Kamar

45 5 0
                                    




Hyunjin membawa jeno menuju kamar Bibi Ji yang sering dirinya tempati dan juga pemiliknya tidak keberatan dengan itu.

" Ini tempatmu?"

" Ya! Sudah kubilang jika aku anak pembantu, dan tempatku kecil kau pasti tidak nyaman! Kamarmu mungkin lebih besar dari ini"

" Kau benar! Tapi ini nyaman!"

" Aku akan keluar mengambil camilan, tunggu dan jangan menyentuh apapun"

" Arraseo! "


Hyunjin berjalan keluar kamar dan pergi kedapur. Tanda tanya besar mulai muncul dipikiran Bibi Ji dan Bibi minjoo

" Nona sebenarnya ada apa?"tanya Bibi ji

" Tidak ada apa apa! Aku hanya mengaku sebagai anak pembantu jadi kalian tidak boleh membocorkan identitasku " Ujar Hyunjin

" Nona bukankah itu keterlaluan? "

" Tidak! Dan terimakasih Bibi Ji meminjamkan kamarku untukku" ujar Hyunjin

•••

" Benar ini kamarmu?" Tanya Jeno begitu hyunjin masuk

" Eung!"

" Tidak ada buku! Seragam ataupun lainnya"

" Aku meletakkannya diluar! Terlalu sempit disini! Makan" Ujar Hyunjin

Keduanya pun makan dengan tenang, namun tangan jahil jeno tidak berhenti mengganggu hyunjin.

" Hentikan! Kau bisa membuatku tersedak!" Ucap Hyunjin

" Ngomong ngomong bagaimana dengan taruhannya?"

" Kau menang dan apa lagi!" Ujar hyunjin merotasikan bola matanya jengkel

" Mulai besok kau menjadi babuku"

" Tapi maaf lee jeno! Besok aku sudah tudak sekolah! Jadi tidak bisa menjadi babumu" Jelas hyunjin dengan tawa evilnya.

" Aku akan kemari setiap hari! "

" Tidak. Jangan kau akan semakin membuatku terlihat seperti jalang"

" Beehenti berkata seperti itu! Itu sangat rendah bagiku"

" Lalu apa? Bukankah itu kenyataannya! Aku berpelukan dengan seorang pria dewasa!"

" Tapi aku tak asing dengannya! Seperti paman Jongsuk" ujar Jeno menebak

" Lupakan! "





Keduanya berbaring dilantai setelah kenyang. Menatap langit langit kamar.

" Kau tidak pulang? Sudah kenyang bukan?"

"Kau mengusirku? "

" Kau mengerti maksudku jadi silahkan pergi "

" Kau tidak mengantarku?"

" Aku lelah ingin tidur!"

" Tidak mandi? " heran jeno

" Kenapa? Kau mau memandikanku?" Canda hyunjin

" Tidak! Aku takut melihat daki dakimu itu" ejek jeno membuat hyunjin melempari jeno bantal



Jeno keluar dari kamar itu dan berjalan keluar rumah, tapi yang mengherankan kenapa jongin sangat dekat dengan salah satu maid itu.

" Mungkin semua orang dekat disini! Terlihat dari keramahan mereka pada Hyunjin" Guman Jeno



•••


Hyunjin keluar kamar Bibi Ji dan berjalan kekamarnya.

"Berandal kecil ini semakin tidak tau terimakasih" Ujar Younghoon

" Itu bukan seperti yang anda lihat!" Tekan hyunjin

" Kau memukulinya hingga luka dan kau mengatakan tidak seperti yang kulihat?" Tanya Younghoon meremehkan

" Baiklah anggap itu salahku! Sekarang kakak puas! Aku lelah ingin tidur!"

" Apa? Lelah? Ingin tidur? Enak sekali hidupmu! Kau benar benar menyusahkan. Bagaimana pendapat para orangtua murid mendengar sikap konyolmu itu!" Marah Younghoon

" Lalu aku harus apa! Bukankah aku sudah keluar dan juga itu semua bukan salahku" bela hyunjin

" Dengan itu semua beres? Bahkan ada orangtua yang protes! Bagaimana dengan reputasi sekolah yang mati matian Mama pertahankan dihancurkan oleh pembunuh sialan ini!" Maki Younghoon

" Maaf! Maaf! Aku sadar aku tidak berguna, aku menghancurkan banyak sekali kebahagiaan orang. Kebahagiaan kakak dan juga papa! Jika bisa bertukar nyawa aku lebih milih menggantika mama daripada harus dihakimi olehmu tanpa akhir" Ucap Hyunjin lalu pergi

Membuat hati younghoon sedikit tercubit.



Tbc

Nayanika ~Jenjin~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang