Alghifari, Bab 13

588 35 9
                                    

Selamat datang kembali....

Di bab sekarang 1581 kata guys, semoga kalian puas 😆

"Pahit bagi ku harus mengambil keputusan, tetapi hati ku berkata jangan terlalu maksain diri untuk menerima, kalau hati kita tidak menginginkannya"

~Atharazka Alghifari~

"Sayang kenapa kamu berbicara seperti itu sama abba? Itu namanya gak sopan," Ucap zayyan dengan tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang kenapa kamu berbicara seperti itu sama abba? Itu namanya gak sopan," Ucap zayyan dengan tegas

"Aku, gak sopan? Iya benar aku bicara gak sopan berbicara sama abba tadi, karena aku terpaksa karena menjodohkan anak kita tanpa memberitahu kita terlebih dahulu," jawab khaira

"Aku hanya ingin memikirkan, masa depan anak ku, aa,"

"Aku juga sayang, tetapi juga tetap salah karena tidak sopan berbicara,"

"Iya Aa benar, aku salah," isak khaira

"Sayang gak seperti itu Aa maksud,"
Ucap zayyan sedikit merasa bersalah

"Iya aku tau aa,"

"tetapi ingat satu hal aa. Aku gak akan biarin perjodohan ini akan terjadi, kalau anak ku menerima karena terpaksa,"

"Kalau atta menerimanya?"

"Aku restui, kalau terpaksa? aku gak akan biarkan perjodohan ini gak akan  terjadi," Ancam khaira

"Walaupun harus mengorbankan kehormatan ku sekalian," lanjutan

Khaira pun berlalu pergi meninggalkan zayyan mematung terdiam mendengar perkataan nya tadi.

Zayyan sungguh tidak percaya bahwa istrinya bisa se nekat ini. Sungguh tidak terbayangkan kalau itu benar benar terjadi.

♡♡♡

"Jangan pergi na, gua udah nyaman lo berada disini," rengek ummi

"Mau bagaimana lagi mi, aku hanya ustadzah pengganti,"

"Mau ustadzah pengganti, mau ustadzah senior. Lu tetap ustadzah na, gua gak mau lo pergi dari sini,"

"Dah, lebay kali kau ni, Aku disini sampai wisuda anak kelas 12. Masih lama,"

"Bagi gua itu sebentar, pliss na jangan pergi,"

"Jangan rengek ke aku, rengek ke zelva sana,"

"Gak, nanti aku malah kenak ceramah segala,"

"Tu kan tau," celetuk hasna

"Hihihi, hasna,"

"Hehehe, maaf!" lirih hasna langsung memeluk ummi

ALGHIFARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang