Malam panjang

62 4 0
                                    




Hyunjin berendam dibathup masih menggunakan seragam sekolahnya. Dan juga tangis yang menyatu dengan air.

Kaki kecil itu melangkah menuju kasurnya, berniat memejamkan matanya namun tak junjung terpejam. Merasakan kepalanya yang benar benar pening. Dengan lemas membuka laci dan mengeluarkan beberapa obat tidur yang sering dikonsumsinya.

Meneguknya tanpa air, dan langsung memejamkan mata berharap obat itu langsung bereaksi.

Jongsuk masuk kekamar putrinya untuk melihat apakah putrinya sudah tidur. Melangkahkan kakinya masuk dan duduk di tepi ranjang. Mengusap lembut kepala hyunjin.

" Maafkan papa, papa gagal jadi ayah yang baik buat mu!" Ujar Jongsuk

" Tidur yang nyenyak putri kecil ku" Kata jongsuk mencium kening hyunjin



•••

Dikelas ini benar benar kosong bagi jeno, Teman sebangkunya benar benar tidak berbohong untuk keluar.

Hari harinya terasa bosan sekarang.

" Kenapa kau cemberut?"

" Tidak hanya bosan saja!"

" Kau bisa bergabung dengan kami jen! " ajak lainnya

" Tidak! Aku tidak minat"

" Ku dengar ada beberapa orangtua yang protes karena kekerasa yang diterima hayul kemarin!"

" Benarkah? Aku tidak menyangka jika akan sebesar ini"

" Kau benar, Padahal hanya sekali kita mengerjainya eh langsung didebak dari sekolah!"

Jeno langsung berdiri dan keluar kelas. Dirinya harus mengumpulkan bukti bukti agar hyunjin kembali.

Dengan menyusuri Cctv dan juga TKP jeno berhasil mengumpulkan beberapa bukti. Tak lupa meminta bantuan ayahnya untuk mendukungnya.

Dihari berikutnya Terlihat banyak mobil yang memasuki sekolah elit itu.

" Para orang tua ada rapat? " tanya mereka

Sedangkan jeno yang melihat itu tersenyum singkat, berharap ayahnya bisa mengungkap ini.

••••

" Ada kabar terbaru! Kebenaran hyunjin terungkap! Dia tidak bersalah! Dan Hayul di hukum karena menyebar fitnah" ujar Yerim

" Mwo? Daebak!! " Kaget mereka

Jeno keluar kelas untuk mencari ayahnya.

" Appa! Gomawo!" ucap Jeno

" Its okey boy!! Sepertinya dia bukan sembarang teman? Apakau memiliki pacar sekarang?" Goda donghae

" Tidak! Dia temanku. Dia baik dan aku rasa tidak adil dia mendapatkan perlakuan ini"

"Dia sepertinya cantik! Dari mana dia? Anak pengusaha atau mungkin—"

"Tidak appa! Dia hanya orang biasa. Apakah appa keberatan?"

" Tidak masalah! Appa tidak bisa melarang! Tapi lebih baik mencari yang setara! Tapi jika membuatmu bahagia, appa tidak bisa mencegahnya" Ujar donghae

" Mian appa"

" Appa pulang kalau begitu! Sambut temanmu itu besok karena sudah akan kembali sekolah"

•••

Hyunjin yang asik santai dengan camilan dipangkuannya langsung terganggu dengan notifikasi diponselnya.

"Kenapa dia begitu berisik!" Ujar hyunjin saat tau pesan dari siapa

" Nona! Bibi dapat kabar jika nona besok boleh kembali kesekolah!"

" Kenapa? Mereka berubah pikiran karena kasihan? Tidak mungkin"

" Anda terbukti tidak bersalah!"

" Aku tidak percaya! Itu akal akalan mereka pasti biarkan saja"

"Tapi nona—"

" Tak apa"

••••

Jeno yang menunggu kehadiran Hyunjin dibuat pundung karena gadis itu tidak datang. Dan juga kenapa pesannya diabaikan.

" Jongin! Kenapa hyunjin tidak masuk?" Tanya jeno

" Ah!! Noona? Aku sudah mengajaknya tapi dia tidak percaya dan mengatakan jika ini tipu muslihat " Jelas jongin

" Dasar bodoh! Pasti dia tidak ingin melakukan tugasnya" Gerutu jeno meninggalkan jongin yang kebingungan

Telpon hyunjin terus berdering membuatnya benar benar kesal.

" Yak! Berhenti memanggilku" maki Hyunjin

" Bodoh! Aku tau kau tak ingin menjalani hukumanmu kan makanya tidak masuk!" Sentak Jeno

" Bukan begitu!"

" Lalu apa! Aku tidak akan tertipu lagi besok ku jemput dan jangan pernah kabur" Ujar jeno memutuskan telpon sepihak

"Ternyata benar aku tidak jadi dikeluarkan" Guman hyunjin dan kembali melanjukan aktivitasnya.


Tbc

Nayanika ~Jenjin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang