Bagian #29

31 4 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.
.
.

    "Tunggu." Kata orang itu.

Zea menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap orang itu. "Ada apa?" Tanyanya.

"Bukunya ambil saja,aku gak jadi." Katanya.karena buku itu hanya tinggal satu disana.

"Lo aja yang ambil,sama kayak lo rebut suami gue." Balasnya, setelah itu ia memilih pergi dari sana.

Delima yang di tinggalkan temannya itu langsung menyusul.ia memilih tidak jadi membeli buku karena melihat temannya yang sepertinya sedang tidak baik baik saja.

"Zea,lo tuh kenapa si?tiba tiba pergi gitu aja?" Tanyanya yang merasa bingung.

Zea tidak menjawab dan memilih untuk diam.Delima menghela nafasnya pelan.

"Ini gue serius nanya lho ya,lo ada masalah apasi?gue bukan bermaksud kepo ya,tapi gue tau lo orangnya kayak gimana dan kalo lo pikir dengan diamnya lo kayak gini bisa ngebuat semuanya selesai,lo salah.ya kalo semisalnya lo emang gak bisa cerita sama gue, seenggaknya lo cerita sama bunda lo biar dapet solusi gitu." Ujarnya.yang ia bunda Zea itu bukan tipe orang yang mudah ngomong sana sini soal masalah keluarganya,jadi bisa dikategorikan adalah orang yang tepat untuk tempat bercerita.

Zea menatap temannya dengan tatapan penuh tanya,apakah sekeliatan itukah jika dirinya sedang asa masalah sampai Delima bisa tau.

"Dua hari yang lalu bunda lo telpon gue,dia nanya apa gue tau sesuatu tentang masalah lo apa enggak.jadi kalo lo mikir gue cenayang ya salah." Beritahunya.

"Lo percaya gak si kalo semisalnya suami gue selingkuh?" Tanyanya setelah beberapa lama berdiam dengan keheningan.

"Ya enggaklah, walaupun dia gak banyak ngomong tapi gue yakin dia orangnya setia." Balasnya.

"Tapi kenyataannya dia selingkuh,Del.dan orang yang tadi ketemu gue, itu selingkuhannya." Ujarnya.

"Kenapa lo bisa nyimpulin kayak gitu? maksud gue siapa tau lo salah paham gitu kan." Ujarnya.

karena jujur sulit dipercaya jika suami dari Zea itu selingkuh.ya walaupun ia tidak mengenal begitu dalam tentang suami dari Zea,tapi yang ia liat laki laki itu sangat mencintai Zea,jadi kayaknya gak mungkin gitu.

"Salah paham gimana si Del,jelas jelas dia nyimpen cewek di apartemennya,ada juga yang ngeliat kalo mereka lagi di toko perhiasan,kurang jelas apalagi coba."

Delima menghela nafasnya pelan, "lo udah tanya sama dia?udah minta penjelasan yang jelas sama dia?" Tanyanya.

"Enggak si,gue cuma bilang kalo gue tau dia selingkuh,gue tau kalo dia pergi sama cewek ke toko perhiasan,gue juga bilang kalo gue tau di apartemennya itu ada cewek yang tinggal disana." Katanya.

Delima menepuk keningnya seraya menggelengkan kepalanya. "Bodoh, harusnya lo minta penjelasan zea,kalo kayak gini kayaknya emang lo ini salah paham deh."

"Gak ada yang salah paham,Del.buktinya aja dia malah minta maaf setelah gue Omongin semua yang gue tau,dan parahnya lagi bahkan dia gak ada tuh ngehubungin atau nyamperin gue dua Minggu terakhir, pasti dia itu lagi sibuk sama pacarnya.

"Mungkin dia punya alasan yang lo gak tau, karena gak tau kenapa feeling gue tuh kuat banget kalo lo itu salah paham Zea."

"Lo ko malah belain dia si,lo kan sahabat gue,Del." Protesnya.

"Gini ya Zea,gue gak belain siapa siapa,ya kalo emang beneran suami lo selingkuh,gue sendiri yang hajar dia.dan kedepannya mau gimana itu terserah lo karena lo yang ngejalanin nya,tapi saran gue kalo dia mau ngejelasin tolong lo dengerin dulu,dan setelah dengerin lo pikir baik baik dugaan lo sama penjelasan dia itu masuk akal gak, jangan sampai lo nyesel di akhir.gue sebagai sahabat lo ya cuma bisa berharap lo bahagia dengan apapun pilihan lo." Kata Delima.

Zea menghela nafasnya pelan. "Gue gak tau apakah gue bisa dengerin dia tanpa emosi, karena jujur gue tuh nginget hal yang gue tau itu udah bikin nyesel tau gak si.gue gak nyangka kalo pernikahan gue bakal ada masalah kayak gini." Lirihnya.

"Gue tau emang gak gampang,tapi gue yakin lo bisa lalui ini semua, dan jangan pernah mikir kalo lo sendiri, karena gue akan selalu dukung lo selama itu masih dijalan kebenaran."

Zea memeluk Delima "Makasih ya udah mau jadi  pendengar gue."

"Sama sama,udah ah,kayak sama siapa aja." Katanya. " Btw abis ini lo mau kemana,biar gue temenin." Lanjutnya.

"Pengen beli ice cream." Katanya.

"Ayo."






ALASKAR DAN ZEANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang