*Luka*

123 37 6
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca
Happy reading

*
*
*

Cello baru saja selesai mandi saat Gema tiba-tiba mengetuk pintunya. Remaja yang lebih tua satu tahun darinya itu tengah tersenyum dengan sebuah handuk yang menggantung di pundak.

"Mau nitip pup, dong, Cel. Kloset gue macet, nih. Boleh nggak?" tanya Gema sambil tersenyum canggung.

"Boleh. Pakai aja, Bang. Aku juga udah selesai pake kamar mandinya kok," jawab Cello sambil mempersilahkan Gema masuk.

Setelah mengucapkan terima kasih, Gema langsung berlari menuju kamar mandi. Cello tersenyum geli melihat betapa buru-burunya Gema. Remaja itu beralih mengambil seragam untuk sekolah hari ini.

Setelah memakai celananya, Cello memakai sebuah kaos tipis sebagai dalaman. Ia berdiri membelakangi pintu kamar mandi. Cello sama sekali tak tahu kalau Gema telah keluar, dan saat ini tengah mematung sambil menatap punggungnya.

"Cel," panggil Gema ragu.

Cello tersentak kemudian menurunkan kaosnya dengan buru-buru. Ia berbalik dan mendapati Gema tengah menatap dirinya dengan lekat. Sebuah kernyitan halus tercetak cukup jelas di dahi Gema. Kedua matanya menatap dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"E-eh udah, Bang? Kok cepet banget?" tanya Cello gugup.

Gema tersenyum tipis kemudian menjawab, "nggak jadi keluar. Punggung lo kenapa, Cel?"

"Ng-nggak kenapa-napa, kok. Emang ada apa?" Cello menggaruk tengkuknya kikuk.

Melihat Cello tak ingin membahasnya, Gema pun memilih menggeleng. "Nggak ada apa-apa. Btw, kalo butuh tempat cerita, gue bisa jadi pendengar yang baik, lho."

"I-iya, Bang," balas Cello.

"Gema! Dasi gue kemarin taruh mana?!" Seruan Getha terdengar begitu keras di luar, disusul kepalanya yang menyembul di pintu kamar Cello.

Gema menghela nafas sambil menatap sahabatnya itu malas. "Gue nggak nyimpen elah. Kan kemarin lo yang angkat jemuran? Kenapa malah nanya ke gue?"

"Iya, tapi 'kan yang lipat baju elo. Taruh mana, weh? Gue ogah dihukum lagi sama si Brian." Getha mengacak-acak rambutnya yang memang masih berantakan.

"Minta tolong Sam, tu, nah. Dia kemarin ikut lipet baju juga soalnya," ucap Gema.

Getha segera berbalik dan langsung memasuki kamar Samuel. Gema dan Cello masih bisa mendengar suara rengekan Getha yang minta dicarikan dasinya.

"Ayo, cepet siap-siapnya. Nanti kita sarapan di kantin aja kaya biasa," ucap Gema sambil menepuk pundak Cello.

Cello mengangguk. Setelah Gema keluar, Cello buru-buru memakai kemeja seragamnya. Saat hendak mengaitkan kancing, Cello meraba bagian perutnya perlahan.

"Semoga Bang Gema nggak mikir yang aneh-aneh," gumamnya sebelum kembali membenahi penampilan.

==°=°==°=°==°=°==°=°==

Suasana kantin di pagi hari lumayan sepi. Hanya beberapa pedagang yang telah membuka kiosnya. Cello bersama Zefran dan duo G, duduk menikmati sepiring nasi goreng sebagai menu sarapan pagi ini. Samuel dan Brian tidak ikut bergabung, lantaran tengah menjalankan tugas mereka sebagai anggota OSIS.

MARCEL You're Not Alone|| Chenle ft NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang