"Yaaaakkkkk" teriak nyonya Min
"Waeyo? percuma Yoongi hidup didunia ini jika tidak ada Yeoul disamping Yoongi" kata Yoongi dengan mata berkaca-kaca.
"Geumanheyo uri adeul, neee eomma akan menikahkanmu dengan wanita itu setelah wanita itu melahirkan"-Nyonya Min-
"Neee? benarkah?"-Yoongi-
"Neeee, jadi hentikan perbuatanmu itu nak" kata nYonya Min meyakinkan putranya.
"Eomma, gumawo" kata Yoongi membuang pisau itu dan memeluk eommanya, nampak Yoongi begitu bahagia namun tidak dengan nyonya Min.
"Jangan harap eomma setuju kau menikahi wanita itu. Eomma akan menjauhkan kau dari wanita miskin itu" batin Nyonya Min.
#######
Hari-hari dilalui mereka dengan bahagia, Nyonya Min juga berpura bahagia dan menerima Yeoul.
Namun saat usia kandungan Yeoul menginjak delapam bulan. Nyonya Min tiba-tiba datang ketoko roti tempat Yeoul bekerja tanpa sepengetahuan Yoongi.
"eommonim" sapa Yeoul dengan senyuman bahagia. Namun Nyonya Min menampakan senyuman tidak sukanya.
"Duduklah aku ingin berbicara denganmu"-Nyonya Min-
"Neee eommonim" kata Yeoul duduk didepan nyonya Min.
"Yakk jangan harap aku benar-benar menyetujui hubunganmu dengan anakku"-nyonya Min-
"Yakk kau tidak selevel dengan kami. Setela melahirkan bayi itu pergilah, dan tinggalkan bayi itu bersama kami"-Nyonya Min-
"Neee?" kata Yeoul dengan mata berkaca-kaca.
"Jika kau tetap kekeh dengan permintaan Yoongi, aku tidak segan membuat kalian sengsara terutama putraku dan bayimu. Apapun akan ku lakukan untuk membuat mereka sengsara"-nyonya Min-
"Eommonim"-Yeoul-
"Sekarang tergantung kau, pergi dan membuat mereka bahagia atau bersama membuat mereka sengsara" kata Nyonya Min lalu beranjak dari tempat itu.
Setelah nyonya Min pergi dari tempat itu, Yeoul hanya melamun menatap jalanan.
"Wae?" tanya Jaebum membuyarkan lamunannya.
"Aniiii"-Yeoul-
"Jika kalian saling mencinta dan tidak mau berpisa maka kaburlah hem"-Jaebum-
"Hiksssss" tangis Yeoul pecah.
"Wae? wae?"-Jaebum-
"Bagaimana jika kami bersama mereka benar-benae dibuat sengsara. Orang tua Yoongi bukan orang sembarangan hikss"-Yeoul-
"Haisss, ikuti kata hatimu. Apapun keputusanmu aku pasti selalu mendukungmu" kata Jaebum menepuk pundak Yeoul pelan.
Malam harinya, Yoongi datang menghampiri Yeoul yang sedang menunggunya didepan toko kue. Yoongi tersenyum sangat bahagia, dia berlari sambil merentangkan tangannya dan memeluk Yeoul.
"Kau sudah pamit dengan teman-temanmu? karena hari ini hari terakhirmu bekerja sebelum cuti?"-Yoongi-
"Neee, jagi" kata Yeoul tersenyum.
"Anak appa ingin makan sesuatu yang enak?" tanya Yoongi sambil mendekatkan kepalanya keperut Yeoul dan mengelus perut Yeoul.
"Anak appa ingin makan pizza"-Yeoul-
"Aaaa jinjaaa? kajja kita makan pizza sepuasnya" kata Yoongi lalu mengecup perut Yeoul.
Diperjalanan menuju restoran pizza Yeoul hanya memandang Yoongi terus menerus.