Happy reading
*
*
*
Genap sudah seminggu Cello berada di kosan pakdhenya. Hubungannya dengan member yang lain juga semakin dekat, meskipun ia masih sering menghindar saat diajak berkumpul.
"Zef, jangan usil! Minggir sana!" pekik Cello kesal lantaran Zefran terus mengganggu tidurnya.
Di antara member, Zefranlah yang paling dekat dengan Cello saat ini. Remaja jangkung itu sepertinya ketagihan membuat teman barunya kesal. Sejak Cello ikut berkumpul pertama kali malam itu, Zefran beberapa kali menjahili dengan menyeret paksa Cello dari tempat nyamannya.
Seperti pagi ini, di mana Zefran tiba-tiba menerobos masuk kamar Cello, demi menarik teman barunya itu dari kasur. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, tapi Cello masih saja bergelung di bawah selimutnya.
"Bangun Cello, kita ada kerja bakti hari ini," ucap Zefran sambil terus berusaha menarik tangan Cello agar segera bangun.
"Kerja bakti apa?" tanya Cello dengan suaranya yang masih serak.
"Bersihin kosan lah. Kan hari minggu ini," jawab Zefran tanpa menghentikan kegiatannya menarik tangan Cello.
Cello menggerutu kesal, namun pada akhirnya tetap duduk dengan wajah mengantuknya. Ia melirik sinis pada Zefran yang kini tersenyum puas.
"Nah, gitu, dong. Akhirnya bangun juga si Bogel," ucap Zefran sambil menepuk kepala Cello pelan.
Cello mendelik kemudian melemparkan bantalnya ke arah Zefran. "Keluar sana!"
Zefran kabur untuk mengindari lemparan bantal Cello. Sebelum tubuhnya menghilang di balik pintu, remaja itu masih saja sempat melontarkan kalimat ejekan untuk sang pemilik kamar.
"Nggak usah body shamming, ya! Dasar tiang lampu!" seru Cello yang ikutan kesal.
Ia mengatur nafasnya yang sedikit memburu, kemudian menyentuh bagian kiri dari dadanya.
"Baru kali ini aku nggak sedih seklipun ada yang ngejek. Beda banget sama dulu," gumamnya disertai seulas senyum tipis. "Semoga ini awal yang baik."
=•==•=•==•=•==•=
"Ma! Tolong balikin telur, dong!" Seruan dari arah kamar Getha itu menarik perhatian Cello yang baru saja keluar.
"Iya, Pa! Sebentar, lagi ngasih anak kita makan!" Seruan serupa kembali terdengar, kini dari arah kamar Gema.
Cello masih berdiri di depan pintu kamar dengan berbagai macam pikiran di kepalanya. Samuel yang juga baru keluar langsung menghampiri Cello. Ditepuknya bahu adik kelasnya itu hingga tersadar dari lamunan.
"Kenapa diem di sini?" tanya Samuel sambil tersenyum.
"Hehe, nggak papa, Bang," jawab Cello sambil tertawa canggung.
"Turun, yuk. Kita tunggu yang lain di bawah," ajak Samuel sambil merangkul pundak Cello.
Keduanya berpapasan dengan Gema yang hendak menuju ke kamar Getha. Remaja itu menendang pintu cukup keras, sambil berucap dengan lantang, "Mentang-mentang cari duit, balik telur aja nggak bisa."
"Baru bangun dimarahin, ngajak berantem?" Terdengar suara Getha yang menyahuti ucapan Gema.
Cello menoleh ke arah kamar Getha dengan bingung. Dari luar, ia bisa melihat Gema yang mengomel menghadap dapur mini kamar Getha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARCEL You're Not Alone|| Chenle ft NCT Dream
FanfictionMarcel, nama yang Cello dapatkan dari orang-orang tersayangnya. Hingga suatu hal terjadi, menjadikan remaja itu kehilangan jati diri, menutup diri dari pergaulan selama hampir tiga tahun, dan menolak dengan tegas nama Marcel sebagai sapaannya. Cell...