Hyunjin pulang kerumah dengan lesu, bahkan tenaga untuk mendorong pintu pun habis. Tapi sebuah mobil hitam terparkir di depan membuat hyunjin seolah diisi tenaga! Melihat kalender di ponselnya. Dan senyum manis itu menggembang.Mendorong pintu itu sekuat tenaga,
"Hyung membelikanku ini? " kata seorang remaja
Senyum hyunjin luntur seketika, tangan yang memegang tas kini luruh begitu saja.
" Kau suka? Hyung kepikiran dan berfikir ini cocok untukmu! Dan juga hyung senang kau menyukainya" ujar Younghoon
" Terimkasih hyung! Aku suka! Tapi dimana hadiah untuk Noona?" Tanya Jongin
" Jangan membahasanya. Aku tidak suka!" Ujar Younghoon sedikit marah
Hyunjin meremas jarinya, airmatanya menggenang disana. Dan berjalan pelan melewati kedua orang yang duduk di sofa.
" Kau benar benar tidak punya atitude! Kau pikir kami patung? " Sindir Younghoon
Hyunjin pun berhenti dan menunduk menyapa walaupun tidak di hiraukan.
" Harusnya dulu aku tidak meminta hal mengerikan ini kepada Mama, Sehingga aku tidak kehilangan Ibuku" ujar Younghoon
Hyunjin semakin mempercepat jalannya, karena tangisnya sudah ingin keluar.
Menutup pintu putih dan bersandar dibaliknya, menangis tersedu dengan meremat dada karena sakit hati yang diterimanya.
Hyunjin benar benar sudah diambang batas tegar! Dirinya mulai rapuh sekarang ini, berbeda dengan dulu yang masih kuat pertahananya. Semakin lama dihancurkan maka kokohnya tembok pertahanan pasti bakalan terkikis dan rapuh juga.
" Ayah!! Hyunjin lelah! Ayah, Ibu apakah kalian benar benar menjagaku diatas sana? Aku benar benar hancur! " Tangisan hyunjin terdengar menyesakkan.
Bibi ji yang melihat kepulangan nona mudanya sedikit iba, dan berniat menghiburnya namun melihat sang nona berlari menuju kamar membuatnya tidak bisa menghibur sang gadis kecil.
•••
Diruang makan, Hyunjin menunduk! Sedangkan sang kepala keluarga yang juga baru pulang dinas kini duduk diantara 2 anaknya. Younghoon yang enggan menganggap Hyunjin dan tidak perduli dengan kehadirannya. Lebih memilih perhatian kepada Jongin anak Bibi Lee yang juga sudah lama tinggal disana.
" Jongin makan yang banyak agar tambah gemuk!" Ujar Younghoon
Sedangkan Jongsuk memandang putri kecilnya yang kini remaja,
" Hyunjin a, kenapa tidak makan?" Ujar jongsuk
" Hyunjin sudah kenyang pa. Tadi hyunjin makan banyak di sekolah" bohong Hyunjin
" Tapi kau terlihat kurus dari terakhir kali papa liat" khawatir Jongsuk
" Hyunjin sedang persiapan ujian jadi sedikit stress"
" Dia bahkan tidak bisa membanggakan! Untuk apa mati matian belajar" Sindir Younghoon
Hyunjin menundukkan kepala, tangannya meremas kuat celana yang dipakainya.
" Papa mohon jaga kesehatanmu sayang! Papa tidak meminta untuk jadi nomor 1 tapi papa hanya mau putri kecil papa sehat" Ujar jongsuk
" Pa, Younghoon berencana mendaftarkan Jongin di sekolahan yang sama dengannya! Apalagi tinggal beberapa bulan lagi dia lulus" Ujar Younghoon
" Tidak apa! Biar hyunjin ada yang jaga" Ujar jongsuk menyetujui
" Hyunjin sudah selesai! Permisi" Pamit Hyunjin" Dia bahkan hanya memakan 2 sendok!" Ujar jongsuk
" Biarkan saja pa! Jika sakit juga pasti makan!" Ujar Younghoon
" Bisakah kau menyayangi nya! Dia adikmu!" Nasihat jongsuk
" Aku selesai! Terimakasih makanannya" Ujar Younghoon pergi darisana
" Siapkan camilan untuk hyunjin! Anak itu susah makan" perintah jongsuk pada maid
•••
Hyunjin duduk dibalkon kamarnya, melihat banyaknya bintang yang bersinar dilangit malam.
" Nona muda! Ini camilan tuan menyuruh untuk memberikan pada anda" Ujar bibi Ji
" Bukankah 2 bintang itu terlihat seperti Ayah dan ibu ku!" Tanya Hyunjin
" Ne"
" Mereka pasti ingin melihatku! Dan juga bintang yang paling terang itu? Ibuku?"
" Tuan woobin, Nyonya minah dan juga Nyonya Jieun pasti selalu melihat nona dari atas sana"
" Tapi apakah mereka tau apa yang kulalui! Aku tak ingin ketiganya sedih!"
" Maka dari itu nona harus bahagia!"
" Pasti mama marah padaku karena Kakak selalu sedih saat aku datang"
" Tuan muda hanya butuh waktu"
" 4 tahun masih kurang ya? Mungkin 7/10/ atau menungguku menghilang"
" Sebaiknya nona makan dan tidur! Sudah malam! Bibi pergi dulu"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika ~Jenjin~
FanfictionNayanika "mata yang indah dan memancarkan daya tarik" Gadis polos yang merasakan kejamnya penderitaan dipertemukan dengan Pria bermata sipit yang begitu mirip hewan lucu samoyed