Sia sia (4) ⚠️

723 56 45
                                    

𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙉𝙎𝙁𝙒 +18, 𝙄𝙉𝘾𝙀𝙎𝙏, 𝙈𝙀𝙉𝙅𝙄𝙅𝙄𝙆𝘼𝙉, 𝘿𝘼𝙉 𝙏𝙄𝘿𝘼𝙆 𝘽𝙀𝙍𝙈𝙊𝙍𝘼𝙇. 𝙏𝙊𝙇𝙊𝙉𝙂 𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘽𝘼𝘾𝘼𝘼𝙉 𝙎𝙀𝙎𝙐𝘼𝙄 𝙐𝙈𝙐𝙍 𝘿𝘼𝙉 𝘽𝙄𝙅𝘼𝙆 𝘿𝘼𝙇𝘼𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼.

⚠️TW! NECROPHILIA, DISTURBING IMAGE.

°
.

Malam itu, Solar tidak bisa tidur, matanya tak ingin tertutup.

Terus menatap langit langit kamar mereka, diselingi oleh suara detik jam dinding dan napasnya yang berat.

Gelisah, perasaannya gelisah sekali. Ia tahu semua ini akan terjadi.. namun mengapa ia tidak melakukan sesuatu? Mengapa ia membiarkan semuanya menjadi kacau..

Duri, kakaknya telah tidur sejak tadi. Melihat wajahnya yang tampak jauh lebih lega semenjak Taufan pulang ke rumah, seakan mencabik cabik dada Solar karena semua rasa bersalah ini.

Tangannya gemetaran, keringat dingin bercucuran. Banyak sekali pertanyaan di benaknya, serta perasaan yang berkecamuk.

Ditangannya, masih menggenggam erat sebuah buku, buku pemberian Halilintar padanya sebelas tahun yang lalu. Ia menghabiskan malamnya untuk mencurahkan segala perasaannya pada buku itu.

"...kak Taufan...." Lirihnya pelan, penuh keputusasaan.

Dia harus apa? Semuanya akan membencinya jika ia mengungkapkan yang sebenarnya. Terlebih lagi Halilintar... Entah apa yang akan ia lakukan padanya.

Tapi, semua perasaan ini hanya akan memakannya hidup-hidup, Jika ia tidak melakukan sesuatu sekarang, semuanya akan terlambat.

Tidak, tidak bisa ia membiarkan semua ini terjadi..

Ia tidak ingin keluarganya hancur sepenuhnya, pasti ada jalan. Ya... Pasti.

Dengan langkah yang berat, perlahan ia beranjak dari tempat tidurnya,

Ia buka pintu kamarnya perlahan, secepat mungkin berjalan menuju kamar Taufan.

"gue.. gue harus nolong kak Taufan... Gue gak bisa biarin semuanya terjadi... Gue harus—"

Namun...



.
.
.
.
.

"..Sol?"








"A... A-apa.... Ha...."





Tidak mungkin... Semua ini hanya mimpi... Tidak mungkin....





"Hehe.. maaf kamu harus lihat semua ini, Sol. Ini bukan buat anak kecil."

Ucap lelaki dengan netra merah pekat yang menyala di dalam gelapnya lorong rumah mereka,. Serta merah... Yang menetes dari tubuh raga yang ia gendong.

Lelaki itu menghentikan langkahnya, menoleh kearah Solar dengan seringai sinting.

Lelaki itu menghentikan langkahnya, menoleh kearah Solar dengan seringai sinting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HALILINTAR'S INSANITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang