Chapter 1 : Hari Pertama

21 1 0
                                    

Pawel POV

"Huuh, tato, sungguh? hari ini hari pertama?" Tanyaku "Ja, kau sudah tanya itu empat kali pagi ini, ayolah, kau harus semangat nak!" Jawab Ayahku "Huh, aku malas," Keluh Ku "Kalau kau bilang begitu karena trauma, memang trauma akan membekas" jawab Ayahku dengan tenang "Tapi kau harus kuat melawannya, omong-omong ini bekalmu" sambungnya "Terimakasih" ucapku berterimakasih "Ayo berangkat sekarang Pawel,"

Ayahku mengantarku dengan mobil, jarak rumahku ke akademi sekitar 15 menit, karena memang tempat tinggal kami juga cukup dekat. "Huuft... Hari pertama..." Keluhku "Ayo! Semangat! Ini hari pertamamu di sekolah! Mungkin kau bisa dapet gebetan?~" Kata ayahku usil, mobil sudah di depan gerbang, murid-murid beramai-ramai masuk, dan aku? Masih terpaku didalam mobil. Memikirkan bagaimana nasibku kedepannya "Ayo! Masuklah! Kau ingin ku temani sampai pulang?" Tanya ayahku usil lagi "Ah, tak perlu, aku bukan anak kecil lagi," tolak ku sembari tertawa kecil, "Tentu saja, kau putraku yang sudah besar, tak perlu ditemani lagi," Sambung ayahku

"Masuklah, nanti kau terlambat!" Sambungnya lagi. Aku masuk dan melihat beberapa murid, "Sialan, aulanya dimana?" Batinku bertanya-tanya "M-maaf" aku menoleh, tampak gadis kecil berambut merah, matanya hijau cerah, dengan pita berwarna putih dibelakang kepalanya, ia kelihatannya malu-malu untuk bertanya "Ya? Ada apa?" Tanyaku balik "Kakak tau dimana aula utamanya?" Sambungnya "Ah sial" Umpat ku dalam hati "Maaf, aku juga gak tau, aku murid pindahan," Jawabku "Oh, maaf mengganggu!" Ucapnya meminta maaf "Tak apa," jawabku cepat-cepat. Aku juga lagi cari aula utama:').

Aku menemukan aula utamanya sekitar setengah sampai satu jam setelah gadis kecil itu bertanya "Syukurlah aku tidak terlambat" ucap ku lega, aku bergegas mencari tempat duduk, sekitar 2 menit kemudian aku dapat tempat duduk di sebelah seorang anak laki-laki tinggi berambut putih, rambutnya agak panjang... Dan... Dikepang? Bukan kepang belakang, tapi rambut depannya ada yang di kepang

"Ma-maaf... Boleh aku berkenalan?" Tanyaku canggung "Да... Ah... Maaf, aku tidak terbiasa bicara bahasa inggris" Ucapnya berbasa-basi"Omong-omong aku Ruchvinka Sovich, Panggil aku Ruchvin" ucap Ruchvin "O-oh, a-aku Pawel Luboslaw, panggil aku Pawel, salam kenal" jawabku canggung "Да, salam kenal" sambungnya datar

"Брат! (Kakak!)" Ia menoleh ke arah.....gadis kecil tadi?! "Ой! Привет! Белла, это мой друг Павел, Павел, это моя сестра Белла! (Oh! Halo! Bella, ini temanku Pawel, Pawel, ini adikku Bella!)" Ucapnya dalam bahasa Rusia "Maaf? Aku tak bisa bahasa Rusia," Ucapku mengingatkan "Уууу...Сука Блять, (Uuuh, sialan,) Maaf, suka keceplosan, Pawel ini adikku Bella" sambungnya agak jengkel pada dirinya sendiri "Halo!" Seru Bella "Kau... Yang murid pindahan tadi?" Tanya nya "Ah, iya, aku juga kaget saat kau bilang 'kakak' tadi" jawabku canggung "Kau ingin tahu umur kakak ku berapa? Dia 15 tahun!!" Jawabnya dengan semangat "A-apa?! 15?! kupikir dia kakak kelasku! Lagipula kau tinggi sekali," Jawabku "Kau gila kalau berpikir umurku 19," Ucap Ruchvin.

Kami mengobrol sekitar 20 menitan, sampai terdengar ada seseorang berbicara di mikrofon

"Ehm... Tes... Ok... Selamat datang di Akademi Everpeace!!!"

Everpeace AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang