Bagian #21

42 4 0
                                    

Assalamualaikum
budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.

    Alaskar melirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas,ia langsung memasukkan barang barang miliknya kedalam tas kerjanya itu,usai meetingnya selesai.

Setelah ini tujuannya adalah tempat acara wisuda istrinya itu di gelar,namun sebelum itu ia menyempatkan waktu untuk mengambil bunga pesanannya itu.

Hari ini,memang acara spesial bagi Zea, karena ini adalah hari yang sudah di tunggu tunggunya itu setelah otaknya berputar untuk mengerjakan skripsi yang membuatnya sampai harus bergadang.

Hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai di tempat tujuan.ia tiba di waktu tepat karena sepertinya acaranya sudah usai.

Dari kejauhan ia bisa melihat senyum bahagia yang di tunjukan oleh Zea saat keluar dari gedung itu.

Perlahan, Alaskar melangkahkan kakinya mendekati istrinya itu.

"Assalamualaikum." Ujarnya saat sampai di hadapan istri dan kedua mertuanya itu. Alaskar mencium punggung tangan mertuanya itu.

"Wa'alaikumsalam." Balas ketiganya.Zea langsung mencium punggung suaminya itu.

"Happy graduation." Ujarnya seraya memberikan buket bunga yang sudah di bawanya itu.

"Makasih,suami." Balasnya yang langsung diangguki oleh Alaskar.

"Sudah datang daritadi Al?" Tanya ayah mertuanya itu.

"Baru aja,yah."  Jawabnya.lelaki paruh baya itu mengangguk meresponnya.

"Ayah sama bunda langsung pulang gapapa kan?masih ada urusan soalnya." Ujar laki laki paruh baya itu, karena sehabis Dzuhur nanti memamg masih ada urusan lain.

"Gapapa,ko.Zea juga mau langsung pulang kayaknya." Balasnya.

"Yaudah kita pamit ya,sekali lagi selamat buat kelulusannya." Kata sang bunda.

Zea dan Alaskar mencium punggung tangan kedua orang tua itu secara bergantian.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

  Setelah kedua orang tua Zea pergi,kini hanya tinggal menyisakan pasangan muda itu saja.

"Kenapa liatin aku kayak gitu??" Tanyanya, karena sejak tadi pandangan suaminya itu hanya tertuju padanya.

"Cantik." Pujinya.

Perkataan suaminya itu mampu membuat jantung Zea seketika berdebar lebih kencang dari biasanya.tapi Zea berusaha untuk tidak terlalu percaya diri dulu karena takutnya tak sesuai dengan ekspektasi nya.

"Apanya yang cantik?bajunya? at_"

"Kamu." Jawabnya dengan jujur.

"Gombal ah." Balasnya.padahal dalam hatinya ia sangat senang saat suaminya itu memujinya.

Alaskar terkekeh pelan, padahal ia serius saat mengatakan hal itu, karena memang istrinya itu terlihat lebih cantik walaupun hanya memakai make up natural.

"Pulang?" Tanyanya.

"Iya,aku udah cape banget ini." Katanya. Zea menggandeng tangan suaminya itu saat keduanya berjalan kearah mobil Alaskar.

"Mau apa?" Tanya Alaskar tiba tiba membuat Zea mengerutkan keningnya heran.

"Maksudnya?"

"Hadiah lulus." Balasnya.ia memang sengaja tidak membeli hadiah apapun selain bunga itu, karena ia tidak tau apa yang di inginkan oleh istrinya itu.itu sebabnya ia bertanya langsung pada orangnya.

"Gausah,ini aja udah cukup." Zea memang tidak menginginkan apapun karena baginya suaminya sudah mau meluangkan waktunya untuk datang saja sudah membuatnya sangat senang.

"Serius?" Tanyanya memastikan lagi, karena takutnya Zea hanya merasa tidak enak saja untuk mengatakan keinginannya itu.

"Serius,mas.untuk sekarang aku gak mau apapun, kecuali satu hal."

"Apa?"

" Aku berharap banget bisa secepatnya memiliki anak sama kamu." Katanya.

Zea memang tidak menunda kehamilan,dan selama ini ia selalu berharap agar segera diberikan kepercayaan untuk memiliki seorang anak.





 
     

ALASKAR DAN ZEANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang