Jiwon tidak sanggup meninggalkan Yoojung tinggal sendiri, air matanya membasahi kedua pipi mulusnya. Jiwon ingin sekali mengajak Yoojung tinggal bersama dengannya di mansion tapi adiknya itu menolak, ditambah Jiwon masih memikirkan Dongyeon yang masih belum bebas dan berada di dalam penjara.
"Ya!, jaga kesehatan dan makan dengan baik"
"Sering-sering menghubungiku"
"Jaga dirimu baik-baik ya, aku pergi" ucap sedih Jiwon pada Yoojung yang akan kembali pulang bersama dengan Soohyun.
"Iya unnie, tentu"
"Pergilah"
"Peluk aku" ujar Jiwon, lalu kedua saudara itu berpelukan. Padahal mereka hanya akan berbeda tempat tinggal saja, jaraknya pun dari apartemen Yoojung hanya memakan waktu tiga sampai empat jam an tapi suasananya sudah seperti Jiwon akan tinggal di luar negeri.
"Berkunjunglah ke mansion, pintunya akan selalu terbuka untukmu" ucap Soohyun dengan gagahnya memakai kacamata hitam.
Soohyun menggenggam tangan Jiwon dan berjalan menuju mobil, disana sudah ada Doohwan dan Sopir yang menunggu mereka. Doohyun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan tuan dan nyonyanya untuk masuk ke dalam.
"Kau tenang saja, aku akan membebaskan Dongyeon dari penjara"
"Aku berjanji" ucap Soohyun pelan dan mencium tangan Jiwon dengan lembut.
~
"Bu, sebelum menjual tanah itu kita harus minta persetujuan dari Ketua, dan tuan Soohyun" ucap seorang yang merupakan tim pengacara diperusahaan grup Taeshin.
Kim Okvin, kakak perempuan dari Soohyun ini berencana untuk menjual beberapa tanah di daerah incheon, dia kesal karena harus ada izin dari Soohyun dulu.
"Aku bisa mengatasi ketua, tapi apa perlu meminta izin pada Soohyun"
Sesampainya di rumah seorang putri kecilnya bernama Jung Ahyeon selalu saja mencairkan amarahnya saat sedang lelah bekerja dan ada masalah di kantor. Putrinya Ahyeon adalah penyemangat sekaligus kehidupannya.
"Ibu lihatlah aku menggambarnya" ucap gadis kecil itu,
"Omo, apa ini! Cantiknya"
"Putri ibu memang pintar" jawab okvin pada putrinya Ahyeon yang berusia 6 tahun.
"Apa kau sudah makan?"
"Sudah, aku makan banyak"
"Oh putriku!" Okvin menghampiri Ahyeon mengelus kepalanya, lalu memeluknya erat.
~
Sepanjang perjalan pulang mereka Jiwon tertidur dengan nyamannya di dekapan Soohyun, menjadikan dada gagah Soohyun sebagai bantal miliknya.
Soohyun sangat senang, Jiwon berhasil menjadi miliknya. Dia mengelus elus kepala Jiwon dan sedikit memainkan rambut wangi istrinya itu, sesekali juga menciumi dahinya.
Doohwan melihat aksi bosnya itu tersenyum seolah sangat merestui hubungan Soohyun dan Jiwon,
"ekhem!" olok Doohwan
"Apa?"
"Menyetir saja yang benar" balas Soohyun.
Setelah tiga jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka telah sampai di mansion ini lagi. Mansion yang besar dan penuh kemewahan di dalamnya, saking besar dan luasnya bahkan sang pemilik sering lupa ruangan-ruangan lain di tempat tinggalnya ini.
Jiwon masih tertidur dengan nyamannya di dekapan Soohyun, dan Soohyun sangat menyukai hal ini. Tidak ingin membangunkan istrinya itu, Soohyun menggendong dan membawa Jiwon masuk ke dalam mansion dan menuju ke kamar mereka yang berada di lantai dua.