Gemuruh (2) ⚠️

804 47 2
                                    

𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙉𝙎𝙁𝙒 +18, 𝙄𝙉𝘾𝙀𝙎𝙏, 𝙈𝙀𝙉𝙅𝙄𝙅𝙄𝙆𝘼𝙉, 𝘿𝘼𝙉 𝙏𝙄𝘿𝘼𝙆 𝘽𝙀𝙍𝙈𝙊𝙍𝘼𝙇. 𝙏𝙊𝙇𝙊𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘽𝘼𝘾𝘼𝘼𝙉 𝙎𝙀𝙎𝙐𝘼𝙄 𝙐𝙈𝙐𝙍 𝘿𝘼𝙉 𝘽𝙄𝙅𝘼𝙆 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼.

⚠️TW! SELF-HARM, DRUGS

°
.

Seharian itu, bagaikan neraka bagi Taufan, perasaan bersalah terus menghantui pikirannya. Sampai ia mulai berpikir bahwa Gempa benar, hubungan ini tidak sepatutnya ia jalani.. namun sangat sulit bagi Taufan untuk melepas semua rasa cintanya pada Halilintar, tidak jika semuanya menjadi jauh lebih baik ketika ia bersamanya.

Duduk di pojok kamarnya, merangkul kedua lututnya dengan isak tangis yang tak kunjung reda. Semua kenyataan ini menghantam Taufan dengan sangat keras, hatinya tidak sanggup untuk menahan semua ini.

Ia sangat bodoh dan naif, karena dengan iming imingan cinta, ia terhasut kedalam dunia melenceng ini. Namun hati kecilnya berkata lain, saat dengan Halilintar, hati Taufan menjadi sangat tenang. Semua beban yang ia rangkul selama ini seakan menghilang karena rasa cinta tulus yang ia rasakan.

Sakit, semuanya sakit. Ia tidak tahu ingin percaya siapa sekarang, ia sangat bingung. Stress, gelisah, dan rasa bersalah bercampur menjadi satu, membuat Taufan tidak dapat berpikir jernih.

.

Dengan mata sayu miliknya, Taufan melirik ke atas meja belajarnya, dimana lampu disana adalah satu satunya sumber cahaya di kamarnya yang gelap. Dan lampu itu bersinar, tepat diatas satu objek besi yang biasanya Taufan gunakan untuk memotong kertas dalam jumlah banyak.

Cutter.

Dunia Taufan seperti berputar, ia tidak dapat berpikir jernih, semuanya terasa berat dan mengekang dirinya.

Dan semua itu terjadi.. karena ulahnya sendiri.

Taufan perlahan berdiri dengan kaki yang lemah dan gemetaran, berjalan sempoyongan menuju meja belajarnya.

Ia tatap pisau cutter itu dengan tatapan yang kabur, suara suara penghasut mulai menghantui benak Taufan. Suara suara itu seakan menyuruhnya... Untuk melakukan itu.







"..Salahku..."

.

Taufan perlahan menggenggam pisau cutter itu dengan tangan kanannya.

.

"Ini semua salahku...."

Mengekspos pergelangan tangannya yang dihiasi oleh benang biru yang berdenyut, serta beberapa bekas luka sayatan dari masa lampau.

.

"...aku pantas mendapatkan semua ini... Aku menjijikan...."

















Si sapphire, perlahan mulai menyayat kulit tipisnya.

Sedikit demi sedikit, mengekspos daging segar di bawah kulit itu, serta tetes cairan merah pekat yang mulai membanjiri pergelaran tangannya.

HALILINTAR'S INSANITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang