hukuman 2

797 47 0
                                    

Saat Nakula terbangun yang lagi lagi dia berada di kamar sang kakak sabiru  , tetapi  dia merasa ada sesuatu  yang mengunci pergelangan kakinya , dan benar saja ada rantai yang mengikat kaki kirinya

" Sial napa kaki gw di rantai segala sihh " ucap Nakula ngedumel , dan berusaha melepaskan rantai itu , tetapi di sela kegiatannya itu tiba tiba sabiru datang dengan membawa nampan makanan .

" Oh udh bangun dek " ucap sabiru

" Ya matalu bisa liat sendiri kan , mending lu lepasin nih rantai deh  " ucap nakula sewot

" Hahhaha sudh lahh dengan usaha mu pun itu rantai tidak akan bisa lepas begitu saja , mending sarapan aja dek " ucap sabiru

" Hihihi minding kimi siripin iji , apaan sih gw tuh mau sekolahh lepas ngga " Nakula dengan marah

" Ada apa ini ribut ribut " ucap vio yang baru saja datang

" Cih tambah lagi ni satu " gumam nakula

" Gw minta ni rantai lepasin , gw mau sekolah " ucap Nakula lagi

" Jaga bahasamu baby sudh Abang sering peringatkan , dan rantai itu tidak akan lepas dari kakimu selama 3 hari dan kau tidak akan bersekolah sampai masa hukumanmu selesai " ucap vio datar sambil berjalan mendekat

" K- kok  gitu sih - h , main hukum hukum aja emng g- eh aku ada salah hah " ucap Nakula sedikit takut

" good boy teruslah memakai bahasa itu dan tidak ada lagi bahasa gaulmu itu ingat " peringat vio

" Dan untuk pertanyaan mu itu apa kau tidak ingat apa yang terjadi kemarin baby " ucap vio sambil mengelus kepala Nakula

" Bukankah abang menyuruh mu untuk tetap di rumh dan istirahat " ucap vio dan sabiru yang menyimak

" Kemarin g- aku bosen yaa keluar lahh salah siapa aku ngga bolh pergi jdi kabur lahh lagian aku cuma ke lapangan basket doang  " ucap Nakula tidak mau kalah 

" Sudah lahh terima saja atau Abang akan menambah hukumanmu " ucap vio

" Minimal di kamar aku aja kek engga ush d sini , entr tuh si sabiru risih ada aku " ucap Nakula

" Abang nakula ,Kata siapa Abang risih ,  Abang ngga risih tuh abng malah seneng ada kmuu di sini  " ucap sabiru sambil memperingati

" Cits ribet bngt sih iya iya Abang biru lagian buat apa sih peduli biasanya aja cuek " ucap Nakula

" Dek Abang mau memperbaiki semuanya , maafin Abang Yang semua abng lakuin , seharusnya Abang melindungi mu dari dulu , seharusnya Abang menjadi teman dan sodara yang baik buat kmuu , seharusnya Abang menjaga Permata terakhir peninggalan bunda , maafin Abang " ucap vio dan tanpa sadar menitikan air mata

" Abang juga minta maaf yaa atas perlakuan Abang dari dulu , abng bener bener nyesel , adek mau maafin Abang kann , Abang tau ini engga mudah buat adek , tolong beri Abang satu kesempatan lgii ya buat nebus semua perlakuan Abang ke kamu " timpal sabiru juga yang dari tadi juga ikut menitikan air mata

"Bjir pinter bangt gw bisa bikin nih dua manusia tsunder minta maaf dan tunduk sama gw , ohh tapi tidak semudah itu mereka gw kasih maaf  , gw akan liat sampai sejauh mana usaha mereka biar dapet maaf dari gw , sedikit drama kali ya hihihi   " ucap nakula dalam hati , dengan sedikit senyum tipis .

" Lu tau hati gw sakit liat perlakuan kalian , dan kalian yang lebih dekat dengan perempuan itu dari pada adik kalian sendiri , gw sakit hati gw marah , gw udh cape cari perhatian kalian , setiap malam gw selalu mikir kenapa ngga gw aja yang nggantin bunda , gw selalu mikir pengen ikut bunda aja biar kalian bahagia  " ucap nakula sedikit dramatis dengan usaha agar air matanya keluar " mampus kau tambah nyesel kan  , tapi nyesek bjir , ahh perasaan sialan kan gw niatnya mau bikin mereka tambah nyesel " ucap batin Nakula

" Iyaa Abang minta maaf yaa , adek engga bolh ngomong kaya gitu , Abang engga mau kehilangan adek , adek engga boleh ikut bunda yaa " ucap vio sambil memeluk Nakula

" tapi sakit , gw takut setelah gw maafin kalian gw bakal sakit lagii " ucap Nakula

" Kita bakal bikin kmuu percaya samaa kita lagii , kita akan berjuang ndapetin maaf kamuu " ucap sabiru

" Gw akan liat usaha kalian itu " ucap Nakula

" Ya sudh sekarang adek istirahat lagi yaa semua udh Abang siapin disini , dan klo masih berusaha ngelepasin rantai itu , otomatis rantai itu akan mengikatmu lebih kencang ingat " ucap vio

" Ya sudh Abang pergi dulu yaa jangan lupa makanannya di makan " ucap sabiru menimpali

" oh iya sabiru datang ke kamar Abang  nanti sore setelah kau pulang dari sekolahmu , ada yang harus Abang bicarakan  " ucap vio setelah keluar dari kamar sabiru , dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang bersembunyi di balik tembok

" Gw pengen minta maaf dan bisa lebih Deket smaa lu dek , apakah bisa " batin bara , ya baralahh yang bersembunyi di balik tembok , sebenarnya bara ingin memanggil sabiru untuk berngkat bersama , tetapi dia mendengar pembicaraan tiga kakak beradik di dalam kamar tadi .

Sementara itu di sebuah kantor yaitu Abraham grup Antonio meminta sekretaris nya menyelidiki sesuatu. Ya  dia merasa ada yang tidak beres dengan gerak gerik  putri angkatnya , ya antonio pernah melihat Dinda yang keluar tengah malam , dan melihat Dinda yang masuk ke sebuah mansion di daerah elit

" Bimo saya minta tolong cri semua data dari Dinda Berliana sekarang juga " ucap Antonio dingin

" Bukan kah itu nama anak angkat mu yang sangat kau bangga banggakan itu  " ucap bimo sedikit julit ya Bimo dan Antonio sudh bersahabat cukup lama

" Sudh lahh diam dan cepat lakukan apa yang aku perintahkan ata gajimu ku potong " ucap Antonio

" Cih dasar pengancam  " ucap bimo , dan dengan bergegas pergi dan mencari semua data tentang Dinda sesuai permintaan bos nya itu

" Hufft akhirnya gw dapet semua , walaw sedikit kerja keras lagian nih data napa pengamannya banyak bangt dahh " ucap bimo bergumaam dan langsung beranjak ke ruangan Antonio

" Mana " ucap Antonio to the poin

"Sabar dong  nih gw  udh menemukan  semua data datanya , dan yang gw baca anak angkat lu keren juga yaa bisa kerja di usia muda " ucap bimo sambil menekan kata terakhirnya dan menahan tawa

" Kalo gitu gw pergi dulu " ucap bimo berlalu pergi

" Dasar bawahan tidak ada sopan sopannya " ucap Antonio  sambil menggeleng kepalanya , dan membaca semua hasil pencarian bimo tadi

" Cih kenapa aku bisa tertipu dengan muka polosnya , dasar wanita licik  menjengkelkan" ucap Antonio sambil memijat pangkal hidungnya.

Lalu Antonio melihat foto sang istri yang berada di mejanya

" Selama ini aku salah gina , aku membuang permata kita dia berubah , aku tidak menepati janjiku untuk menjaga dia , apakah aku bisa mendapatkan maaf darinya " ucap Antonio lirih sambil memandangi foto mendiang istrinya.

"Dia Nakula" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang