Rasa bimbang selalu datang pada malam hari. Perasaan di mana hati terasa tak tenang dan tak enak. Begitu resah.
"Edelweis... Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan..." Mata ku berkaca-kaca.Tidak, ini bukan tentang cinta. Aku bukan budak cinta. Aku hanya bingung dengan keputusanku saat ini. Apakah sudah benar? Tuhan, beri aku petunjuk...
"Maaf, tetapi saya juga tidak tahu. Sulit, namun saya rasa itu adalah hal yang benar. Memutuskan tali pertemanan dengan orang seperti itu adalah hal yang tepat." jelas Edelweis sembari mengelus pucuk kepala ku. Mencoba menenangkan.
Sejujurnya, di lubuk hatiku yang paling dalam aku juga merasa begitu. Hanya saja, rasanya seperti ada yang mengganjal.
Bolehkah?
Apakah sudah benar?
Kumohon...
Aku takut. Aku takut.
Perlahan-lahan air mataku semakin mengucur. Tak sampai terisak-isak namun berhasil membuat dada ku sesak dan perasaan tak karuan semakin berkecamuk
Normal kah menangis tanpa alasan? Walaupun sebenarnya aku memiliki alasan, tetapi... Aku tidak tahu, kurasa itu?
"Tenanglah. Yakinkan dirimu ini adalah pilihan yang tepat. Jalani hidupmu dengan sebaik mungkin. Jangan ragu, aku yakin ini keputusan yang benar."
Edelweis memelukku erat. Pelukan hangat yang begitu kurindukan...... Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒
RandomKisah seorang gadis yang kesepian. Ia berkhayal, bahwa cerita ini adalah dunia fiksi miliknya. Berisi tentang keluh kesah dan kisah khayalan nya. Bersama sang lelaki impian nya (khayalan juga). * Bisa dibilang oneshoot, karena tiap bab nya berbeda...