Omega For Alpha Min - [MYG x PJM] ✔

🐺BAB 14 : Omega Yoongi

Typo bertebaran dan salah kata

Happy Reading ♡

∘
°
°
°
°

Hidung Yoongi sangat gatal sehingga sang alpha tidak bisa memejamkan matanya lagi. Ia menatap langit-langit kamarnya, ingatan tadi malam sebelumnya muncul di benaknya. Setelah di cium oleh Jimin lalu sampai ia pingsan lagi, Jimin membawa Yoongi ke tempat tidurnya dan memakaikannya piyama bergambar kumamonnya tersebut.

Saat sang alpha terbangun di tengah malam, ia melihat si pinkie sedang terbaring di atas dadanya itu dan mencoba membujuk kembali ke apartementnya, tapi sang omega hanya berguling di tempat tidur sang alpha, memenuhi dirinya dengan feromon-nya sambil tersenyum bahagia.

Ia bangkit dari tempat tidurnya yang nyaman dan meregangkan tangan serta kakinya, menguap seperti layaknya kucing lalu menuju ke dapur dimana Jimin bilang dia sedang memasak makanan lezat yang tersangkut di hidungnya. Ia berhenti di pintu masuk sambil menyandarkan tubuhnya pada kayu putih itu. Jimin mengenakan salah satu kemejanya yang entah kenapa agak ketat, celana yang longgar di kaki Yoongi, tapi kalau di pakai oleh Jimin terlihat luar biasa manis.

"Sampai kapan kau melihat kakiku seperti itu, hyung tidak kesini dan datang untuk sarapan?" Jimin bertanya dengan senyuman miring sambil membawa dua secangkir kopi di tangannya.

"Itu yang kulakukan" jawab Yoongi setelah duduk di kursi kesayangannya."Keliatannya enak, terima kasih" gumamnya dan mulai mencicipi lezatnya telur dadar yang ada di hadapannya itu.

"Bukan apa-apa, memasak disini benar-benar menyenangkan" kata Jimin lalu duduk di hadapan sang alpha dan mulai mengetuk-ngetuk kan kukunya di atas meja."Bukankah ada sesuatu yang kau lupakan?" tanya Jimin dan pria pucat itu menggelengkan kepalanya sambil menikmati telurnya itu.

"Bagaimana dengan ciuman selamat pagiku?"

Uhuk!

Yoongi tersedak dan Jimin tertawa pelan melihatnya.

"Ini bahkan belum sehari..."

"Kau tau maksudku, bay—"

"Jangan pernah memanggilku seperti itu, sepertinya kau lah yang masih bayi" kata Yoongi sambil menunjuk ke arah Jimin dengan garpunya, raut wajahnya merengut.

"Tidak!" akhirnya Jimin mulai kesal juga.

"Ugh, bagus! Tapi jangan meninggalkan apartemen ini, Jimin" bantah Yoongi dan si pinkie mengangguk sambil tersenyum lebar.

Mereka berdua telah menyelesaikan sarapan masing-masing dan Min Yoongi—seperti pria sejati— menawarkan untuk mencuci piring agar Jimin punya cukup waktu untuk mandi yang menyegarkan.

Saat sang alpha hendak mencuci teko cantiknya itu, ia mendengar suara pintunya di banting cukup kencang dari arah ruang tamu membuat tekonya nyaris jatuh.

Untung saja ia punya reflek yang bagus, kalau tidak? Habis sudah teko kesayangannya itu.

"Hyung? Apakah kau ada di rumah?" itu ternyata suara Taehyung dan pria pucat itu melangkah cepat-cepat keluar dari dapur untuk mencari adiknya— sebelum dia melangkah ke arah kamar mandi.

Bisa gawat masalahnya!

"Hei bocah!" Yoongi melempar bantal itu yang mendarat tepat di belakang leher anak itu.

"Hyung!" Taehyung melangkah mendekat sambil tersenyum dan mengangkat tubuh hyungnya itu ke dalam pelukannya."Alpha my brotha!" ia mulai memutar tubuhnya yang masih sambil memeluk Yoongi.

"Turunkan aku, sialan!" kesal Yoongi sambil memberontak dalam pelukan adiknya itu dan akhirnya terlepas juga."Apa-apaan kau ini?!"

"Hyungku adalah alpha sejati!" Taehyung mengacak-acak poni hyungnya."Katakan padaku, bagaimana dengan Jimin tadi malam, hm?" tanyanya sambil mengedipkan sebelah matanya pada pria pucat itu yang mulai merasa gugup.

"Itu.. Eum.."

"Yoonie~ ayo mandi sekarang!" Jimin memasuki ruang tamu dengan handuk putih yang melilit seluruh tubuh halusnya, ia kemudian terkejut kala melihat adiknya Yoongi yang ada disana."O-Oh maaf, a-aku tidak tau kau sudah datang kesini, Taehyung" ia meminta maaf kepada alpha bermata elang itu yang terkejut dengan mata membola serta mulutnya yang terbuka lebar.

"J-Jimin..." Yoongi mengarahkan kepalanya ke arah kamar miliknya lalu mereka berdua segera melangkah masuk ke sana, meninggalkan Taehyung yang masih syok di ruang tamu.

Yoongi memasuki kamarnya terlebih dahulu dan Jimin mengunci pintu kamar sang alpha untuk menghindari gangguan.

"Apa itu tadi?" tanya Yoongi dan Jimin tertawa.

"Aku menyelamatkanmu, itu saja" Jimin berhenti memegang handuknya dan kemudian menyilangkan kedua tangannya itu.

"Apa yang kau bicarakan?" Yoongi menghindari contact mata saat handuk Jimin terlepas di hadapannya dan digantikan dengan kaos kebesaran yang tidak dipakai olehnya sejak ia pindah ke apartement ini, lalu pemuda manis itu duduk di tepi kasurnya.

"Apa kau berniat memberitahunya bahwa kau pingsan saat omegamu ini menciummu?" tanya Jimin, sedangkan Yoongi tidak tahu apakah ia harus mengalihkan perhatiannya pada Jimin yang menyatakan dirinya sebagai omega-nya atau handuknya yang tergeletak di lantai serta celana dalam ketatnya itu membuat alpha Yoongi ingin sekali menandainya.

"A-Aku..." Yoongi menjilat bibirnya sebentar."Tentu saja tidak..." tanpa sadar bibirnya memusatkan pandangannya pada paha sekal si pinkie yang semakin dekat dengannya.

"Apa kau tidak mendengarkanku... Baby?" si manis bertanya dengan raut heran.

Srek!

Secara tiba-tiba Yoongi meraih pinggang Jimin dan mendudukkan si manis di atas pangkuannya. Ia mencium rahangnya serta memasukkan tangannya yang dingin dan berurat itu ke ke dalam kaos yang dikenakan Jimin. Saat bersentuhan dengan kulit omega, arus listrik itu membuat kulitnya merinding dan Jimin melenguh kecil.

Pria pucat itu mendekati wajah Jimin hingga bibirnya saling bersentuhan. Yoongi mengeratkan pelukannya pada pinggang sang omega, dan sedangkan dia mulai menggerakkan pinggulnya maju-mundur yang berhasil meningkatkan deru napas mereka berdua yang semakin memberat.

Yoongi melepaskan kaos dari tubuh sang omega lalu tangannya secara otomatis membelai setiap bagian tubuh si manis, sampai membuat Jimin mengeluarkan desahan kecilnya lagi sambil menggerakkan pinggulnya yang semakin cepat.

"Hyung..." panggil Jimin mencoba membuat sang alpha memperhatikan bibirnya lagi."Cium~"

Yoongi menatapnya lalu tersenyum miring.

"Tentu sayang"

Dan Yoongi menyerang bibir montok favoritnya lagi.

— TBC •᷄ɞ•᷅

Sudah mulai agresif ya (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Maaf yaa partnya agak pendek 👉👈