1

268 24 7
                                    

Seorang anak kecil berumur enam tahun berjongkok didepan sekolahnya sejak jam selesai pelajaran terakhirnya. Dia melihat kearah jalan berharap mobil ayahnya segera datang.

"Yeegiyaaaa" panggil seorang guru yang akan meninggalkan sekolahnya.

"Neee seonsaengnim" kata Yeegi berdiri

"Kau belum dijemput nak? tunggu didalam saja"

"Disini saja Bu sebentar lagi samchoon pasti datang"-Yeegi-

"Tidak apa-apa? biar ibu telfon ibumu" kata guru itu menghubungi nomer ibu Yeegi. Namun beberapa kali memanggil nomer ibu Yeegi tidak ada jawaban sama sekali.

"Bagaimana ini? ibu Yeegi tidak menjawabnya"

"Gwenchanayo ibu guru, biar Yeegi tunggu disini. Jika ibu ingin pulang, tinggal saja" kata anak kecil itu tersenyum.

"Baiklah, hati-hati nak" kata ibu guru itu lalu pergi meninggalkan Yeegi.

Sampai hari sudah gelap tidak ada yang menjemput Yeegi. Yeegi masih duduk terdiam di depan sekolahnya.

Seseorang keluar dari gedung disebelah sekolah Yeegi.

"Kamjagiyaaahh" teriak seorang wanita.

"Yaakk, anak kecil kenapa kau disini?"

"Menunggu samchoon atau appa menjemput, tapi mungkin tiga hari lagi baru dijemput"-Yeegi-

"Neee?" kata seorang wanita itu terkaget.

"Berdirilah, biar immo antar sampai rumah" kata wanita itu namun Yeegi menggelengkan kepalanya.

"Wae? wae?" kata wanita itu berjongkok mendekati Yeegi.

"Biar Yeegi disini saja, immo tidak usah khawatir"-Yeegi-

"Haisss mwooyaa? ayo masuk kerumah immo. Kau akan kedinginan jika hanya disini" kata wanita itu mengajak Yeegi masuk ke gedung yang terlihat seperti toko kue.

"Immo membuka toko kue?"-Yeegi-

"Neee, hari ini immo sudah menutupnya besok baru buka kembali"

"Aaaaaaa, immo membuat sendiri kuenya?"-Yeegi-

"Neee, kau ingin mencobanya?" tanya wanita itu Yeegipun segera mengangguk dan tersenyum.

"Ayo masuk" kata wanita itu masuk dipintu yang berada disebelah toko itu. Wanita itu segera mengajak Yeegi masuk kedalam rumahnya.

"Aaaaa, bagaimana jika kita beli baju dulu? immo tidak mempunyai baju kecil"

"Yeegi membawa baju ganti immo" kata Yeegi melepas tasnya, dia mengeluarkan kotak bekalnya yang masih terlihat terdapat isinya. Dia juga mengeluarkan tiga potong baju dan juga beberapa buku pelajaran.

"Mwooyaa? kenapa membawa barang banyak sekali? bukankah kau terlihat masih duduk dikelas satu?"

"Yeegi sudah bersiap untuk tiga hari" kata Yeegi mencoba melepas bajunya. Wanita itupun segera membantu Yeegi.

"Kau mempunyai nomor eomma atau appamu? biar immo telfon"

"Percuma menelfon eomma, eomma tidak akan mengangkat. Appa tadi pagi berangkat ke luar kota immo. Jika immo keberatan Yeegi disini, biar Yeegi kembali kedepan sekolah"-Yeegi-

"Anii, tinggallah disini sampai eomma dan appamu menjemput" kata wanita itu tersenyum.

"Biar immo cuci pakaian dan tempat makan Yeegi" kata wanita itu mengambil kotak makan milik Yeegi. Wanita itu membuka tempat itu, nampak bekal Yeegi masih utuh tanpa tersentuh

"Kenapa tidak dimakan?"

"Yeegi tidak suka immo, setiap hari bibi membawakan Yeegi seperti itu. Padahal adik Yeegi yang masih sekolah ditk selalu ditanyai eomma bawa bekal apa"-Yeegi-

After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang