Saat bel pulang sudh berbunyi semua siswa arm high school sudh berbondong bondong keluar dari sekolah begitupun dengan Nakula dan kawan kawan tapi sebelum mereka keluar dari kelas seorang siswa menghentikan mereka
" Maaf kak e - em ganggu , kak Nakula di panggil smaa pak adit bu- buat mengambil be - beberapa bola di gudang kak , itu doang kok kak " ucap mira seorang adik kelas .
" Ooh okh dehh yok lahh guys " ucap nakula santai dan mengajak kedua temannya
" E- em kak pak Adit minta kak nakula doang yang ke snaa soalnya cuma dikit doang " ucap mira lgi
" Oh ya udh dehh , eh lu berdua pulang duluan ajaa " nakula sambil menepuk pundak dewa
" Eh ngga papa lu , klo ada apa apa kabarin gw smaa si rangga tunggu di gerbang " ucap dewa
" Iya iya siap " Nakula sambil tersenyum
" Ya udh kak a - aku pulng dulu cuma itu aja " ucap mira gugup lalu berlalu meninggalkan mereka
" Gw pergi dulu guys " ucap Nakula dan berlalu meninggalkan kedua temannya " gw tau ada yang engga beres di sini , kita liat apa yang terjadi selanjutnya " batin Nakula sambil berjalan santai menuju gudang
Sesampainya di dalam nakula hanya melihat ruangan yang gelap dan kotor dan dengan tiba tiba Nakula meresahkan ada bayangan seseorang dan benda keras yang memukul kepalanya , setelah 20 menit mereka menunggu nakula yang belum juga sadar dari pingsannya dan tanpa mereka tahu bahwa nakula sudh tersadar dari lima mnit lalu tpi engga membuka matanya
" Eh lu mukulnya kekencengan engga sih , nih anak kaga bangun bangun bjir " ucap meli yaa yang memukul Nakula adalah perbuatan Dinda dan teman temannya
" Mana gw tau klo itu kekerasan njir " ucap Vina
" Udah udah kalian jangan berantem , kasian bang nakula " ucap Dinda dengan nada yang di buat kasian
" Lu jangan baik terus dong din samaa orang kaya gini entr lu di tindas terus smaa dia " meli menepuk pundak Dinda
" Bner tuh kata dinda biar tuh anak dapet balesannya sekarang " ucap Vina menimpali
" kalian emng sahabat sejati aku " dinda dengan mata yang bercucuran air mata
" Lu tenang aja , lu tinggal menelfon bang bara dan bilng klo nakula bully lu di gudang , dengan Abang lu liat klo lu di bully smaa nakula abang lu bakal balik sayang sama lu lagii " ucap meli dengan senyum jahatnya
" I - iya bentr yaa mel vin " Dinda dan langsung menelfon bara " halo a - Abang to- olongin Dinda Abang , bang na - akula bully aku bang hiks hiks di - gu - udang belakang bang sakit huhuhu " ucap Dinda dengan tangis yang tersedu sedu
" Bagus dinda , eh tapi mel lu udh nyuap tuh adik kelas kan biar engga ember trus temen temen nakula engga ada yang tau " tanya Vina
" Lu tenang aja udh gw urus " meli dengan pdnya sambil tersenyum ke arah vina dan dinda
" Oh drama murahan mereka mau ngejebak gw , rencana kelasik bukankah kita harus memperhatikan keadaan hohoho " batin nakula dengan nakula yang masih terpejam
" E - eh gw dimnaa shhtt pala gw sakit bat anying " Nakula yang pura pura terbangun dari pingsannya
" Akhirnya lu sadar juga , gimnaa enak tidurnya hmm " Vina lalu memegang rahang nakula
" Apaan sih , awas dong muka gw mahal kotor di pegang jalang kaya lu " Nakula yang menghempas tangan Vina , dan langsung mengelus rahang nya seolah olah membersikan kotoran di bgin itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
"Dia Nakula"
Teen FictionNakula oh Nakula ya begitulah. " Bjirr gw di mnaa ini , bukannya gw dah pindah alam yaa kok malahh terdampar di novel sialan ini sihh ahhh au ahh mending turuu " - end - ..... Tenang aja dekk , Abang bikin ending kita bahagia 😊