AssalamualaikumBudayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.Alaskar menghampiri istrinya yang sedang menata makanan yang sudah di buatnya itu.
"Ada acara apa?" Tanyanya. Ia melihat istrinya yang masak banyak pagi ini,tidak seperti biasanya.
"Nggak ada acara apa apa,mas." Balasnya.
"Kamu gak minta aku buat makan sebanyak itu kan?" Tanyanya dengan ragu.karena setaunya bumil itu sering meminta hal hal yang di luar nurul.
Zeana terkekeh pelan mendengar pertanyaan suaminya itu, "ya enggaklah,mas.aku gak setega itu sampai nyuruh kamu makan semua nya."
"Terus?" Tanyanya meminta penjelasan yang jelas.
Terdengar helaan nafas dari ibu hamil itu. "Aku sengaja masak agak banyak, karena mau ngasih Hanna juga ya mungkin sebagai permintaan maaf aku juga yang udah bersikap kurang baik sama dia." Niatnya Zeana memang akan mengujungi adik sepupu dari suaminya itu, karena jujur saja ia benar benar merasa bersalah sudah menuduh yang tidak tidak.
"Udah bilang orangnya?" Tanyanya. bukan apa apa,ia hanya takut saja jika Hanna sudah makan dan makanan buatan istrinya malah akan terabaikan.
"Udah,tadi aku langsung chat dan dia bilang dia gak akan beli makan." Beritahunya. "Jadi pas kamu pergi nanti,aku langsung pergi kesana ya, soalnya kalo lebih siang lagi kan kasian Hanna nya." Lanjutnya.
"Aku anterin."
"Ih gausah,nanti bisa naik taxi online aja, gapapa." Tolaknya karena tidak ingin merepotkan suaminya yang akan berangkat kerja.
"Ini perintah." Katanya dengan tegas dan tidak boleh di bantah.
"Oke, terserah kamu aja. Sekarang sarapan dulu." Ujarnya. Alaskar langsung duduk dan menyantap sarapan nya yang sudah di sajikan istrinya itu.
Sebelum berangkat bekerja, Alaskar benar benar mengantarkan istrinya lebih dulu ke apartemennya itu.Alaskar merasa lega karena bisa kembali melihat senyum istrinya lagi setelah beberapa hari belakangan ini hanya melihat kesedihan yang penyebabnya adalah dirinya.
Selama Zeana pergi dari rumah,ia sangat sangat kehilangan separuh hidupnya dan takut jika istrinya tidak akan pulang lagi,namun ia bersyukur karena hal buruk yang ia takutkan tidak terjadi.
"Mas,aku pamit ya.kamu hati hati nyetirnya." Ujarnya saat sudah sampai di tempat tujuan.
"Iya." Balasnya. " Ntar aku jemput lagi." Beritahunya.
"Oke."
"Daddy titip mommy ya." Ujarnya seraya mengelus perut istrinya itu.
"Pasti aku jagain ko mommy nya." Jawab Zeana seolah mewakili calon anaknya itu.
"Udah ya, lanjut nanti lagi.kamu harus pergi kerja sekarang biar gak telat." Ujarnya seraya mencium punggung tangan suaminya.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Zeana turun dari mobil milik Alaskar,dan menunggu suaminya pergi lebih dulu sebelum ia masuk kesana.
Saat mobilnya sudah tidak terlihat lagi, Zeana langsung melangkah kan kakinya untuk segera menemui Hanna.
Hanya butuh waktu singkat saja untuk tiba di depan Apartemen itu.
"Eh udah Dateng,ayok masuk kak." Ajaknya.
Zeana masuk kedalam berbarengan dengan gadis itu. " ini makanannya,aku harap kamu suka." Katanya saat keduanya sudah duduk.
" Makasih kak,maaf jadi ngerepotin."
"Enggak,ko.aku justru seneng tau." Jujurnya.
Gadis itu membuka dan mencoba makanan yang sudah di bawakan oleh istri dari abang sepupunya itu.
"Wah,ini enak banget kak.lebih enak dari buatannya bunda." Pujinya.
"Bunda?"
"Istrinya papa, aku manggilnya bunda." Kata menjelaskan.Hanna memang mudah akrab dan menerima istri dari papanya itu yang tak lain adalah ibu tirinya.
Kalo dibilang dekat ya memang dekat seperti ibu dan anak kandung pada umumnya,namun tetap saja mending mamanya tidak akan pernah tergantikan sampai kapan pun juga.
Zeana mengangguk sebagai balasannya, " eum ngomong ngomong,kamu gak ada niat buat tinggal disini aja, maksud aku menetap gitu?" Tanyanya. Kata suaminya,Hanna ini seumuran dengan Zea,jadi itu artinya sudah lulus kuliah bukan.
" Pengen nya si gitu,tapi gak bisa kayaknya." Balasnya.ia memang ingin tinggal di kota ini lagi,namun untuk sekarang sepertinya tidak bisa.
"Kenapa?papa kamu gak ngizinin ya?" Tanyanya.
"Eum bukan si,kalo papa pasti ngizinin aja karena aku udah gede juga di tambah disini deket juga sama keluarga mendiang mama,cuma aku kasian aja sama bunda kalo aku menetap disini soalnya papa lagi sering keluar kota,dan bunda lagi hamil sama kayak kakak, takutnya kalo aku gak tinggal disana terus kebeneran papa lagi gak ada gimana, sedang kan adek ku masih umur delapan tahun." Ujarnya. Ia memang mempunyai adik dari pernikahan papanya yang sekarang ini,dan dia masih berumur delapan tahun,dan kini bundanya sedang hamil lagi.
Ia pergi kesini selama dua bulan saja terkadang masih kepikiran tentang keluarga nya yang disana, sampai tiap hari telpon untuk mengetahui kabar disana.
"Hmm gitu ya,tapi nanti kamu kesini lagi kan,masa mau ngilang lagi." Kekehnya.
" Insyaallah setiap tahun aku pasti kesini,kalo perlu sama keluarga ku yang lain." Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKAR DAN ZEANA
قصص عامةTakdir itu memang tidak bisa di tebak ataupun dirubah oleh manusia.sama hal nya dengan kisah cinta seorang gadis bernama Zeana linzy atmaja. gadis itu mencintai seseorang laki laki yang memang tipenya,ia selalu berharap bisa bersatu dengan orang itu...