9. Posesif

264 22 1
                                    

Gracie terbangun dari tidurnya karna ada suara mobil didepan kostan nya. Ia menunggu Greesel pulang hingga ia ketiduran di meja belajarnya. Gracie langsung bergegas keluar dan melihat siapa yang datang. Mungkin itu taksi yang mengantar Greesel pulang. Namun Gracie terkejut saat membuka pintu. Greesel turun dari kursi kemudi mobil yang tidak asing baginya.

"Mobil Kak Cynthia." Ucap Greesel seakan mengerti pikiran Gracie.

"Kamu bilang pergi sama Kak Olla sama Amanda?" Tanya Gracie dengan nada kesal.

"Iya...habis itu aku ketemu kak Cynthia. Dia kasih aku pinjam mobilnya." Jelas Greesel.

"Kenapa pulang pagi gini?" Tanya Gracie lagi. Greesel yang merasa di interogasi pun berjalan mendekati Gracie dan memeluknya.

"Aku minta maaf ya." Ucap Greesel selembut mungkin. Ia tau dengan cara itu pasti Gracie akan diam. Dan benar saja Gracie hanya mengangguk dan membalas pelukan Greesel.

Keduanya pun masuk kedalam kostan Gracie dan bersiap-siap untuk ke kampus.


***

"Greesel!" Panggil Cynthia.

Greesel yang baru keluar dari gerbang fakultasnya pun melirik kearah gadis yang memanggilnya itu. Raut wajahnya murung, sepertinya ia marah pada Greesel.

"Kenapa Kak?" Tanya Greesel sedikit takut.

"Kenapa ngga jemput aku? Kata Daisy tadi dia liat kamu ke kampus sama Gracie naik mobil aku." Kesal Cynthia sementara Greesel hanya menunduk.

"Aku ngga larang kamu bawa mobil aku ke kampus. Tapi tolong, sama aku aja ya. Jangan sama cewe lain." Sambung Cynthia dengan suara yang semakin memelan.

Greesel terkekeh mendengar ucapan Cynthia. "Kenapa ketawa?" Tanya Cynthia kesal.

"Posesif banget sih kak. Emang kakak siapa?" Tanya Greesel bercanda.

"Pacar kamu." Jawab Cynthia santai.

"Kan belum jadi." Sanggah Greesel.

"Makanya jadiin. Ribet banget sih jadi cewe." Ketus Cynthia.

Greesel hanya terkekeh dan menarik Cynthia ke parkiran. Sebelumnya ia sudah meminta Gracie pulang duluan karna ia ingin mengembalikan mobil Cynthia.

Mereka berdua pun sampai di depan mobil Cynthia. Greesel mengambil setangkai mawar putih dari jok tengah mobil Cynthia. Ia membeli mawar itu dengan sisa uangnya sebelum ke kampus tadi.

Kemudian Greesel berjalan dan memberikan mawar itu kepada Cynthia.
"Buat aku?" Tanya Cynthia dan diangguki oleh Greesel.

"Kamu cuma mau ngasih ini aja?" Tanya Cynthia memastikan.

"Iya kak aku antarin pulang yuk." Greesel berjalan dan masuk bangku kemudi sementara Cynthia ikut duduk disamping Greesel.

Sepanjang perjalanan ke rumah Cynthia, keduanya hanya diam. Greesel fokus dengan jalanan sedangkan Cynthia fokus dengan handphone nya sambil sesekali menghirup aroma mawar yang diberikan Greesel.

Sesampainya dirumah Cynthia. Greesel pun pamit pulang dengan ojek online. Sepulangnya Greesel, Cynthia berjalan lesu menuju ke kamarnya. Ia masih bingung terhadap sikap Greesel tadi. Setelah tiba di depan kamarnya, Cynthia langsung masuk dan merebahkan tubuhnya di kasur. Ia memandangi mawar yang diberikan Greesel tadi. Hanya mawar biasa. Namun saat melihat lebih jelas, ada sebuah kertas kecil berisi kode QR yang diselipkan di kelopak mawar itu. Cynthia langsung mengambil ponselnya dan langsung memindai kode tersebut. Setelah beberapa saat memuat, kode itu ternyata berisi sebuah dokumen ppt. Cynthia yang cukup penasaran pun membuka ptt itu.

Campus YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang