Bagian #1

74 3 0
                                    

Assalamualaikum

Budayakan vote setelah membaca ya man teman semuanya hargailah Author nya yang sudah jungkir balik mikirin alurnya hhe

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G
.
.
.
.
.
.
.















  Sejak kemarin, Zeana sudah resmi menjadi istri dari Alaskar.pria yang hanya sedikit dalam berbicara.

Jujur saja,secara tipe, sebenarnya Alaskar tidak termasuk dalam kriteria laki laki idamannya,di tambah memang banyak perbedaan dari segi hobi juga kebiasaan lainnya.seperti Zea yang tidak peduli jika rumah atau kamarnya yang berantakan namun berbeda dengan Alaskar yang lebih suka melihat rumah atau kamar yang terlihat rapi.

    Kini keduanya tinggal di sebuah rumah milik Alaskar pribadi.laki laki itu memang sudah menyiapkan tempat tinggal sehari sebelum menikah.

Rumahnya memang tidak besar namun juga tidak terlalu kecil,disana hanya ada dua kamar,satu di atas untuk mereka berdua dan satu lagi dibawah yang menjadi kamar tamu.

Bagi Zea, tinggal dirumah yang tidak terlalu besar adalah kebahagiaan bagi dirinya sendiri, mengingat laki laki itu yang selalu ingin rapi membuatnya tidak terlalu cape dalam membersihkan rumah.

        Gadis itu mulai belajar menerima kehadiran Alaskar dalam hidupnya walaupun masih sering canggung jika berdekatan dengan laki laki itu, seperti sekarang ini.

Ia selalu bingung harus berbicara apa, mengingat ia dan Alaskar tidak pernah mengenal sebelumnya.

"Mas." Panggilnya dengan ragu.

"Hm."

"Kenapa kamu mau di jodohin sama aku? padahal kita gak kenal sebelumnya?" Tanyanya. Ia penasaran saja apa yang ngebuat laki laki itu mau menerima perjodohan ini.


"Males nyari." Bohongnya.padahal bukan itu alesan sebenarnya.hanya saja ia tidak ingin menjawab banyak pertanyaan Zea nantinya.

Zea cengo mendengarnya,yang benar saja.jadi laki laki itu menikahinya karena males mencari gadis,pikirnya.

"Kamu gak mau nanya kenapa aku juga nerima perjodohan ini?" Tanyanya.biasanya orang kan akan menanyakan balik.

"Nggak." Balasnya.

Zea mendengus kesal, kenapa jawabannya sama sekali tidak sesuai ekspektasinya.

Sudah cukup ia bertanya, karena apapun pertanyaannya jawabannya selalu jauh dari ekspektasinya.

Zea segera bergegas ke kamarnya, meninggalkan Alaskar yang masih menonton tv itu.semakin lama dekat dengan laki laki irit bicara itu membuatnya kesal sendiri.

"Ngeselin banget si tuh orang, setiap gue tanya jawabannya selalu aja ngeselin.gimana caranya gue bisa nerima dia sepenuhnya kalo dia aja nyebelin abis." Gerutunya saat sudah sampai dalam kamar.

Ia menghela nafasnya pelan,bodo amat soal Alaskar.ia memilih duduk di kasur dan membaca novel yang tadi belum kelar.

Tidak lama setelah itu,ia mendengar suara pintu terbuka.zea melihat sekilas lalu kembali membaca novelnya kembali.

"Udahan bacanya." Kata Alaskar,namun Zea seolah menulikan telinganya dan tetap melanjutkan membacanya.

Melihat itu, Alaskar menghela nafasnya pelan,ia tau gadis iru itu mendengarnya namun sengaja pura pura tidak mendengarnya.

"Lo tuh,apaan si.gue lagi baca ngapain diambil segala." Protesnya saat laki laki itu mengambil novelnya begitu saja.

Zea mendadak ciut hanya karena melihat tatapan tajam dari suaminya itu.ia menyadari jika kata katanya barusan sangatlah tidak sopan.

"Maksudnya itu_"

"Tidur." Katanya yang terkesan dingin.

Zea membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya menutup tubuhnya sampai dada.namun ia belum memejamkan matanya karena takut novelnya malah dibuang nanti.bukan masalah harganya yang ia permasalahan kan,tapi karena novel itu adalah pemberian Harsa.

Sedangkan Alaskar menyimpan novel itu di nakas,lalu mematikan lampu kamarnya membiarkan hanya lampu tidur saja yang menyala.

Cup

Tiba-tiba saja jantung Zea bereaksi saat Alaskar mencium keningnya barusan, sebelum ikut berbaring dan memejamkan matanya.

Ini adalah kedua kalinya laki laki itu mencium kening nya setelah akad kemarin.selain ngeselin,laki laki itu juga mampu membuat jantungnya mendadak tidak aman seperti sekarang ini.





ALASKAR DAN ZEANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang