Chapter 13 : The Sovich's

3 1 0
                                    

Pawel POV

Aku menghampiri Jeremy dengan wajah memerah usai dipeluk sahabat-sahabatnya, ia tidak terlihat panik atau apapun, ia tenang seperti biasanya "Ada apa? Kenapa kau dipanggil Mr.Britney?" Tanyaku bingung "Kau gak di keluarkan 'kan?" Sambung ku bertanya lagi "Ja... Itu perihal tadi pagi..."
   "Tadi pagi ada apa?!" Tanya Isaac heran "Kein Problem...(Tak apa...), bukan masalah besar..." Jawab Jeremy menenangkan sahabatnya "Bukan masalah besar apanya?! Kau dipanggil ke ruang kepala sekolah?! bodoh!" Ucap Isaac dengan cemas "Sungguh! Itu bukan masalah besar! Tadi pagi itu cuma..." Sahut Jeremy dengan ragu "Uuuh, tadi pagi aku menabrak kakak kelas... Dan... Ia memarahiku... Bukan masalah besar kan?" Sambung Jeremy menjelaskan

"...Siapa?..."

"Siapa yang memarahi mu?..." Ucapnya dengan jengkel "SIAPA JEREMY?! SIAPA?! BIAR KUBERI PELAJARAN SI BR*NG*EK ITU!!!" Ucap Isaac dengan amarah yang meledak "K-keine Notwendigkeit...(T-tidak usah...)" Jawab Jeremy tergesa-gesa seraya menahan sahabatnya tersebut "Mir geht es gut...(Aku tak apa...)" Sambung Jeremy dengan gelisah "Non posso lasciare che gli umani ti sgridino!... È il mio amico Jeremy! il mio migliore amico!...(Aku tak bisa membiarkan manusia memarahi mu!... Kau sahabatku Jeremy! Sahabatku!)" Ucapnya

Isaac masih mengomeli Jeremy, bertanya kenapa tidak boleh ia memberi pelajaran kepada Kak Terry "...Dengar Jeremy...kau, adalah, sahabatku! Tak bisa ku biarkan orang-orang br*ngs*k itu memarahi mu!" Seru Isaac seraya meremas bahu Jeremy "N-nein...(T-tidak...) Kau tak perlu melakukan itu...Aaaaw! Sakit!"
   "Dengarlah Jeremy, Tuo padre Jeremy! tuo padre! che diede inizio alla seconda guerra mondiale! e ti rimprovera sfacciatamente! chi è un 'Angelo Custode'...(Ayahmu Jeremy! ayahmu! yang memulai Perang Dunia kedua! Ia dengan lancang memarahi mu! yang merupakan 'Guardian Angel'...)" Bantah Isaac "Ita-Kun ni dōidesu! Anata mo watashitachi to onaji 'Shugo Tenshi'desu! Soshite watashitachi ga anato o mamorimasu! (Aku setuju dengan Ita-Kun! kau adalah 'Guardian Angel' seperti kami! dan kami akan membelamu!)" Sahut J-chan dengan menyala-nyala "...Es liegt an Ihnen...Ich möchte das Problem nicht in die Länge ziehen...(...Terserah kalian saja... Aku tak ingin memperpanjang masalah...)" Seru Jeremy menyerah pada dua sahabat karibnya

***

Aku pergi menuju kantin sendirian karena Jeremy masih perlu mengulur teman-temannya itu agar tidak balik memarahi, tiba-tiba aku menabrak seseorang, mirip Josefine, tapi bukan dia "Aduh!...Kau?...Tak apa?..." Ucapku seraya mengulurkan tangan "Ah! Ja! Aku tak apa" jawabnya sambil meraih tanganku, dan seketika wajahku memerah, dia adalah...

Willhenna...

"Sial...dia...cantik banget kalau dilihat dari dekat..." Pikirku terpesona "A-ah! Maaf! Aku tak tau itu kakak," Seruku meminta maaf "Tak apa, aku tadi yang tak fokus" Jawabnya dengan senyuman manis "Wajahmu memerah? Ada apa? Kau sakit?" Tanyanya "T-tidak! Aku baik-baik saja!" Jawabku mengelak "Baiklah, hati-hati yaa;)" Ucapnya "J-ja! D-danke! (Terimakasih!)"
   "Hm? Apa?"
"T-tidak! Tadi a-aku bilang t-terimakasih"
   "Sama-sama" Ucapnya dengan sebuah senyuman

3rd person POV

Jam 3:45, Pawel keluar dari ruang kelas sehabis mengerjakan soal, ya tentu saja soal fisika "Ah! Sial! Aku lupa! Tato hari ini anda dinas ke Berlin..." Umpat nya terlupa akan pesan ayahnya pagi itu "Pawel, aku ada dinas di Berlin... Kau tahu lah, masih soal 'Guardian Angel' itu" Suara ayahnya terngiang dalam benaknya "Sial! Sial! SIAL!" Serunya mengumpat seraya memukul-mukul kepalanya dengan kepalan tangan "Pawel?... Kau... Ok?..." Tanya seseorang di sampingnya "O-oh! Ruchvin? Belum pulang?" Tanyanya pada sang 'Guardian Angel' Rusia "Нет...(Tidak...) Masih menunggu adik-adikku..." Jawabnya seraya menyilangkan kedua tangannya "Kau tidak pulang?" Tanyanya "Ah, belum...aku lupa tato dinas ke Jerman, dan baru pulang besok..." Jawabnya pada pertanyaan Ruchvin "Oooh...Mau berkunjung sebentar?" Tanyanya menawarkan "Hm? Berkunjung? Ini... Mendadak sekali, aku jadi takut merepotkan..." Ucap Pawel ragu "Tidak akan merepotkan," Sahut Ruchvin meyakinkan kakak kelasnya "Kau... Yakin? Tak apa?..." Tanya Pawel meyakinkan dirinya "Да! (Ya!)" Jawab Ruchvin mantap

Everpeace AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang