Ch. 16 - Pada Akhirnya

100 16 0
                                    

Ternyata Istriku Tampan

Chapter 16 - Pada Akhirnya

.

.

.

"Ternyata Istriku Tampan."

Yang dilihat Jaemin selama rapat berlangsung😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang dilihat Jaemin selama rapat berlangsung😏

Seketika suasana tegang itu luruh. Semua mata mengarahkan pandangannya kepada Jaemin. Jaemin mengedip, lalu baru sadar dengan ucapannya barusan. Lantas, ia menutup mulut dengan tangan kanannya. Dia benar-benar kelepasan!

Renjun memandang wajah Jaemin yang berseberangan dengan dirinya. Jaemin tampak butuh pertolongan akibat keteledoran kecil yang sudah diperbuatnya tanpa sengaja. Wajah Ningning pun mulai memucat karena dia tidak bisa bereaksi cepat. Maklum, perempuan itu terlalu kaget dan tidak siap dengan kejadian ini. Demikian dengan Chenle. Dia tidak menyangka akan ada drama seperti ini di ruang rapat yang menegangkan.

Di situasi yang serba salah seperti ini, Renjun malah tertawa kecil. Suara tawanya terdengar sopan. Pandangan mata yang awalnya ditujukan untuk Jaemin kini berpindah ke arah Renjun.

"Terima kasih karena sudah menyairkan suasana," kata Renjun lembut. Mendengar itu, Jaemin ikut tertawa walau sedikit canggung. Renjun beralih menatap Direktur Kun, "Direktur Kun, bagaimana jika kita coffee break dulu sejenak?" tawarnya.

Tawaran itu disambut baik oleh Direktur Kun dan peserta rapat lainnya. Satu per satu peserta rapat keluar ruangan untuk mengambil camilan dan minuman di tempat yang telah disediakan. Renjun juga keluar karena dia membutuhkan kopi untuk saat ini. Jantungnya harus dipacu oleh kafein karena rapat ini menguras adrenalin Renjun. Jaemin mengekor di belakangnya.

"Renjun, maaf," bisiknya ketika mereka berhasil mendapat kopi di tangan masing-masing. Renjun menyesap kopinya dengan mata terus melihat Jaemin. "Aku keceplosan tadi. Bener-bener gak sengaja."

Cangkir kopi diturunkan, "Tidak, aku justru berterima kasih. Aku dan Chenle butuh istirahat sejenak dari pertanyaan-pertanyaan yang menjebak itu."

"Kamu gak marah?"

"Tidak," Renjun menatap wajah Jaemin, "tapi lebih baik kita tidak membahas ini di sini," ia berjalan, lalu menoleh ke belakang karena Jaemin tidak mengikuti. "Apa masih ada yang mau kamu ambil?" tanyanya.

"Ah, tidak," dan Jaemin menyusul Renjun. Keduanya kembali ke ruangan dan duduk di kursi masing-masing.

Rapat dilanjutkan. Kali ini Renjun lebih bisa mengusai diri sekaligus mengendalikan rapat lebih baik dari sebelumnya. Ada rasa bangga dalam hati Renjun karena Jaemin yang tidak merundingkan apa-apa dengannya justru membantu Renjun dalam perdebatan di antara para pengusaha senior. Sekarang Renjun mengerti bahwa Jaemin lebih dari cukup untuk menjadi seorang dirut. Rapat pun berakhir dengan hasil yang diharapkan berkat kecakapan Renjun dan Jaemin sebagai penyokong keberhasilan itu.

Ternyata Istriku TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang