The First Night

857 78 0
                                    

Setiba sampai di hotel Jiwon merasa ada yang aneh, dia melihat kanan dan kiri sangat sepi. Hotel ini sangat besar dan indah, "apakah ini hotel? hotel macam apa yang kosong seperti ini" tanya Jiwon pada Soohyun.

"Aku sudah mengosongkan hotel seminggu yang lalu",

"Ini milikku jadi terserah padaku". Jawab Soohyun

Satu minggu yang lalu hotel ini Zevia Garden telah Soohyun kosongkan dan hanya tersisa para staff dan koki disana. Soohyun ingin malam pertama dia dan istrinya di hotel itu dan tidak ingin ada banyak orang karena menurutnya itu sangat mengganggu.

Jiwon benar-benar tidak habis pikir pria ini adalah orang yang aneh, disatu sisi Jiwon semakin gelisah dia masih terbayang bayang bisikan Soohyun tadi tentang bermain di atas ranjang.

Seorang pria datang menghampiri Soohyun dan Jiwon di aula hotel itu,

"Tuan, kamarnya sudah siap", bisik pria yang merupakan pengawal pribadi Kim Soohyun itu. Lalu dibalas dengan anggukan Soohyun yang cepat mengerti apa yang dimaksud pengawalnya Doohwan.

Datang dua orang staff perempuan disana lalu membawa Jiwon lebih dulu ke sebuah kamar di lantai 7 hotel itu, Jiwon takaruan dia sangat takut ini seperti di film-film mafia dimana sang pria mengurung wanita dan menjadi tawanannya.

Lalu dua orang staff itu meninggalkan Jiwon sendiri di dalam kamar itu, suara orang membuka pintu terdengar orang itu adalah Soohyun. "Bagaimana sayang apa kau sudah siap?". Perkataan yang membuat jantung Jiwon berdegup kencang ketakutan.

"Gerah sekali, sepertinya aku harus mandi"

"Bagaimana kalau kita mandi bersama Jiwon" ucapnya pada Jiwon yang berhasil mendapat penolakan tegas.

"Apa kau gila? Jangan harap" ungkap Jiwon dengan nada bicaranya yang berapi-api.

"Aku yang akan lebih dulu mandi", ucap jiwon dan langsung mengunci kamar mandi di hotel itu.

Saat di dalam Jiwon menangis dan mengepal kedua tangannya. Bertanya-tanya kenapa semua ini harus terjadi padanya, andaikan saja orang tuanya tidak bangkrut dia tidak perlu menikah dengan Soohyun. Tapi apalah daya nasi sudah jadi bubur, sehabis mandi Jiwon keluar mendapati Soohyun di atas kasur.

"Apakah selama itu wanita mandi? Hampir dua jam dan aku sudah tidak tahan lagi".

"Aku mandi di kamar sebelah, kau membuatku menunggu lama sayang kemarilah" Soohyun sudah seperti binatang buas yang sudah siap untuk menerkam mangsanya.

"Soohyun, kumohon hentikan semua ini tidak ada diperjanjian kita" Jiwon ketakutan dan memperingati Soohyun bahwa dia tidak akan menyerahkan dirinya.

"Bacalah kembali surat perjanjian kita, bahwa aku berhak melakukan apapun yang aku mau terhadapmu, dan kau menyetujui itu" perkataan Soohyun itu membuat Jiwon seketika terdiam.

Benar saja perjanjian itu sepenuhnya berpihak pada Kim Soohyun, dia memiliki kendali penuh atas hidup Kim Jiwon. Dan Soohyun hanya perlu membayarkan hutang keluarga Jiwon memastikan ayah dan adik-adik Jiwon hidup berkecukupan.

Jiwon ketakutan, Soohyun menariknya ke ranjang. Jiwon menutup kedua matanya dan berharap ada seseorang yang datang lalu menghentikan aksi Soohyun terhadapnya.

Benar saja sebuah telepon milik Soohyun berbunyi, ada yang meneleponnya. "Shit... Umpatan Soohyun dan langsung beranjak dari atas kasur menuju asal bunyi suara itu.

Saat mengangkat telepon itu raut wajah Soohyun berubah menjadi sangat khawatir, segera dia menutup teleponnya memakai pakaian rapi dan pergi meninggalkan Jiwon di kamar hotel itu tanpa mengatakan apapun.

~

"Oppa, suara seorang wanita memanggil Soohyun" wanita itu adalah kekasih Soohyun, bisa dibilang dia adalah 'mainan' kesayangan namanya Seo Yeaji.

"Apa yang terjadi, apa kau terluka" ucap Soohyun yang khawatir pada Yeaji.

Yeaji mengalami kecelakaan dan untung dia baik-baik saja. Sesayang itukah Soohyun pada Yeaji hingga rela meninggalkan malam pertama dengan istrinya Kim Jiwon.

Tidak lama dari itu Soohyun mengantarkan Yeaji ke apartemennya, mereka masih berbincang-bincang disana.

"Bagaimana istrimu, dia pasti cantik kan?"

"Lebih cantik mana dia atau aku?". Tanya Yeaji

"Berhenti bicara omong kosong, aku harus pergi sekarang" saat akan beranjak keluar apartemen Yeaji menahan tangan Soohyun,

"Tetaplah disini, aku masih syok dengan kecelakaan tadi dan aku butuh kau ada disini" mendengar perkataan Yeaji membuat Soohyun mengiyakan lalu mengurungkan niatnya untuk pergi darisana.

~

Sementara disisi lain Kim Jiwon yang ditinggal di kamar hotel merasa lega, karena kali ini dia berhasil lolos dari Soohyun. Kali ini tidak dengan lain hari, benar-benar sial

Jiwon bertanya-tanya pada dirinya apa yang membuat Soohyun pergi tanpa mengatakan apa-apa. Terlintas dipikiran Jiwon bahwa ini kesempatan yang bagus untuknya melarikan diri dari tempat ini.

Namun saat Jiwon melihat ke arah pintu kamar hotel itu harus memakai kode akses agar bisa terbuka, yang benar saja Soohyun mengurungnya di kamar ini. Rasanya Jiwon ingin berteriak dan mengumpati Soohyun dengan sangat kasar.

Jiwon hanya terdiam di kamar itu, dia menangis menatap jendela kamar haruskah dia lompat saja? Jangan bodoh jiwon kau hanya akan merugikan diri sendiri" ungkapnya dalam hati, lalu dia memilih untuk tidur saja.

Bersambung...





MR. & MRS. KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang