01 • First Rule

7 2 0
                                    

Elara Vasper duduk di kursi empuk di ruang kantor yang luas dan modern di lantai 15 gedung Hawke Industries. Matanya tertuju pada dokumen perjanjian kerja yang baru saja diberikan kepadanya. Salah satu poin dalam peraturan perusahaan membuatnya tertegun: "Tidak diperbolehkan adanya hubungan asmara di antara karyawan." Elara mengerutkan kening, merasa bingung dengan peraturan tersebut. Bagaimana jika perasaan itu datang tanpa diundang? Bagaimana jika cinta itu tumbuh di tempat yang tidak seharusnya?

Dia melirik ke arah Orion Hawke, CEO tampan yang duduk di seberang meja besar dari kayu mahoni. Orion menunggu dengan sabar, matanya yang biru tajam mengamati setiap gerak-geriknya. Elara merasa gugup setiap kali berada di dekatnya. Tinggi, atletis, dengan rambut hitam yang selalu tertata rapi, Orion memiliki aura yang membuat siapa pun merasa terintimidasi sekaligus terpesona. Wajahnya yang tegas dan sikapnya yang perfeksionis membuat Elara merasa harus selalu memberikan yang terbaik.

Elara menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. "Apakah ada masalah, Miss Vasper?" tanya Orion dengan suara bariton yang dalam, membuat jantung Elara berdebar lebih cepat.

Elara tersentak dari lamunannya. "Oh, tidak, tidak ada masalah, Mr. Hawke," jawabnya cepat. "Elara saja."

Orion mengangguk dan mengulurkan tangan. "Baiklah, Elara. Selamat bergabung dengan Hawke Industries. Anda bisa mulai besok pagi."

Elara berjabat tangan dengan Orion, merasakan sentuhan hangat yang membuatnya semakin gugup. Setelah menandatangani dokumen tersebut, dia menyerahkannya kembali kepada Orion. "Terima kasih, Mr. Hawke."

Orion mengangguk lagi, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Sampai jumpa besok."

Elara keluar dari ruang kerja Orion dengan perasaan campur aduk. Di dalam ruangan, Orion membuka kembali riwayat hidup Elara dan menghela napas panjang. Dia tahu bahwa Elara adalah kandidat yang sangat berbakat, tetapi ada sesuatu tentangnya yang membuat Orion merasa sedikit khawatir.

Sementara itu, Elara tersenyum sumringah karena bisa bekerja di kantor paling bergengsi di New York. Dia menuju kantin dan menemukan Samantha, temannya, sedang menyantap salad. "Terima kasih banyak, Sam. Aku berhasil!" kata Elara dengan gembira.

Samantha tersenyum lebar. "Selamat, Elara! Bagaimana wawancaranya?"

Elara duduk di sebelah Samantha dan mulai bercerita tentang Orion yang kaku dan intimidatif. "Dia sangat tegas dan perfeksionis. Aku merasa gugup setiap kali dia menatapku."

Samantha tertawa kecil. "Itu memang gaya Orion. Banyak asisten sebelumnya yang tidak betah bekerja dengannya. Dia punya standar yang sangat tinggi dan tidak mudah puas."

Elara mengangguk, merasa sedikit lega mendengar cerita Samantha. "Iya, kuharap aku bisa bertahan di sini. Terima kasih atas semua bantuanmu, Sam. Kalau bukan karena kamu, aku mungkin sudah jadi gelandangan dan pengangguran sekarang."

Samantha tertawa. "Jangan khawatir, Elara. Kamu pasti bisa. Dan ingat, kamu berhutang traktiran padaku saat kamu sudah mendapatkan gaji nanti."

Elara tersenyum. "Tentu saja, aku akan mentraktirmu. Apa pun yang kamu mau."

Samantha mengedipkan mata. "Baiklah, aku akan ingat itu. Dan jangan lupa, kalau kamu butuh bantuan atau hanya ingin curhat tentang bos kaku itu, aku selalu ada."

Elara tertawa kecil. "Terima kasih, Sam. Kamu benar-benar teman yang baik."

"Hey, apa gunanya teman kalau bukan untuk membantu hidupmu sedikit lebih gila?" pekik Samantha dengan jarak yang sudah cukup jauh lalu melambaikan tangan dan membalikkan badan hingga menghilang diantara beberapa orang yang berlalu-lalang.

***

Pagi-pagi sekali, Elara sudah berada di kantor. Dia ingin memastikan semuanya sempurna untuk hari pertamanya. Gedung Hawke Industries masih sangat sepi. Namun, Elara sudah mulai merapikan berkas-berkas yang akan ditandatangani oleh Orion. Dia mengatur jadwal harian Orion dengan teliti, memastikan tidak ada yang terlewat. Setelah itu, dia meletakkan secangkir kopi hangat di meja Orion, berharap bisa membuat kesan yang baik.

Secret GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang