04 • Bubble Bursts

4 1 0
                                    

Orion duduk di ruang kerjanya, sendirian dengan pikirannya. Ia menyandarkan punggung ke kursi kulit yang nyaman, tatapannya terarah ke luar jendela yang gelap, tetapi pikirannya terfokus pada satu hal-Elara. Akhir-akhir ini, dia mulai merasakan Elara menjaga jarak darinya. Kegugupan yang terlihat jelas pada Elara setiap kali mereka berinteraksi, kesalahan kecil yang biasanya tidak pernah dilakukan, dan cara dia menghindari kontak mata-semua seakan menumpuk menjadi tanda-tanda yang sulit diabaikan.

Orion berpikir keras, mencoba mencari tahu apa yang mungkin telah dilakukannya hingga membuat Elara bersikap demikian. Namun, setelah merenungkan kembali semua kejadian, ia sadar bahwa Elara-lah yang pertama kali memberikan sinyal yang menggoda.

Tapi kenapa sekarang dia menjauh? pikir Orion. Apakah aku terlalu keras padanya? Atau mungkin... dia menyesali semuanya?

Kalimat itu bergulir di dalam kepala, membuat Orion semakin gelisah. Ia merasakan setiap menit momen yang terjadi malam itu, setiap sentuhan, setiap tatapan mata yang bertemu. Sejak malam itu, ia tak bisa mengusir bayangan Elara dari pikirannya. Setiap detail wajah Elara terus menghantui pikirannya-kulitnya yang halus, bibirnya yang penuh dan lembut, serta rambut cokelatnya yang selalu jatuh sempurna di sekitar wajahnya. Mata Elara, dengan tatapan yang selalu bisa meninggalkan bekas yang dalam.

Orion mulai merindukan kehadiran gadis itu. Elara memiliki pesona yang sulit dijelaskan, pikirnya lagi. Ada kecantikan alami dalam dirinya, tidak hanya dalam penampilan, tapi juga dalam caranya berbicara dan bergerak. Dia bukan hanya cantik; dia memikat. Dan sekarang, aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Bayangan wajah Elara yang tersenyum lembut menghantui pikirannya, membuat malam ini terasa lebih sepi daripada biasanya. Orion menghela napas panjang, menyadari bahwa dirinya mulai merindukan Elara, bukan hanya sebagai karyawan, tapi lebih dari itu. Ada sesuatu yang berubah dalam diri Orion sejak malam itu, sesuatu yang membuatnya ingin meraih kembali sentuhan sensual yang Elara berikan.

***

Pagi itu, suasana di kantor terasa tenang, hampir terlalu tenang bagi Orion. Ia duduk di balik meja kerja, mencoba fokus pada dokumen yang tersusun rapi di depan, tetapi pikirannya terus melayang pada satu sosok yang kini terlihat berusaha menjaga jarak.

Elara sudah ada di meja kerja sejak pagi, tampak sibuk dengan tumpukan dokumen. Orion memperhatikan dari kejauhan. Ia ingin mendekat, ingin berbicara dan menanyakan apa yang terjadi, tapi . Setiap kali Elara datang untuk mengantarkan berkas atau memberikan laporan, dia terlihat terburu-buru, menghindari kontak mata, dan segera pergi.

Waktu berlalu dengan lambat. Saat sore menjelang, Elara datang untuk pamit pulang. Orion tahu ini mungkin satu-satunya kesempatan untuk berbicara lebih lama. Ketika Elara berdiri di depan pintu, siap mengucapkan 'Selamat sore' Orion memanggil, menghentikan langkahnya.

"Elara, tunggu sebentar," kata Orion, berusaha terdengar santai. "Ada beberapa pekerjaan tambahan yang perlu diselesaikan malam ini. Bisa kau lembur untuk menyelesaikannya? Tugasnya sudah saya kirim ke emailmu."

Elara tampak bingung dengan kening yang berkerut. Pekerjaannya sudah selesai semua dan permintaan itu terasa mendadak karena ia memiliki janji dengan Samantha. Namun, Elara hanya bisa mengangguk, "Tentu, Mr. Hawke. Saya akan menyelesaikannya."

Di meja kerjanya, Elara duduk kembali dan segera meraih ponselnya untuk menelepon Samantha. "Sam, maaf, sepertinya aku harus lembur malam ini. Janji kita untuk pergi belanja terpaksa dibatalkan."

Samantha terdengar kecewa dari seberang telepon, tetapi memahami keadaan Elara. "Okay, mungkin, tuan kaku itu membutuhkan bantuanmu saat ini."

Setelah menutup telepon, Elara kembali bekerja dengan hati yang sedikit dongkol. Dia tidak mengerti mengapa Orion tiba-tiba memintanya untuk lembur, terutama dengan pekerjaan yang seharusnya bukan tugas utama. Tetapi Elara tetap melanjutkan.

Secret GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang