Sebelumnya aku mau minta maaf dulu sama kalian semua yang baca, soalnya kayaknya di setiap Chapter isinya kokop mengkokop mulu njirrr...
~
Sore menjelang malam di halaman belakang mansion yang begitu luas dengan pemandangan yang asri l, Soohyun mengajak Jiwon melihat indahnya matahari terbenam.
Satu hal yang tidak diketahui banyak orang, adalah pria arogan seperti Soohyun bisa begitu menyukai sunset. Mereka berjalan dengan tangan Jiwon yang digenggam kuat Soohyun seperti tidak ingin melepasnya, kemudian berdiri menikmati proses indahnya matahari terbenam.
"Lihat itu, indah bukan" ungkap Soohyun melihat pada matahari yang sebentar lagi akan tenggelam pertanda akan datangnya malam.
Jiwon menganguk, namun yang dia lihat bukanlah mataharinya tapi wajah Soohyun. Dia bisa menjadi pria seksi disisi lain dan menjadi pria manis di sisi lainnya juga.
Apa yang ada dipikiran Jiwon sekarang? Apa hatinya mulai luluh dengan Soohyun? Entahlah, ini perasaan yang aneh ungkapnya. Jiwon menyukai saat Soohyun menatapnya, mengelusnya, menciumnya, sentuhan itu membuat Jiwon menginginkan hal yang lebih.
"Ayo kita kedalam, udaranya mulai dingin" ucap Soohyun lalu mereka berdua masuk ke dalam mansion tanpa melepaskan genggamannya.
~
Makan malam romantis berdua di tepi kolam renang, iya! Soohyun merencanakan semua ini. Dia ingin hari ini menjadi hari yang indah untuknya juga Jiwon, para pelayan dan pengawal disana diperintahkan untuk tidak ada yang berkeliaran di sisi mansion manapun.
Dia hanya ingin berduaan saja dengan Jiwon malam ini, Soohyun mengenakan jas berwarna hitam dan Jiwon mengenakan gaun berwarna senada. Gaun berwarna hitam yang Jiwon kenakan kali ini pendek se atas lututnya, hingga memamerkan paha putih mulus miliknya. Siapa pun yang melihatnya pasti akan salah fokus kesitu, apalagi Soohyun.
"Kau sangat cantik," ungkap Soohyun lalu menuangkan sedikit wine di gelas mereka.
Jiwon tersipu malu, Soohyun terlihat manis saat seperti ini. Jika saja sikapnya sebelumnya begini, mungkin saja dulu ceritanya akan berbeda. Mungkin saja Jiwon tidak akan melawan, menolak Soohyun, dan mungkin akan jadi istri yang baik nanti.
"Aku mencintaimu Kim Jiwon" ungkapan yang membuat Jiwon hampir saja tersedak makanannya.
Jiwon tidak membalas ungkapan Soohyun, dia hanya menganguk menatap Soohyun dan terdiam setelahnya.
Bagaimana Soohyun bisa mengatakan tentang cinta, apa dia sungguh cinta pada Jiwon. Menjadi tanda tanya besar dibenaknya, entah harus dia jawab apa ungkapan tadi. Haruskah dia menjawab juga cinta, tapi Jiwon tidak suka apalagi mencintainya. Mungkin belum, tapi nanti tidak ada yang tahu kan.
Soohyun mungkin saja mempermainkan perasaan Jiwon, mana bisa pria seperti Soohyun akan berkomitmen dengan seorang wanita! Itu mimpi.
Saat ini Jiwon bingung dengan perasaannya sendiri, benar dia nyaman dengan Soohyun. Tapi untuk mencintai Jiwon belum bisa.
Seketika Jiwon melamun, mengingat yang terjadi tadi pagi di kolam renang ini.
"Kau ingin, lanjutkan yang tadi" bisik Soohyun.
"Yang benar saja," balas Jiwon dengan ekspresi wajahnya panik.
Setelah mereka menyelesaikan makan malam romantis ini, Soohyun langsung berdiri dan menggendong Jiwon menuju kamar mereka.
~
Soohyun membaringkan Jiwon di atas kasur, menindih lalu menciumi lembut bibirnya. Membuka heels dan gaun yang dikenakan oleh Jiwon tadi, sehingga menyisakan bra dan celana dalamnya.
Jiwon juga melakukan hal serupa membantu Soohyun melepaskan jasnya, sehingga tersisa celana dalamnya dan mereka langsung kembali berciuman.
Decakan-decakan nafas dua orang yang sedang beradu mulut mulai terdengar, memainkan-mainkan lidah mengabsen gigi satu persatu.
Soohyun membuka bra yang masih tersisah di tubuh Jiwon dan membuangnya ke sembarang arah, mencium leher Jiwon.
"Ahhh," suara desahan Jiwon, yang mendengar suara itu membuat Soohyun kesenangan.
Turun pada kedua payudaranya yang terpampang jelas di depan Soohyun,
"Sangat indah!" bisik Soohyun pada Jiwon yang sedang terengah-engah.
Soohyun melahap, memakan habis bibir Jiwon dengan rakus. Menghisap lehernya yang jenjang kemudian turun menjilati dada Jiwon, lalu meremas kedua payudaranya secara bergantian.
Soohyun benar-benar sangat pandai di atas ranjang, dia menguasai tubuh Jiwon lagi. Menjilati perutnya sehingga mendapat reaksi geli dari Jiwon.
Belum puas, Soohyun melepaskan satu benda yang masih menempel pada Jiwon. Celana dalamnya dilepaskan dan kembali dibuang ke sembarang arah.
Jiwon mendesah dengan hebatnya saat Soohyun mengecup pada vaginanya, lalu memasukan dua jarinya ke dalam sana.
"Ahhh, Soohyun! Ahhh....."
"Sayang, aku akan mencoba melakukan secara lembut"
"Aku sangat menyukai desahanmu," bisik Soohyun kemudian memasukkan kepunyaannya pada milik Jiwon, dan meremas kedua payudara Jiwon secara bergantian.
Menghentak-hentakan miliknya di dalam sana, Soohyun sangat bernafsu malam ini seperti ingin menyerang Jiwon hingga puas.
"Sayang, sepertinya malam ini akan panjang" ucap Soohyun menghentakannya di bawah sana.
"Kau sudah keluar sayang" ucap Soohyun lagi! Melihat cairan putih itu keluar dari kewanitaan Jiwon.
Desahan demi desahan terdengar seisi kamar ini, Jiwon hanya bisa pasrah mengikuti gerakan yang dilakukan oleh Soohyun meski itu sedikit sakit.
Soohyun kembali menghisap leher, lalu mengulum kedua payudara Jiwon secara bergantian. Dengan kepunyaannya yang masih berada di dalam kewanitaan milik Jiwon, dia mengehentak-hentakan lagi dan membuat Jiwon tidak bisa menahannya dan langsung meremas rambut Soohyun.
Jiwon merasakan kenikmatan yang tidak dia rasakan saat pertama kali bercinta dengan Soohyun, kali ini sangat berbeda sehingga Jiwon masih belum puas.
Meskipun sedikit lemas, namun Jiwon menuruti semua yang dikatakan suaminya Soohyun saat melakukan gaya seks yang diinginkan.
Mereka berdua pun mencapai puncaknya, dengan Soohyun menghamburkan cairan spermanya di dalam milik Jiwon.
Benar-benar malam yang panas, entah berapa ronde yang mereka habiskan. Namun sekarang kini Soohyun dan Jiwon sudah tertidur dengan lelap.
