bisa pergi dari kampus.

"Males,ah.gue mau pulang aja." Jawabnya.ia sedang tidak mood untuk membeli atau sekedar melihat lihat novel untuk saat ini.

Delima mengerutkan keningnya,tumben sekali Zea menolak ajakannya untuk main kesana, biasanya yang paling semangat adalah Zea tapi sekarang malah malas.

"Kangen suami ya?" Ledeknya.karena semenjak di tinggal bekerja oleh suaminya,Zea sering murung.

"Heem,gak ada dia tuh hidup gue lebih sepi tau gak." Curhatnya.

"Hemm... Cie cie sahabat gue udah mulai cinta nih sama suaminya." Ledeknya lagi. "Ya telpon dong kalo kangen." Lanjutnya.

"Gak bakal di angkat kalo jam segini,takut ganggu juga." Balasnya.

Selain takut menganggu,ia juga bingung sebenarnya kalo telpoanan karena balasan Alaskar kebanyakan hanya kata 'hm' juga 'ya' menyebalkan sekali.

" Btw Ini beneran,lo gak mau ikut ke Gramedia" ajaknya lagi.

"Nggak,gue mau pulang aja." Jawabnya.

"Hilih,jangan nyesel ya lo.yaudah gue pergi dulu,bye." Pamitnya.

"Wa'alaikumsalam." Sindirnya.

"Oh iya, assalamualaikum." Teriaknya.

"Wa'alaikumsalam."ulang Zea seraya menggelengkan kepalanya.

Zea memutuskan untuk langsung pulang setelah Delima pergi,hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai di rumah irang tuanya itu.

Saat Sampai disana,ia melihat anak kecil sekitar usia 4 tahun itu berada di teras rumah.

"Maaf adek siapa ya?" Tanyanya pada anak kecil yang sedang bermain boneka itu.

"Kepo." Balasnya.

"Ih,songong amat.anak siapa si." Katanya.baru kali ini ia melihat anak sesongong ini.

Tanpa mengatakan apapun,anak perempuan itu masuk kedalam rumah seraya meneriaki mamanya.

"Mama ada culik."

Zea yang mendengar itu langsung menyusul anak kecil itu kedalam.

"Kenapa sayang?" Tanya perempuan itu seraya meneluk putrinya.

ALASKAR DAN ZEANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang