" ding- in hiks hiks , pusing " ucap Nakula sambil terisak kecilSabiru terbangun dari tidurnya karna isakan kecil nakula , ternyata benar omongan om Wira yang mengatakan Nakula akan terserang demam.
" Heyy dek bangun , panas bngtt " ucap sabiru sambil memegang kening Nakula
" Bentr yaa Abang ambilin slimut smaa obat penurun panas nya " ucap sabiru
Setelah sabiru memberikan selimut tambahan untuk nakula , sabiru turun kebawah untuk mengambilkan air dan obat di dapur , saat di dapur sabiru bertemu dengan sang kakak .
" Ada apa kau turun kebawah tengah malam , tidak seperti biasanya " ucap vio
" Untuk mengambil obat " saut sabiru
" Apakah kau demam " ucap vio sambil memegang jidat sabiru
" Bukan aku bang , tapi Nakula " uca sabiru
" Hah ? " Vio bingung
" Hufftt Nakula terserang demam bang , ah sudh lahh aku harus cepat di kedinginan " ucap sabiru bergegas mengambil air dan obat penurun panas lalu kembali ke atas , di sisi lain ada rasa khawatir di hati vio yang sangat besar dan secara terburu buru vio ikut ke kamar sabiru .
" Hiks hiks dingin , bunda dingin , pusing , mau peluk bundaa hiks hiks " isakan Nakula
" Hey adekk duduk dulu yukk, minum obat dulu nanti Abang peluk " uca sabiru sambil membantu Nakula duduk dan memberi obat
Dari kejauhan vio melihat melihat semua gerak gerik adik adiknya dari mulai Nakula yang menangis dan sabiru yang memberinya obat , vio berjalan mendekat ke arah mereka .
" Sebenarnya apa yang terjadi dengan Kula , sabiru " tanya vio
" Ada kesalahan pahaman di kantin bang , Dinda menumpahkan kuah panas ke punggung Nakula , dan aku , bara yang lain nya datang ke kantin setelah itu bara menampar Nakula karna melihat Dinda menangis " ucap sabiru
" Aku membawanya ke om Wira untuk di obati , kata om Wira ada sedikit infeksi di punggung Nakula jdi kemungkinan Nakula terserang demam dan itu terjadi " lanjut sabiru
" Hiks bunda pusing , mau ikut bunda aja engga mau di sini hiks , mereka jahatt bundaa"
" Sakit bundaa hiks hiks " ucap Nakula parau
" Hust hust adekk engga boleh ngomong kaya gitu , adek jangan ikutt bunda ya , Abang minta maaf " ucap vio sambil mengelus kepala Nakula dan menggenggam tangan Nakula .
Vio maraskan sesak di dadanya mendengar semua ucapan Nakula begitupun sabiru .
" Bang sabiru engga mau adek ikut bunda bang , sabiru belum minta maaf samaa adek , sabiru belum menebus semu perlakuan sabiru ke adek bang " ucap sabiru lirih , dan merasa takut
" Syutt tenang aja adek akan terus bersama kita , tidak akan ada yang akan membawa adek pergi dari kita , bunda juga pasti engga akan membawa adekk " ucap vio meyakinkan
Dan di malam ini mereka bertiga tidur bersama di kamar sabiru , menyalurkan kasih sayang dah kehangatan.
Di pagi hari di kamar sabiru , Nakula terbangun terlebih dahulu karna merasa ada beban berat yang menimpa badan nya
" Weh bjir apaan nihhh , kok kalian di sini " teriak Nakula sambil berusaha melepaskan pelukan vio dan sabiru
" Engh syutt apaan sih dek tidur lagi yuk ini masih pagi " ucap sabiru
" Jangan teriak teriak nanti tenggorokannya sakit " timpal vio
" AW AW awas dong berat ini sakit punggung gw " ucap vio yang masih berusaha melepaskan pelukannya
" Eh iyaa , maaf dekk Abang lupa " ucap sabiru dan vio sambil melepaskan pelukan
" Lagian pada ngapain sihh tidur di kamar gw sempit tau " ucap Nakula ngegas
" Ini kamar Abang dek" sambil mengacak acak rambut Nakula
" Eh iya anjir , Issh apaan sih awas dehh , gw mau balik " ucap Nakula
" jangan ngomong kasar " ucap vio
" Apaan sih suka suka gw lahh , mulut mulut gw " ucap Nakula sewot
" ru kalo kita potong lidah nya bagus juga , biar adik kecil kita ini engga bisa ngomong kasar lagi " ucap vio dengan seringainya
" Eh apa - an engga eng - ga mau " ucap Nakula sambil menutup mulutnya
" Makannya nurut sama Abang yaa jangan ngomong kasar lgii hmm , cepat jawab " ucap vio
" I- iya Kula ng - ga ngomong kasar lagii " ucap Nakula terbata ketakutan mungkin hihihi🤭
" Good boy , dan hari kmu engga ush sekolah tidak ada bantahan " ucap vio dingin
Nakula menganggukan kepala lalu dengan cepat Nakula turun dari tempat tidur dan kembali ke kamarnya meninggalkan kedua kakaknya .
" Ih apaan sih ngatur ngatur bngt , tapi kok nyeremin yaa hih "
" Eh tapi kayanya tuh manusia dua dah mulai luluh deh , ngga sia sia dong gw kena air panas kemarin , ahh enaknya dunia mending gw turu lgi ajaa " ucap Nakula sambil menidurkan kembali tubuhnya di tempt tidur
Waktu menunjukan pukul 10. 00 dan Nakula telah bangun dari tidurnya 1 jam lalu .
" Gw gabutttt , ahh nyebelin bngt tuh si vio , napa gw bego sihh nurutin tuh orang buat engga sekolah , apa gw kabur aja ya, kayanya sekitar sini ada lapangan basket " ucap Nakula , setelah itu dia mengendap endap menuruni tangga agar Tidk ketahuan oleh para bodyguard dan para maid .
KAMU SEDANG MEMBACA
"Dia Nakula"
Teen FictionNakula oh Nakula ya begitulah. " Bjirr gw di mnaa ini , bukannya gw dah pindah alam yaa kok malahh terdampar di novel sialan ini sihh ahhh au ahh mending turuu " - end - ..... Tenang aja dekk , Abang bikin ending kita bahagia 😊