21

1.1K 79 0
                                    

Kedua pasang kekasih itu saling mendekap satu sama lain.

"Erat banget meluk nya, ga bisa napas aku li."

"Nini ga suka ya kalau aku peluk kek gini." Tanya nya memandang kekasih nya.

"Ya sudah, nih aku lepas." Ucap nya langsung membalikkan badan nya.

"Li b-bukan gitu maksud ku."

"Hikss."

"Agghhh, pengen gue telen nih bocah." Ucap nya dalam hati.

"Sayangg, maaf nini tidak bermaksud seperti itu."

"Memang nini tidak sayang kan sama lili, nini juga terpaksa kan sama lili hiks."

"Lisa bisa ga jangan kekanakan seperti ini? Kamu itu udah besar lisa, masa karena masalah sepele jadi seperti ini. Kamu tau ga aku juga cape lisa." Dia Tidak sadar jika membentak kekasih nya.

"Kamu benar jennie aku memang masih kekanak-kanakan, seharusnya aku tau diri, jika berkencan dengan mu hanya membuat mu tidak nyaman."

"Dari tadi kau ingin pulang kan? Ayo biar ku antar."

"Sayangg  nini minta maaf, lili salah paham."

"Tidak ada yang salah paham, semua yang kau ucapkan itu benar, jika aku masih seperti balita. Yang selalu ingin di mengerti dan di manja. Aku bertingkah seperti itu, karena mommy dan daddy sering pergi dari rumah. Membuat aku menjadi anak yang pembangkang dan selalu pembuat onar. Aku seperti itu hanya padamu jen, tapi jika itu membuat mu risih ga ppa. Aku akan menjaga jarak, dan tau posisi ku jika aku hanya orang asing yang datang di kehidupan mu."

"Lisaa sayang maaf."

"Aku maafkan jen, karena wanita tidak pernah salah kan. Sudah ayo berkemas, nanti kemalaman."

Mereka keluar dari kamar, dan turun ke bawah ternyata mommy dara masih di tempat tadi.

"Mom, lisa pinjam mobil nya. Mau ngantar jennie."

"Loh kenapa cepat sekali?."

"Jennie tidak enak badan mom, lebih nyaman istirahat di kediaman nya mom." Bohong nya

"Ya sudah, hati-hati lisa jangan mengebut."

"Iya mom."

"Mom, jennie pamit dulu. Nanti kapan-kapan jennie kesini lagi."

"Mommy tunggu jennie."

Meninggalkan rumah lisa, menuju di kediaman jennie, di sepanjang jalan keadaan hening. Lisa yang sering membuat lolucon itu hanya diam sedari tadi. Wajah nya tegas dan datar fokus mengemudi.

Membuat jennie merasa tidak nyaman, emosi nya tidak bisa terkontrol. Menjadikan mereka seperti perang dingin.

Memang red day selalu menyiksa. Tapi kalo ga red day juga panik.

"Sayangg." Panggil nya sambil menyentuh lengan kekasih nya yang berada di kemudi.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata, lisa hanya menoleh ke arah jennie.

"Kenapa diam saja dari tadi?."

"G papa, lagi fokus mengemudi aja." Sahut nya.

"Jangan diam seperti ini."

"Lalu aku harus bagaimana?. Telanjang?."

"Yakk sayangg, bukan telanjang juga."

"Hahaha." Tawa nya

"Aku takut nanti kalau aku bicara salah lagi, lebih baik diam kan."

"Sayangg ih."

"Kenapa jennie?."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEXY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang