aneh ?

847 60 2
                                    

" lu benrnan udh ngga papa , di sini aja dehh " ucap rangga

" Gw ngga papa btw thanks udh ngambilin Hoodie nya " ucap Nakula

" Emng ppb bngt tuh cewe " ucap dewa

Yaa mereka di UKS untuk mengobati luka nakula . Dan dengan paksaan dari teman teman nya berakhir Nakula berada di UKS sampai pelajaran sekolah selesai . Setelah teman teman Nakula menjemput Nakula di UKS mereka berjalan bersama keluar ke parkiran

" Ehu benrnan naik motor kul " tanya dewa

" Iyaa , trus gw naik apa lagi dong klo engga naik motor , odong odong " ucap Nakula

" Smaa gw aja dehh yaa " ucap rangga

" Ngga perlu gw bisa sendiri kok , benrnan dahh " ucap Nakula meyakinkan

Sebelum Nakula menaiki motornya Sebuh mobil bmw berhnti di depan mereka .

" Masuk " ucap sabiru

Dengan menatap malas " ogah gw pulng sendiri , ngga butuh bantuan lu " ucap Nakula

Dengan menghela nafas sabiru keluar dari mobilnya dan menarik Nakula untuk masuk ke mobilnya " gw bilng masuk Kula " ucap sabiru dingin

" Bang lu ngga ush maksa gitu dong , si nakulanya engga mau " ngegas dewa

Lalu dengan pelan sabiru membisikan sesuatu ke Nakula " lu ikut gw atau temen temen lu gw bunuh " ucap sabiru sambil menyeringai tipis

" Apaan lu bilng gitu , huhuhu gw pulng bareng sabiruu guys " ucap nakula dengan nada di buat sedih , lalu masuk ke mobil sabiru di ikuti sabiru dan pergi dari hadapan mereka

" LU KLO DI APA APAIN SAMAA SI SABIRU TELFON GW KULA " teriak dewa

" Apaan dah tiba tiba bangt " ucap dewa

" Udh lahh biarin aja , mending balik " ucap rangga

" Yok lahh moga aja engga di apa apain lahh di Kula sama tuh orang ucap dewa

Di perjalanan mereka tidak tau angin dadi mana Nakula merasa ngantuk yang amat berat , yang berakhir dia tidur , dan tanpa Nakula tahu biru membawanya ke rumah sakit untuk memeriksa punggunya .

Sesampainya di rumh sakit dengan hati hati sabiru menggendong Nakula di belakang punggung nya , ya emng dasarnya si nakulanya kebo dia tetap nyaman dalam gendongan tanpa terganggu sedikit pun .

Saat di periksa , " engh " lenguh Nakula merasakan sakit di area punggung nya , perlahan lahan mata yang terpejam itu mulai bangun.

" Woy apa apaan nih kok gw di sini , sakit bngt woy ini " teriak Nakula

" Bisa diem ngga dek itu lagi di obatin lukanya smaa om Wira " ucap sabiru

" Apaan sih dak dek dak dek emang gw bayi , ehh loh lu kan dokter gadungan kemarin kok di sini sihh mau ngelukain gw yaa " AW AW AW " sakit pelan pelan dong " ngegas Nakula

" Makannya kmu tuhh diem , lgii di obatin juga , lagian kmu habis jatuh Darii tangga dulu bukannya tambah diem malah tambah brisik " ucap dokter Wira

" Saya tuh om mu bukan dokter gadungan " sambil mencubit pipi chubby Nakula

" Hiks hiks tapii ini sakit tauu , ngga mau ngga suka mau pulng ajaa " dengan terus meluncurkan air mata di mata bulatnya dan membuatnya bertambah menggemaskan

" Nanti Abang beliin es cream deh habis ini mauu , tapii jangan nangis yaa " ucap sabiru menahan gemas

dan ngga tau angin atau hujan dari mana menganggukkan kepala dan berhenti menangis

Emang dasarnya anaknya gampang di suap guys - outhor

Diem lu tor pengen bilang makannya iri kan - Nakula

Hilih - outhor

Back topik

Setelah semua pemeriksaan selesaii , Nakula dan sabiru yng sudh balik ke mobil mereka melanjutkan perjalanan mereka menuruti permintaan Nakula , namun sebelum sampai di tujuan adeknya itu tepar lagi guys , betul nakula ketiduran lagi di mobil alhasil sabiru membanting setir pulang ke Mension , sesampainya di Mension sabiru menggendong Nakula ala koala agar tidak mengenai punggung Nakula .

" Ihh bang Kula kenapa kok di gendong , padahal kan sudh gede " ucap Dindaa dengan nada so polosnya yang sedang bersantai di ruang keluarga bersama yang lainnya ( ya guys Dinda tuh samaa kaya Nakula dia tuh perpindahan jiwa juga , si Dinda tuh dulunya Tante Tante girang yang haus akan kasih sayang dan harta ) .

Dengar suara Dinda itu Nakula sedikit terganggu dan melenguh secepatnya sabiru menenangkan nya dengan cara menimang nimang Nakula .

" Brisik bisa diem ga , dia baru tidur " ucap dingin sabiru

" Habis dari mana kalian " tanya Daddy Antonio

" Mengobati luka Kula yang terkena siraman air panas tdi siang dadd " ucap sabiru dingin sambil melirik Dinda

" Siapa yang melakukan nya " tanya Daddy Antonio

" Tanyakan sendiri kepada putri Daddy " jawab sabiru

" Huaaaa maafin akuu Daddy aku Tidak sengaja hiks hiks aku di suruh kak angeel Daddy " ucap Dinda di buat sesedih mungkin " akhh kenapa jdi begini "

Membuat sabiru dan vio menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan .

" Bawa Nakula ke kamarnya ru " ucap vio

" Tidak bang untuk hari ini kula tidur dengan ku , om Wira bilang dia akan demam malam ini , klo begitu aku naik dulu " ucap biru brlalu pergi

Di dalam kamar sabiru , sabiru meletakan Nakula dengan hati hati takut mengenai luka nakula , dan perlahan membelai rambut Nakula

" Adek abang minta maaf semua abang lakukan , maafkan abang karna abang bodoh , pasti bunda kecewa sama abang kan dekk abang ngga ngejaga permata paling indah titipan bundaa , abang harap adek mau maafin abang , walaupun itu bakal terjadi apa engga tapi abang akan berusaha bikin adek maafin abang lgii , sekali lgi maafin abang ya dekk get well soon adek abang " ucap Sabiru sambil menitikkan air mata dan mencium kening adiknya

Dan tanpa sabiru ketahui nakula mendengar semua nya dan menyeringai dalam tidurnya ( emang rubah licik si Nakula )































































Sampai sini dulu ya prennn , tungguin kelanjutannya ya permirsaa hihihi 😁😁😁






"Dia Nakula" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang