Ch. 9 - Situasi yang Rumit

99 13 0
                                    

Ternyata Istriku Tampan

Chapter 9 - Situasi yang Rumit

.

.

.

“Jaemin, bukannya kamu bilang mau mandi?” tanya Renjun kala mendapati suaminya berjalan dari arah belakang rumah. Padahal, Jaemin lebih suka mandi di kamar mandi yang berada di kamarnya.

“Gak jadi,” Jaemin membuang muka. Dia merasa tidak enak memandang wajah Renjun, tapi pemuda mungil itu justru menghampirinya.

“Kamu kenapa?” Renjun mengamati wajah Jaemin walau yang diamati tampak enggan.

“J-jangan melihatku seperti itu,” ujar Jaemin salah tingkah.

Renjun pun memundurkan wajahnya. Suaminya agak aneh, entah mengapa. “Makan malam sudah siap. Mari kita makan,” ajak Renjun daripada keduanya terjebak di situasi yang tidak dimengertinya.

Jaemin mengangguk, lalu mengekor di belakang Renjun.

Makan malam itu tidak berjalan dengan semestinya. Ayah dan ibu mertuanya tidak ikut makan di meja makan, sedangkan Jaemin makan dengan pandangan kosong. Renjun jadi penasaran, sebenarnya ada apa dengan keluarganya hingga tidak mau menyempatkan diri makan bersama di meja makan. Namun, keingintahuan ini tidak bisa langsung Renjun tanyakan kepada Jaemin karena tampaknya Jaemin-lah yang menghindar. Buktinya dilihat Renjun saat secara tidak sengaja mata Jaemin bertatapan dengan mata Joohyun di muka dapur saat mengembalikan alat makan.

Agaknya Renjun mulai paham situasinya.

“Jaem, apa ada sesuatu yang membebanimu?”

Kini keduanya sudah berada di kamar. Jaemin masih memasang muka kosong.

“Eoh? Ya, aslinya aku bingung,” aku Jaemin.

“Bingung kenapa?” suara Renjun terdengar lembut di telinga Jaemin. Jika ditanya bagaimana Jaemin menilai Renjun, dia akan menjawab dengan lantang, Renjun adalah orang tersabar yang pernah dikenalnya.

Butuh waktu bagi Jaemin menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan Renjun. Namun, akhirnya Jaemin menunjukkan senyum khasnya. “Aku jadi dirut sekarang.”

Wajah Renjun yang semula khawatir mendadak berubah menjadi sumringah. Matanya melebar setelah mendengar penuturan Jaemin. Ia pun merentangkan tangannya, “Itu berita bagus, Jaemin!” Kakinya melangkah, “Selamat—ah,”

Tubuh Jaemin seketika berdiri untuk menangkap Renjun yang oleng. Keduanya sama terkejut. Jaemin kaget karena Renjun nyaris saja jatuh di depannya, sedangkan Renjun kaget karena Jaemin menolongnya agar tidak jatuh. Saking kagetnya, Jaemin menangkap tubuh Renjun dengan cara memeluknya. Renjun yang tidak siap pun hanya terdiam.

“Um, Jaem?”

Jaemin tak memberi tanggapan.

“Jaemin?”

Renjun semakin bingung, pasalnya pelukan Jaemin semakin mengerat. Dengan gerak pelan, Jaemin meletakkan dagunya di pundak Renjun yang sempit.

“Renjun,” sebutnya lirih.

“Ya, Jaem?” Renjun ingin sekali melihat wajah Jaemin sebab ia mulai cemas dengan perubahan suara Jaemin barusan, tapi Jaemin seolah tidak mau melepaskannya seinci pun. “Aku di sini, Jaemin. Ada apa?” tanyanya lagi.

“Bisakah kita tetap bersama untuk sementara waktu?” tanya Jaemin dengan lugu.

Renjun tercekat. Matanya melirik ke arah kepala Jaemin, tapi sia-sia. Dia tidak bisa melihat apa pun dari posisi ini. Akhirnya, ia mengangkat tangannya dan membalas pelukan Jaemin.

Ternyata Istriku TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang