Jangan lupa votenya
Happy reading*
*
*Suara Getha dan Gema saling bersahutan dari speaker. Berlagak seperti seorang artis papan atas, keduanya menyanyikan beberapa lagu dengan penuh penghayatan, untuk mengusir kebosanan malam Minggu mereka.
"Tumben nggak main sama Lia, Gem. Lagi marahan?" tanya Zyan. Tangannya sedang sibuk memainkan pipi Zefran yang berbaring dengan pahanya sebagai bantal.
"Nggak. Lia bilang mau jalan-jalan sama keluarganya malam ini. Jadi, gue sebagai seseorang yang belum masuk ke kartu keluarga mereka tentu nggak akan ganggu," jawab Gema santai, kemudian melanjutkan nyanyiannya.
"Pengen jajan," ucap Zefran tiba-tiba.
"Itu jajanan 'kan? Masih mau apa lagi?" tanya Galih yang ikut nimbrung di sana.
Karena sang adik sudah jarang mengunjunginya, maka kini gantian Galih yang datang menemui. Agaknya ia sedikit cemburu melihat kedekatan Zefran dan teman-temannya, tapi ia juga senang sang adik sudah nyaman di sini.
"Mau yang anget-anget, A'. Kaya bakso atau apa gitu," jawab Zefran sambil menatap sang kakak penuh harap.
"Ini, gorengan dari Aa' masih anget," balas Galih sambil menunjuk sepiring gorengan. Ia terkekeh melihat wajah cemberut adiknya begitu selesai mengucapkan kalimat itu.
"P!"
"Yang bilang 'p' tandanya setan," cibir Getha begitu melihat kedatangan Darren dengan sepeda Pakdhe Jefri.
Darren tertawa kemudian mengulangi salamnya dengan benar. "Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam," balas semua orang yang duduk di gazebo.
Darren ikut mendudukkan diri di samping Brian. Tatapannya tak beralih dari Cello yang terlihat memejamkan mata dengan nyaman. Remaja itu tertidur dengan berbantalkan paha Samuel, seolah tak terganggu oleh keramaian yang dibuat Duo G.
"Ni anak tidur, Sam?" tanya Darren.
Samuel yang semula tengah melihat ponsel langsung menoleh. "Nggak tidur, katanya. Tapi denger dia ngorok gini gue jadi yakin kalo sepupu lo ini jelmaan pangeran tidur, pelor juga."
Samuel menunduk saat sebuah tamparan kecil mendarat di kakinya. Senyum kecilnya terulas begitu melihat Cello yang telah membuka mata lebar dengan tatapan protes ke arahnya.
"Aku nggak tidur," protes Cello kemudian menegakkan tubuhnya. Kedua matanya langsung menangkap eksistensi Darren yang tengah melahap bakwan. "Kenapa, Kak?"
"Malam ini temenin gue di rumah, ya. Ayah sama Ibu lagi pergi, nih," jawab Darren setelah menelan makanan di mulutnya.
Cello berpikir sejenak kemudian mengangguk setuju. Tatapannya beralih pada Zefran yang nampak bosan.
"Zef, beli tahu bulat depan gang, yuk," ajak Cello membuat Zefran langsung bangun dengan senyum sumringah.
"Zefran doang yang diajak? Kita nggak?" tanya Gema.
Cello tersenyum kikuk. "Hehe, ayo Bang beli."
"Gas berangkat semua!" seru Getha sambil memakai sandal jepitnya.
Satu persatu mulai memakai sandal masing-masing. Brian, Samuel, dan Zyan juga ikut. Mereka kurang percaya kalo hanya Duo G yang menemani Cello dan Zefran. Takutnya malah diajak kelayapan nanti.
"Naik sepeda aja, boncengan," usul Samuel.
"Adek jangan sama Cello, lho. Udah malem, Aa' takut kalian nyungsep nanti," tegur Galih saat mengingat cara bersepeda adiknya dan Cello waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARCEL You're Not Alone|| Chenle ft NCT Dream
FanfictionMarcel, nama yang Cello dapatkan dari orang-orang tersayangnya. Hingga suatu hal terjadi, menjadikan remaja itu kehilangan jati diri, menutup diri dari pergaulan selama hampir tiga tahun, dan menolak dengan tegas nama Marcel sebagai sapaannya. Cell...