7. Sahabat Greesel

229 26 1
                                    

Cynthia terbangun dari tidurnya, tidak ada Greesel disampingnya. Ia berlari keluar kamar dan menuruni tangga. Semuanya kosong, tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain selain Greeseel. Cynthia berjalan lesu dan kembali ke kamarnya. Ia kemudian mengambil handphone nya. Sebuah pesan tak terbaca dari Greesel.


Icel

Pagi Kak. Maaf ya tadi aku pulang duluan. Dicariin sama Gracie soalnya.

Kata-kata hari ini, semangat ya kuliah nya!


Sebuah senyuman terukir di wajah khas bangun tidur Cynthia, saat membaca isi pesan dari Greesel. Namun, sesuatu mengganggu pikiran nya. Kenapa Gracie mencari Greesel?


***

Greesel dan Gracie tiba di fakultasnya. Greesel kembali melihat kearah parkiran mobil fakultas kedokteran gigi. Berbeda dengan kemarin, kali ini matanya menangkap Michelle yang baru turun dari sebuah sedan mahal. Yang lebih anehnya lagi, Michelle turun dari kursi disamping supir dan itu bukanlah mobil Michelle. Berbagai macam pertanyaan timbul di benak Greesel. Mobil siapa itu? Dan, siapa yang mengemudikan mobil itu untuk Michelle? Tiba-tiba pandangan mereka bertemu. Secepat kilat Greesel langsung mengalihkan pandangannya dari Michelle. Ia langsung menarik tangan Gracie untuk berjalan memasuki gedung fakultasnya.

"Greesel!" Langkah Greesel terhenti mendengar seseorang memanggil namanya. Itu adalah suara Michelle. Greesel hanya melihat kebelakang sebentar dan kembali melanjutkan langkahnya.

Michelle sedikit kesal karna Greesel mengabaikannya.
"Teman kamu ya chell?" Tanya pria yang duduk di kursi kemudi.
"Bukan, aku pergi dulu ya. " Michelle langsung meninggalkan pria itu tanpa menoleh kearahnya.
" Semangat ya!" Ucap pria itu bersemangat, namun tidak diubris oleh Michelle.
" Sial!" Pria itu memukul stir mobilnya lalu bergerak meninggalkan parkiran fakultas Michelle.

***

Hari sudah mulai gelap dan kelas mereka baru saja selesai. Greesel dan Gracie berjalan menuju parkiran Fakultasnya. Namun, tampak dari kejauhan, seorang gadis yang tak asing melambai ke arah mereka sambil tersenyum. Ya, gadis itu adalah Cynthia. Cynthia berlari kecil ke arah Greesel sambil menenteng sebuah totebag.

"Kakak kok belum pulang?" Tanya Greesel ketika Cynthia berhenti di depannya.

"Pulang kok. Aku nungguin kamu dari tadi? Lama ya kelasnya? Oh... hari ini hari kamis ya? Mata kuliah kamu sampai sore kan?"
Mendengar penuturan Cynthia, Gracie sedikit memicingkan mata. Ia merasa cukup aneh. Bagaimana Cynthia bisa tau tentang kelas Greesel? Setau Gracie mereka tidak cukup dekat.

" Iya kak. Kakak ada perlu apa? Tanya Greesel terus terang.
Mendengar ucapan Greesel, membuat raut wajah Cynthia yang tadinya cerah menjadi sedikit muram.

"Ini...baju kamu kemarin tinggal dirumah." Cynthia memberi totebag bergambar kelinci di tangannya kepada Greesel.

"Eh, iya. Makasih kak." Ucap Greesel.
Gracie mulai menarik-narik tangan Greesel, memberi kode agar mereka cepat pergi.

"Kami pulang dulu ya kak." Gracie langsung menarik Greesel pergi meninggalkan Cynthia yang masih bingung. Nampaknya Greesel berutang penjelasan pada kedua gadis ini.

Tak butuh waktu lama, Greesel dan Gracie pun tiba di kostan Gracie. Namun, Gracie tidak mengucapkan sepatah kata pun pada Greesel. Gadis itu seperti sengaja mendiami Greesel. Tak ingin ambil pusing, Greesel pun mengambil handphonenya dan melihat ada pesan dari Cynthia.

Campus YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang