"Aku juga pengen cantik... " Bulir-bulir air mata mulai turun membasahi pipiku.
Aku menutup wajahku, tak ingin dilihat oleh Edelweis. Ia hanya terdiam sembari menatap ku lembut.Apakah ia tak bosan, mendengarkan cerita ku yang selalu berakhir dengan kata 'aku pengen cantik'? Entah sudah ke berapa kalinya. Edelweis tak pernah berkata apa-apa. Ia selalu diam dan mendengarkan. Lalu menunggu ku hingga selesai menangis.
Beberapa menit kemudian aku mengangkat wajahku. Edelweis menoleh dan bertanya, "Sudah?" Aku hanya mengangguk pelan. Ia lalu mengelus pundak ku. Tak lama kemudian elusan itu berubah menjadi pelukan.
Hangat.
Aku balik memeluknya dengan erat. Aku sangat menyukainya. Aku... Menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒
RandomKisah seorang gadis yang kesepian. Ia berkhayal, bahwa cerita ini adalah dunia fiksi miliknya. Berisi tentang keluh kesah dan kisah khayalan nya. Bersama sang lelaki impian nya (khayalan juga). * Bisa dibilang oneshoot, karena tiap bab nya berbeda...