Lantas

260 40 0
                                    

Lantas mengapa aku masih menaruh hati?

"Chika! Kangen~ keliling Indo terus sih?"

"Kan kerjaan, cicii. Ci Shani juga sibuk banget, kan?"

"Gak ah. Aku banyak main sama temen-temen aja, kamu sibuk soalnya."

Saling berpelukan dengan terus bercakap tanpa saling menatap. Hanya hangat yang tercipta dari dekap yang begitu erat. Salah satu benar-benar merindu, sedangkan satunya hanya menghilangkan jenuh.

"Gak main sama ci Gre?"

Itu. Pertanyaan yang sedari tadi tertahan di mulut si mata cokelat.

"Kemarin udah lima hari sama Gracia. Sekarang dia udah makin sibuk, lusa aja udah mau ke Malaysia lagi," sahut Shani dengan bibir yang sudah lebih dulu melengkung ke bawah.

Ah, pantas saja.

Pantas saja sudah lima hari juga wanita itu hilang, tidak menghubunginya. Biasanya, akan ada pesan atau telepon masuk, untuk sekedar memanggil atau mempertanyakan kabar.

"Cici padahal lusa kemarin janji mau nail art bareng aku."

"Hah? Emang iya?"

"Iya. Tapi aku telpon cici gak angkat, kirain lagi sibuk. Jadi aku nail art sendirian."

"Ih Chika maaaaf. Lusa kemarin aku nemenin Gracia cari outfit buat nanti di Malaysia, jadi gak kelihat deh kayaknya."

Lagi.

Selalu sama.

Chika lagi-lagi merasa membutuhkan orang yang bisa menampar pipinya dengan keras.

Dia gak akan pernah jadiin kamu prioritas, Chika.

"Chika jangan diem ajaa. Maaf ya? Nanti kita nail art bareng, janji. Mau kapan? Nanti aku yang booking deh biar inget." Wanita lebih dewasa itu memasang wajah yang sangat memelas. Menjadi kelemahan terbesar si mata cokelat.

"Iyaa, nanti aja ci, it's okay. Kita ke art exhibition aj-"

"Eh? Bentar ya, Chik. Gracia telpon."

Lagi. Chika benar-benar butuh tamparan di pipi.

~~~

"Kak Chika, nanti dateng sama siapa ke premiere Ashel sama Freya?" tanya Olla. "Gue mau mampir kantor dulu soalnya," lanjut Olla. Chika sedang berada di rumah Olla, mengambil catokan miliknya yang sudah lama tertinggal di teater yang akhirnya dititipkan pada Olla.

"Kemarin sih diajak Ci Shani bareng, tapi chat gue belum dibales lagi."

"Ci Shani gak bareng ci Gre?"

Terdiam. Chika juga tidak tau jawabannya.

"Gak tau, belum ada kabar juga. Liat nanti deh, gampang gue nanti sama siapa aja," jawab Chika berusaha santai.

"Christy dateng duluan kan ya? Seinget gue dia sama Marsha malem ada kegiatan, jadi dateng sore," tanya Olla lagi.

"Iya, tadi dia nge-chat banyak banget, ngadu katanya sedih gak bisa bareng," sahut Chika. "Gue pulang dulu yak, ketemu di bioskop. Byee jamet!" lanjut Chika seraya pamit untuk pulang kepada kakak laki-laki Olla dan Amel, adik perempuannya.

Chika terus menatap layar ponsel pintar miliknya. Menanti kabar yang tak kunjung datang dari pemilik nama "Ci Shani <3" yang terlihat di layar. Chika berganti membuka aplikasi dengan logo X hitam di ponselnya.

Terdiam menatap foto dimana wanita yang sedang ia tunggu ternyata sudah datang lebih dulu dengan tangan yang berpegang erat bersama yang lain. Bersama yang memang seharusnya.

"Harusnya memang aku gak pernah berharap lebih."
atau haruskah ia berdoa untuk wanita itu juga terluka?

"Haii kak Chikaa! Dateng sama siapa?"

"Fionyy~ aku dianter abang aku. Kamu sama siapa?"
Fiony menyapa Chika lebih dulu saat melihat perempuan itu terdiam dan terlihat hampa.

"Aku bareng Olla sama ci Jessi, ada kegiatan dulu soalnya," jawab Fiony.

"Kamu bawa mob-"

"Chikaa!" Chika merasakan badannya terhuyung ke belakang saat tubuh wanita yang tingginya tidak jauh darinya itu menubruk bagian depan tubuhnya.

"Maaf ya, tadi ternyata Gracia gak ada yang nganter, jadi aku jemput dia. Kamu sama abang kam-"

"Aku boleh ngobrol berdua sama cici? Deket toilet aja."

"Boleh, yuk!"

~~~

"Ci Shani.."

"Kenapa Chikaku?"

"Jangan gini terus.."

"Gini gimana, Chika?"

"Jangan kasih aku perhatian lebih, jangan kasih aku harapan, jangan kasih aku mimpi untuk ada 'kita'.."

"Chik, maaf.."

"Hati cici bukan buat aku, tapi perhatian aku yang cici mau. Aku yang bodoh, harusnya dari kemarin aku sadar.. cuma aku juga terbuai sama perhatian cici.."

"Ci Shani, jaga hati ci Gre baik-baik ya, she has been so good to you. Terima kasih, sekarang aku sudah sadar.. there will never be 'us'. Take care, Shani Indira."

FIN.

ShanChik spesial angst hehehe

Oneshoot Yessica Tamara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang