Chapter 3 : Artis

8 0 0
                                    

Pawel POV

"Uuh, nak? Kau menjatuhkan ini tadi," Ucap seorang guru seraya memberikan buku catatan ku "Oh iya! Aku guru disini, namaku Asteria Nin, kau boleh panggil aku Pak Aster, ok?" Ujar nya, "O-ok... Terimakasih," jawabku "Siapa namamu nak?" Tanyanya "N-namaku Pawel Luboslaw, Anda boleh panggil saya Pawel..." Jawabku seraya menunduk "Oh iya! Pulang! Saya permisi dulu" Ucapku berpamitan, aku bergegas menuju ke loker dan mengemasi barang-barang ku. Aku ambil tasku dan beranjak ke gerbang depan, kulihat ada sekelompok kakak kelasku mengelilingi Willhenna, mereka kelihatan girang dan agak gila. Aku melihat pria berambut merah, matanya berwarna merah, dan giginya... Runcing?... "Vater...ayo!" Ucap Jeremy, "Itu ayahnya?" Pikirku "Hai Jeremy," Sapa ku

"Oh, Hai Pawel, belum dijemput? Atau kau pulang sendiri?" Tanya Jeremy "Belum, belum dijemput, omong-omong ada apa ramai-ramai begini?" Tanyaku penasaran "Huh...cuma penggemar ayahku... Aku lupa memberitahu, kalau... Vater dulu aktor" bisik nya "Aktor?!" Bisik ku balik "Lihat saja sendiri" ujarnya sembari menuding ke arah siswi-siswi "Anda sungguhan Reichert Gelbrecht?! Saya penggemar anda!!!" Ucap salah satunya dengan nada agak fanatik "Wah, ketahuan ya:)" ucap Tn.Gellbrecht "Vater, rambutmu merah, benar-benar merah, tak ada manusia lain selain kau yang punya rambut yang benar-benar merah" Ucap Jeremy "Jadi kentara," Ujarnya setengah berteriak "Hey, sudahlah," jawab ayahnya "Huuh, Vater!!! Cepat!!! Jangan foto-foto!!!" seru Jeremy kesal "Ayahmu memang masih jadi aktor?" Tanyaku, agar dia tak merajuk "Tidak, sudah pensiun dari lama, dia memainkan Film... Apa ya judulnya, ya pokoknya ia main film saat umurnya 15-20 tahun," Jawabnya jengkel pada ayahnya "Oooh, Coba kau tanya dia main film apa?" Tanyaku "Baiklah... Vater! Vater main film apa?" Tanyanya pada ayahnya "Film... Apa ya judulnya... Oh! 'Der Mond und die Sonne' kalau tak salah itu judulnya, juga film 'Blutiger Montag' kalau tidak salah" jawab ayahnya

"Nah! Itu, rata-rata dia memainkan film drama, atau thriller" Sahut Jeremy seraya menengok kepadaku, selang 5 menit kemudian, ayahku datang dan aku pulang "Jadi? Bagaimana hari pertamamu?" Tanyanya "Cukup menyenangkan" Jawabku "Lalu ada apa lagi?" tanyanya penasaran "Hmm, aku bertemu aktor" Jawabku "Oh yang tadi? Reichert Gelbrecht?" Ujarnya "Benar! Tato ken— Oh tentu kenal! Aku lupa, dia kan terkenal" Ucapku "Ya, dia dulu seangkatan denganku" Serunya, "Teman ayah siapa lagi? Yang terkenal mungkin?" Ucapku penasaran "Ah iya ada! Kau kenal? Namanya Ulivan Sovich, dia juga aktor, dan masih memainkan film," Ucapnya "Sovich?! Tadi temanku ada yang namanya belakangnya Sovich!" Jawabku singkat "Kau hanya berkenalan dengan mereka berdua?..." Tanyanya "Ja, oh tidak, aku juga berkenalan dengan Ameron, putra kepala sekolah" Sahutku yang hanya dibalas dengan "Oh" saja

Everpeace AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang