Perang dingin sedang terjadi kepada sepasang kekasih. Berawal dari kekasih nya memancing emosi nya, berakhir menjadikan kekasih nya sebagai korban kekecewaan. Korban? Ya korban. karena nafsu birahi nya tersalurkan dengan cara bermain solo.
Bel sudah berbunyi menandakan semua murid dan guru untuk mengakhiri waktu kegitan sekolah.Di parkiran
Jennie cs dan lisa cs sedang berkumpul di parkiran. Menunggu dua sepasang kekasih itu belum memunculkan batang hidung nya.
"Jennie sama lisa mana sih? Di tungguin dari tadi juga." Protes joy
"Kita tunggu bentar lagi, paling juga ga lama nongol." ucap wendy
Benar. Ucapan wendu benar, sepasang kekasih itu datang dengan jennie yang memimpin jalan.
"Muka lu bedua kenapa? Udah kek lubang pantat, mengkerut." Ucap jiso
"Haha, lubang pantat ga tuh." Tawa mereka
"Kalian semua bisa diam ga?." Nada dingin itu membuat mereka hening seketika.
"Everyone silent." Ucap seulgi.
"listen to my money talk." Ucap jisoo
"Spend how I like it." Ucap wendy
"yeah, everyone know what I mean, mean
When they see green, when they see green, that mean go
Give me what the hell I want, give me what the hell I want." Lanjut mereka dengan heboh nya tidak lupa dengan twerking.Lisa langsung merangkul ketiganya, membuat tambah keadaan semakin rusuh.
"Yakk lalisa, sakit bego." Ucap jisoo sambil menepuk lengan lisa
"Tulung gue kegencet ini, buta ya lu." Teriak wendy.
"Ampun lis, ampun ga bisa napas gue, sesek " ucap seulgi
Lisa seakan menulikan telinga nya. Tidak perduli dengan keadaan teman nya seperti apa.
Jisoo berhasil melepaskan rangkulan lisa. " Lu lagi kenapa sih lis, datang-datang malah kek gitu. Habis gelud sama bu jen ya?." Tanya jisoo di beri tatapan tajam oleh jennie.
"Gue ga papa. Cabut aja yok guyss, pengen cepat pulang gue, pengen istirahat." ucap lisa dengan datar nya.
"Ayok jen, kita juga balik." Ucap rose
"Kalian duluan aja, gue pulang bareng lisa, gue masih ada perlu sama dia." Ucap jennie kepada cs nya.
"Emang lu mau pulang sama bu jen lis?." Tanya wendu
Lisa hanya menganggkat kedua bahu nya.
"Rezeki lis ga boleh nolak, haha." Ucap jisoo
"Ya udah kita duluan ya jen." Pamit joy dan di angguki jennie.
"Lisa kita nitip jennie ya." Ucap rose yang hanya di berikan jempol oleh lisa.
"Sialan." Gumam nya
"Kita juga duluan lis. Lu pulang hati hati, bawa bu jen nya." Ucap jisoo.
Lisa hanya diam tak bergeming.
Brummmm
Raungan dari knalpot motor sport lisa cs meninggalkan parkiran sekolah, begitun dengan jennie cs yang sudah meninggalkan parkiran sekolah.
Tersisalah sepasang kekasih itu, beruntung nya lisa selalu menyediakan 2 helm, takutnya kejadian dadakn seperti ini terjadi, jadi dia antisipati duluan.
Menyerahkan helm kepada kekasih nya, namun tangan mungil itu tidak terangkat untuk mengambil helm tersebut.
Menghela napas lemah, lisa memasangkan helm itu kepada kekasih nya, menahan diri untuk tidak mengkokop kekasih nya. karena posisi mereka hanya berjarak beberapa inci, belum lagi helm dan wajah kekasih nya itu nampak lucu di mata nya, apalagi pipi mandu dan juga bibir nya.
Karena lisa masih marah kepada ke kekasih nya, dia mengurungkan niat nya untuk melakukan itu.
Setelah itu, mereka pun meninggalkan parkiran, di sepanjang jalan hening, tidak ada percakapan apapun, masih sama-sama mempertahankan ego nya.
Hingga pada akhirnya jennie mengalah."Kamu kenapa sih."
Lisa masih diam.
"Ihhhh, di tanya malah diam. Berasa ga di anggap aku disini." Ucap nya kesal
"Punya mulut buat ngokop aja, dipake ngomong ga bisa."
Masih tidak ada jawaban dari lisa, karena gemas jennie pun mencubit perut lisa.
"SAKIT TAU GA?!" Bentak nya membuat kekasih tersentak, segalak galak nya betina kalo di bentak ya pasti nanges.
Pelukan nya dari pinggang lisa perlahan merenggang, lalu meletakkan kedua tangan nya di paha, mata nya pun berkaca-kaca. Sebisa mungkin menahan agar cairan bening itu tidak terjun bebas.
Sambil mengatur napas nya, menoleh ke sana kemari, menghadari tatapan lisa yang melihat nya dari kaca spion.
"Gue refleks bentak jennie, ga tega jadi nya gue liat dia kek gitu." Ucap lisa dalam hati.
Lisa mempercepat laju motor nya, tidak terasa lisa sudah sampai di kediaman rumah nya. Melepaskan helm nya, dan mencoba memperbaiki masalah dengan sang kekasih.
"J." Panggil nya lembut
Jennie masih diam tidak menghiraukan lisa, sambil menggigit bibir bawah nya
"J. Lisa minta maaf tadi udah ngebentak, lisa tadi ga sengaja lisa cuma kaget."
Lisa mengangkat baju nya. "Tuhh, coba j liat perut lisa jadi luka kan." Melihat itu jennie tidak dapat lagi menahan tangis nya, akhirnya pecah juga.
"Huwaaaaaa."
"Maafin jennie, jennie tau jennie salah, tapi jangan bentak jennie, jennie ga bisa di bentak, dan jangan cueki jennie lagi. Jennie ga bisa kek gitu hikss."
Lisa menghampiri jennie dan memeluk nya. "Iyaa sayangg maafin lisa ya, lisa ga papa. Lisa cuma kesal aja tadi sama j. Udah nangis nya nanti tambah sesak dada nya."
"Hikss, maafi j juga." Ucap nya sambil senggugukan.
"Lisa udah maafin j kok."
Lisa sedari tadi tidak menyari bahwa ada yang menatap nya dengan tajam. Dia lupa kalau hari ini, ibu negara nya sudah berada di rumah.
"Peluk terus lisa peluk yang erat, apa perlu di ikat biar ga bisa lepas."
"Kek kenal siapa pemilik suara itu." Ucap lisa dalam hati. Saat nya menoleh kebelakang ternyata ibu lisa tercinta, sedang berada di depan pintu sambil bersedekap tangan.
"Mama lisa galak, jennie takut hiks."
"Ga papa, mama baik kok."
"Pulang jennie mau pulang hiks."
"Lisa masuk kerumah atau mau berada di luar aja seterusnya?." Teriak mama nya
"Kita masuk dulu ya, setelah itu nanti lisa ngantar j pulang." Bujuk lisa
"Jangan tinggalin jennie nanti kalo udah di dalam."
"Iyaa sayang ga akan."
"Selamat kan jiwa dan ragamu lisa, pake segala lupa lagi kalau ibu negara itu sudah balik dari perjalanan dinas nya. Hadapin ajalah udah nanggung juga ini." Ucap lisa dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY TEACHER
RandomJennie Kim guru olahraga disalah satu sekolah ternama, berawal dari hobi berolahraga lalu jennie menjadikan nya sebagai pekerjaan. Guru muda dan sexy itu harus berhadapan dengan Lisa cs yang terkenal sebagai troublemaker namun berprestasi.